Perbedaan Kandungan Senyawa Volatil Daun Salam (Eugenia polyantha Wight) pada Beberapa Proses Curing
Ni Made Wartini(1*), Putu Timur Ina(2), G.P. Ganda Putra(3)
(1) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali
(2) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali
(3) Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali
(*) Corresponding Author
Abstract
The influence of curing process toward flavour substances of bay leaf has been conducted. Bay leaves were cured with three different time of process: 0, 2 and 4 days and extracted by simultaneous distillation-extraction using n- hexane. Flavour extract was evaporated by vacuum rotary evaporator and remained solvent was flushed with nitrogen gas. Flavour compounds of the bay leaf extract were analysed using GC-MS. The result showed that curing process affected the composition of bay leaf flavour. Extracted flavour from cured bay leaves for 0, 2 and 4 days consisted of 29, 32 and 26 components respectively, whereas α-ocimene, octanal, cis-4-decenal, α-humulene and decanal were the main components of extract.
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh proses curing terhadap senyawa yang memberi kontribusi terhadap flavor daun salam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kandungan senyawa flavor dalam daun salam segar dan daun yang telah mengalami proses curing. Proses curing dilakukan pada kondisi alami, dengan perlakuan lama proses yaitu 0, 2 dan 4 hari. Daun salam hasil proses curing selanjutnya diekstrak dengan metode simultan distilasi-ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana. Hasil ekstrak yang mengandung pelarut diuapkan den- gan vakum rotary evaporator dan sisa pelarut dihilangkan dengan mengalirkan gas nitrogen pada ekstrak. Senyawa penyusun ekstrak flavor daun salam dianalisis dengan GC-MS. Hasil analisis menunjukkan bahwa senyawa penyusun ekstrak flavor daun salam baik jumlah maupun persentase relatifnya dipengaruhi oleh lama proses curing. Ekstrak fla- vor hasil proses curing 0, 2 dan 4 hari berturut-turut mengandung 29, 32 dan 26 senyawa dengan kandungan dominan α-osimen, oktanal, cis-4-dekenal, α-humulen dan dekanal dengan persentase relatif yang berbeda-beda pada masing- masing ekstrak.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/agritech.9713
Article Metrics
Abstract views : 3898 | views : 5641Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Ni Made Wartini, Putu Timur Ina, G.P. Ganda Putra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
agriTECH has been Indexed by:
agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.