Evaluasi Potensi Kecap Manis sebagai Pembawa Fortifikan NaFeEDTA: Tinjauan Pengaruh Asupan Kecap Kedelai Manis Hasil Fortifikasi terhadap Peningkatan Bioavailabilitas Zat Besi Fortifikan
Sri Naruki(1*), Mary Astuti(2), Yustinus Marsono(3), Sri Raharjo(4)
(1) Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(2) Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(3) Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(4) Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
(*) Corresponding Author
Abstract
In order to investigate potency of sweet soy sauce as vehicle for �aFeEDTA fortificant, the effect of sweet soy sauce intake on iron bioavailability of NaFeEDTA, was in vivo evaluated. The bioavailability was determined in Spague- Dawley rats using hemoglobin depletion-repletion method. Rats were iron depleted by feeding them iron-free diet. During the repletion period, iron-depleted rats were fed NaFeEDTA (0.35 mg Fe/day) for their iron source of diet, withsweet soy sauce as fortification vehicle. Volume of soy sauce intake was varied from 0.0 to 0.7 mL/day. FeSO .7H O42(0.35 mg Fe/day, with H O as vehicle) was used as reference standard. The bioavailability of iron was expressed ashemoglobin regeneration efficiency (HRE). The volume of soy sauce intake which resulted in good bioavailabilitywas used for further study. The further study was done to evaluate the iron bioavailability of NaFeEDTA (dosage was varied from 0.175 to 1.4 mg Fe/day) with fixed volume of the fortification vehicle intake (0.2 mL/day). Sweet soy sauce and H O were used as fortification vehicle, while FeSO .7H O (0.35 mg Fe/day, with H O as vehicle) was used2422as reference standard of fortificant. The data showed that sweet soy sauce has a good potency as fortification vehicle for NaFeEDTA. Intake of 0.2 mL of sweet soy sauce/day resulted in HRE of NaFeEDTA as high as HRE of standardFeSO .7H O. Furthermore, in compare with H O vehicle, the soy sauce resulted for higher HRE, higher iron absorp-422tion, and higher iron retention, as well. It was found that increased intake of NaFeEDTA made HRE of NaFeEDTA,% A/I, and % R/I decreased.
ABSTRAK
Pengaruh kecap manis sebagai makanan pembawa terhadap peningkatan bioavailabilitas zat besi fortifikan �aFeEDTA, dievaluasi secara in vivo, untuk mengetahui potensi kecap manis sebagai pembawa fortifikan tersebut. Bioavailabilitas ditentukan pada tikus Sprague-Dawley, menggunakan metoda deplesi-replesi hemoglobin. Selama periode replesi, ti- kus yang sebelumnya dibuat anemia, diberi asupan NaFeEDTA (0,35 mg Fe/ekor/hari) sebagai sumber zat besi tunggalselama 14 hari, dengan kecap sebagai pembawa fortifikan. Volume asupan kecap bervariasi, dari 0,0 sampai dengan0,7 mL kecap/ekor/hari. Sebagai pembanding, digunakan sumber zat besi berupa fortifikan standar FeSO .7H O (0,3542mg Fe/hari) dengan H O sebagai pembawa. Bioavailabilitas zat besi dinyatakan sebagai nilai hemoglobin regenerationefficiency (HRE). Volume asupan kecap yang menghasilkan bioavailabilitas yang sama dengan standar FeSO .7H O,42digunakan dalam percobaan selanjutnyanya. Percobaan selanjutnya dilakukan untuk mengevaluasi bioavailabilitas zatbesi NaFeEDTA dengan dosis asupan yang bervariasi (dari 0,175 sampai dengan 1,40 mg Fe/ekor/hari), namun dengan volume pembawa yang tetap (0,2 mL/ekor/hari). Pembawa berupa kecap manis atau H O, sebagai kontrol. Sebagai standar, dipakai FeSO .7H O (0,35 mg Fe/ekor/hari), dengan H O sebagai pembawa. Bioavailabilitas zat besi diten-422tukan dengan metoda deplesi-replesi hemoglobin dan dinyatakan sebagai nilai HRE, absorpsi, dan retensi zat besi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecap kedelai manis terbukti potensial sebagai pembawa fortifikan �aFeEDTA. Asupan 0,2 mL kecap manis/ekor/hari dapat menghasilkan HRE zat besi fortifikan �aFeEDTA yang sama besar den- gan HRE fortifikan standar. Dibanding dengan kontrol (H O), kecap sebagai makanan pembawa mampu menghasilkanHRE, absorpsi, dan retensi zat besi yang lebih besar. Sementara itu, asupan NaFeEDTA yang makin meningkat dapat menurunkan HRE, A/I, dan R/I yang diperoleh.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/agritech.9673
Article Metrics
Abstract views : 1901 | views : 2869Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Sri Naruki, Mary Astuti, Yustinus Marsono, Sri Raharjo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
agriTECH has been Indexed by:
agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.