Pemanfaatan Ampas Kopi sebagai Bahan Karbon Aktif untuk Pengolahan Air Limbah Industri Batik
Cindy Febrianti(1), Maria Ulfah(2*), Kusumastuti Kusumastuti(3)
(1) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakutas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta, Jl. Nangka II, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282
(2) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakutas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta, Jl. Nangka II, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282
(3) Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakutas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta, Jl. Nangka II, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282
(*) Corresponding Author
Abstract
Pengolahan air limbah industri batik dapat dilakukan menggunakan metode adsorpsi, diantaranya menggunakan karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis aktivator karbon aktif ampas kopi dan konsentrasi air limbah batik terhadap kualitas air limbah setelah proses adsorpsi dengan mengacu pada parameter baku mutu air limbah tekstil. Parameter pengamatan meliputi derajat keasaman (pH), dissolved oxygen (DO), chemical oxygen demand (COD), biological oxygen demand (BOD), total suspended solid (TSS), total disolved solid (TDS), dan total solid (TS). Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Blok Lengkap (RBL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis aktivator karbon aktif ampas kopi yang terdiri dari: (A1 ) karbon aktif dengan aktivator HNO3 , (A2 ) karbon aktif dengan aktivator H3 PO4 , (A3 ) karbon aktif dengan aktivator ZnCl2 . Faktor kedua adalah konsentrasi air limbah industri batik yang terdiri dari: (B1 ) 50%, (B2 ) 75%, (B3 ) 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis aktivator karbon aktif ampas kopi berpengaruh terhadap pH, TSS, COD, dan BOD air limbah industri batik. Konsentrasi air limbah berpengaruh terhadap TSS, TDS, dan TS. Proses adsorpsi air limbah industri batik terbaik diperoleh pada perlakuan A3 B1 (karbon aktif dengan aktivator ZnCl2 pada konsentrasi air limbah batik 50%), air limbah yang dihasilkan memiliki pH 6,33, TSS 0,6 mg/L, TDS 0,6 mg/L, TS 1,2 mg/L, COD 148,18 ppm, BOD 9,2 ppm, dan DO 3,6 mg/L.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alam, S., Khan, M. S., Bibi, W., Zekker, I., Burlakovs, J., Ghangrekar, M. M., Bhowmick, G. D., Kallistova, A., Pimenov, N., & Zahoor, M. (2021). Preparation of Activated Carbon from the Wood of Paulownia tomentosa as an Efficient Adsorbent for the Removal of Acid Red 4 and Methylene Blue Present in Wastewater. Water, 13(11), 1453. https://doi.org/10.3390/w13111453
Alcañiz-Monge, J., Román-Martínez, M. del C., & Lillo-Ródenas, M. Á. (2022). Chemical Activation of Lignocellulosic Precursors and Residues: What Else to Consider? Molecules, 27(5), 1630. https://doi.org/10.3390/molecules27051630
Aman, F., Mariana, M., Mahidin, M., & Maulana, F. (2018). Penyerapan Limbah Cair Amonia Menggunakan Arang Aktif Ampas Kopi. Jurnal Litbang Industri, 8(1), 47–52. https://doi.org/10.24960/JLI.V8I1.3685.47-52
Astutik, A. (2015). Pemanfaatan Ampas Kopi Sebagai Adsorben Pada Penurunan BOD, dan COD Dalam Limbah Cair Domestik [Sarjana, Universitas Brawijaya]. https://doi.org/10/medium.jpg
Atima, W. (2015). OD Dan COD sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah. Biosel: Biology Science and Education, 4(1), 83. https://doi.org/10.33477/bs.v4i1.532
Buana, S., Tambaru, R., Selamat, Muh. B., Lanuru, M., & Massinai, A. (2021). The role of salinity and Total Suspended Solids (TSS) to abundance and structure of phytoplankton communities in estuary Saddang Pinrang. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 860(1), 012081. https://doi.org/10.1088/1755-1315/860/1/012081
Caetano, N., Silva, V., & Mata, T. M. (2012). Valorization of Coffee Grounds for Biodiesel Production. Chemical Engineering Transactions, 26, 267–272. https://doi.org/10.3303/CET1226045
Çeçen, F., & Aktaş, Ö. (2012). Activated Carbon for Water and Wastewater Treatment: Integration of Adsorption and Biological Treatment. Dalam Activated Carbon for Water and Wastewater Treatment: Integration of Adsorption and Biological Treatment. John Wiley & Sons, Inc. https://doi.org/10.1002/9783527639441
Erawati, E., & Fernando, A. (2018). Pengaruh Jenis Aktivator dan Ukuran Karbon Aktif Terhadap Pembuatan Adsorbent dari Serbik Gergaji Kayu Sengon (Paraserianthes Falcataria). JURNAL INTEGRASI PROSES, 7(2), 58–66. https://doi.org/10.36055/JIP.V7I2.3808
Esterlita, M. O., & Herlina, N. (2015). Pengaruh Penambahan Aktivator ZnCl2, KOH, DAN H3PO4 dalam Pembuatan Karbon Aktif dari Pelepah Aren (Arenga Pinnata). Jurnal Teknik Kimia USU, 4(1), 47–52. https://doi.org/10.32734/JTK.V4I1.1460
Fauzi, A. (2020). Penurunan Kadar Amonia Dengan Menggunakan Arang Aktif Ampas Kopi. CHEMTAG Journal of Chemical Engineering, 1(2), 22–26.
Helfinalis, H., Sultan, & Rubiman. (2012). Padatan Tersuspensi Total di Perairan Selat Flores Boleng Alor dan Selatan Pulau Adonara Lembata Pantar. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences, 17(3), 148–153. https://doi.org/10.14710/IK.IJMS.17.3.148-153
Herlandien, Y. L. (2013). Pemanfaatan Arang Aktif sebagai Absorban Logam Berat dalam Air Lindi di TPA Pakusari Jember. Universitas Jember.
Huda, T., & Yulitaningtyas, T. K. (2018). Kajian Adsorpsi Methylene Blue Menggunakan Selulosa dari Alang-Alang. Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA), 1(01), 9–19. https://doi.org/10.20885/IJCA.VOL1.ISS1.ART2
Imawati, A., & Adhitiyawarman. (2015). Kapasitas Adsorpsi Maksimum ION Pb(II) oleh Arang Aktif Ampas Kopi Teraktivasi HCl dan H3PO4. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 4(2), 50–61.
Indrayani, L. (2018). Pengolahan Limbah Cair Industri Batik sebagai Salah Satu Percontohan Ipal Batik di Yogyakarta. ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science), 12(2), 173–185. https://doi.org/10.24843/EJES.2018.V12.I02.P07
Kusdarini, E., Budianto, A., & Ghafarunnisa, D. (2017). Produksi karbon aktif dari datubara bituminus dengan aktivasi tunggal H3PO4, kombinasi H3PO4-NH4HCO3, dan termal. Reaktor, 17(2), 74–80. https://doi.org/10.14710/reaktor.17.2.74-80
Moelyaningrum, A. D. (2019). Pemanfaatan Arang Aktif Ampas Kopi Sebagai Adsorben Kadmium Pada Air Sumur. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 7(1), 011–019. https://doi.org/10.26418/JTLLB.V7I1.31115
Ningsih, D. A. (2017). Uji Penurunan Kandungan BOD, COD, Dan Warna Pada Limbah Cair Pewarnaan Batik Menggunakan Scirpus Grosuss Dan Iris Pseudacorus Dengan Sistem Pemaparan Intermittent. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Nurlela. (2018). Pengolahan Air Limbah Batik Cap Khas Palembang. Jurnal Redoks, 3(1), 14–20. https://doi.org/10.31851/REDOKS.V3I1.2787
Nurwidanti, O., Wignyanto, & Hidayat, N. (2016). Teknologi Dekolorisasi Limbah Cair Batik dengan Menggunakan Zeolit dan Arang Termodifikasi Pada Sistem Kontinyu. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari, 7(2), 96–103.
Prastiwi, D. A., Santoso, J., & Wardiatno, Y. (2014). Penggunaan ZnCl2 sebagai Aktivator Karbon Aktif dari Limbah Padat Agar dan Aplikasinya sebagai Adsorben pada Limbah Cair Industri Tahu. Institut Pertanian Bogor.
Rinawati, Hidayat, D., Suprianto, R., & Dewi, P. S. (2016). Penentuan Kandungan Zat Padat (Total Dissolve Solid dan Total Suspended Solid) di Perairan Teluk Lampung. Analit: Analytical and Environmental Chemistry, 1(1), 36–46.
Rohmah, N., & Sugiarto, A. T. (2008). Penurunan TS (Total Solid) pada Limbah Cair Industri Perminyakan dengan Teknologi AOP. Prosiding Seminar Nasional Teknoin, 44–48.
Rosson, E., Garbo, F., Marangoni, G., Bertani, R., Lavagnolo, M. C., Moretti, E., Talon, A., Mozzon, M., & Sgarbossa, P. (2020). Activated Carbon from Spent Coffee Grounds: A Good Competitor of Commercial Carbons for Water Decontamination. Applied Sciences, 10(16), 5598. https://doi.org/10.3390/app10165598
Salmin. (2005). Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, 30(3), 21–26.
Saputro, E. A., Wulan, V. D. R., Winata, B. Y., Yogaswara, R. R., & Erliyanti, N. K. (2020). Process of Activated Carbon form Coconut Shells Through Chemical Activation. Natural Science: Journal of Science and Technology, 9(1), 23–28. https://doi.org/10.22487/25411969.2020.v9.i1.15042
SNI. (1995). Arang Aktif Teknis (SNI 06-3730-1995). Dalam Badan Standardisasi Nasional Indonesia (SNI 06-3730-1995; hlm. 1–20). toaz.info-arang-aktif-teknis-sni-06-3730-1995-pr_50aa6d921c79ec6a6739d12adc8010ea.pdf.
SNI. (2004a). Air dan air limbah – Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (pH) dengan menggunakan alat pH meter (SNI 06-6989.11-2004) (hlm. 1–3). Badan Standardisasi Nasional Indonesia.
SNI. (2004b). Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri (SNI 06-6989.3-2004) (hlm. 1–6). Badan Standardisasi Nasional Indonesi.
SNI. (2005a). Air dan air limbah – Bagian 26: Cara uji kadar padatan total secara gravimetri (SNI 06-6989.26-2005) (hlm. 1–5). Badan Standardisasi Nasional Indonesia.
SNI. (2005b). Air dan air limbah – Bagian 27: Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri (SNI 06-6989.27-2005) (hlm. 1–5). Badan Standardisasi Nasional Indonesia.
SNI. (2009a). Air dan air limbah – Bagian 73: Cara uji Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen Demand/COD) dengan refluks tertutup secara titrimetri (SNI 6989.73:2009) (hlm. 1–7). Badan Standardisasi Nasional Indonesia.
SNI. (2009b). Air dan air limbah-Bagian 72: Cara uji Kebutuhan Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen Demand/COD) (SNI 6989.72:2009) (hlm. 1–20). Badan Standardisasi Nasional Indonesia.
Suhariyanto, R., Purwanti, E., Setyawan, D., & Permana, F. H. (2019). Kemampuan Adsorben Arang Aktif Ampas Kopi dalam Mengurangi Kadar Limbah Industri Laundry. Prosiding Seminar Nasional V 2019 Peran Pendidikan dalam Konservasi dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, 234–251.
Suprihatin, H. (2014). Kandungan Organik Limbah Cair Industri Batik Jetis Sidoarjo dan Alternatif Pengolahannya. Jurnal Kajian Lingkungan, 2(2), 130–138.
Sutono, N. A. (2017). Karakteristik Ampas Kopi Robusta (Coffea canephora) pada Berbagai Tingkat Penyangraian dan Suhu Penyeduhan. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas jember.
Tatra, S. J., Santoso, J., & Wardiatno, Y. (2014). Pemanfaatan Karbon Aktif dengan Aktivator H3PO4 dari Limbah Padat Agar sebagai Penjerap pada Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit. Institut Pertanian Bogor.
Ulfah, M., Raharjo, S., Hastuti, P., & Darmadji, P. (2016). The potential of palm kernel shell activated carbon as an adsorbent for β-carotene recovery from crude palm oil. AIP Conference Proceedings, 1755(1), 130016. https://doi.org/10.1063/1.4958560
Ulfah, M., Raharjo, S., Hastuti, P., & Darmadji, P. (2019). The influence of textural and chemical properties of palm kernel shell activated carbon on the adsorption capacity and desorption efficiency of β-carotene in a model system. International Food Research Journal, 26(1), 345–353.
Yahya, M. A., Al-Qodah, Z., & Ngah, C. W. Z. (2015). Agricultural bio-waste materials as potential sustainable precursors used for activated carbon production: A review. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 46, 218–235. https://doi.org/10.1016/J.RSER.2015.02.051
Zulkania, A. , Ghina Hanum, G., & Rezki, A.S. (2018). The potential of activated carbon derived from bio-char waste of bio-oil pyrolysis as adsorbent. MATEC Web of Conferences 154, 01029 (2018):1-6. https://doi.org/10.1051/matecconf/201815401029 ICET4SD 2017
DOI: https://doi.org/10.22146/agritech.68014
Article Metrics
Abstract views : 5504 | views : 9171Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Maria Ulfah, Cindi Fibrianti, Kusumastuti Kusumastuti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
agriTECH has been Indexed by:
agriTECH (print ISSN 0216-0455; online ISSN 2527-3825) is published by Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada in colaboration with Indonesian Association of Food Technologies.