Potensi Isolat Khamir H10 sebagai Agensia Biologis untuk Pengendalian Mucor piriformis pada Buah Apel
Sri Widyastuti(1*)
(1) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Mataram 83125
(*) Corresponding Author
Abstract
The potency of the yeast cell isolate H10 in suppressing post-harvest rot, Mucor piriformis, was studied in the wounds of apple fruit. Spore inoculum at diffierent concentrations were inoculated into the artificially-made wounds of fresh picking apple fruit. There were five replicates of single fruit with 4 wounds each. Fruits were incubated at 20 °C for 4 days. Increasing concentration of the pathogen spores applied in the wounds, produced higher percentage of rot and diameter of lesion. At the concentration of 107 and 108 cfu ml-1, the yeast cells were able to suppress the percentage of infection and diameter of lesion caused by the pathogen up to 65 %. The inhibition activity of the yeast cells was most highest when the yeast applied coincidentally or 2 hours before inoculation of the pathogen inoculum. These evidences indicate that the yeast is potential to be developed as a protective bio-control agent to suppress the development of post-harvest diseases of apple caused by M. piriformis.
ABSTRAK
Potensi sel khamir isolat H10 untuk menghambat perkembangan jamur patogen pasca panen Mucor piriformis dipela- jari pada luka buatan pada buah apel. Larutan spora pada berbagai konsentrasi diinokulasikan ke dalam luka buatan pada buah apel segar. Setiap perlakuan menggunakan lima buah apel yang masing-masing mempunyai 4 buah luka. Buah kemudian disimpan untuk dihitung persentase infeksi dan diameter luka yang terjadi selama 4 hari penyimpanan pada suhu 20 °C. Meningkatnya konsentrasi spora patogen yang diinokulasikan pada luka, meningkat pula persentase infeksi dan diameter luka. Sel khamir terbukti mampu menggandakan diri pada permukaan jaringan luka. Pada kon- sentrasi 107 dan 108 cfu ml-1, sel khamir dapat secara nyata menghambat perkembangan jamur patogen sampai 65%. Penghambatan tersebut lebih efektif pada sel khamir yang diaplikasikan bersamaan dengan atau 2 jam sebelum inokulasi inokulum spora pathogen. Efektifitas penghambatan pada buah segar lebih tinggi dibanding pada buah yang telah disimpan beberapa lama. Kenyataan tersebut mengisyaratkan bahwa isolat khamir H10 mempunyai potensi dapat dikembangkan menjadi agensia biologis yang bersifat protektif untuk pengendalian penyakit pasca panen buah apel yang disebabkan oleh M. piriformis.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/agritech.9861
Article Metrics
Abstract views : 1809 | views : 3810Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Sri Widyastuti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
agriTECH has been Indexed by:
agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.