Pemetaan Lokasi Penerapan Nature-Based Solution Melalui Pendekatan Berbasis Masyarakat Sebagai Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Ngebel
Abstrak
Secara topografi, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo berada di kompleks dataran tinggi bagian barat Gunung Wilis yang terjal sehingga banyak terjadi longsor. Hal ini mendorong analisis mengenai kerawanan bencana tanah longsor di Kecamatan Ngebel dilakukan. Kajian ini merumuskan solusi untuk bencana tanah longsor menggunakan Nature-based Solutions (NbS) atau solusi berbasis alam di wilayah rawan longsor di Kecamatan Ngebel dengan melibatkan masyarakat sehingga dapat menemukan lokasi yang paling sesuai untuk penerapan NbS. NbS menjadi langkah untuk dapat melaksanakan mitigasi di wilayah Kecamatan Ngebel. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan menggunakan beberapa metode, di antaranya studi literatur, pengumpulan data sekunder, pengolahan data, dan penyuluhan kepada masyarakat. Informasi hasil FGD dan informasi pemetaan kerawanan longsor dijadikan pertimbangan dalam penentuan alternatif solusi, berupa NbS. NbS yang dipilih untuk mitigasi bencana longsor di Kecamatan Ngebel berupa vegetative measures dan bio-engineering techniques. Pemilihan NbS tersebut didasarkan pada hal yang mendukung keberlanjutan potensi pertanian, perkebunan, dan peternakan di Kecamatan Ngebel sehingga solusi yang ada mampu mendayagunakan potensi dan keterlibatan masyarakat.
Referensi
Annisa, A., & Setyowati, D. L. (2019). Kapasitas masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana tanah longsor di Desa Tempur Kecamatan Keling Kabupaten Jepara tahun 2018. Edu Geography, 7(1), 83—94. https://doi.org/10.15294/edugeo.v7i1.30138
BPS Kabupaten Ponorogo. (2020). Kecamatan Ngebel dalam angka 2018. BPS Kabupaten Ponorogo. https://ponorogokab.bps.go.id/publication/2018/09/26/c7d0f767fb8db7313f2b22f5/kecamatan-ngebel-dalam-angka-2018.html
Devanand, V. B., Mubeen, A., Vojinovic, Z., Torres, A. S., Paliaga, G., Abdullah, A. F., Leitão, J. P., Manojlovic, N., & Fröhle, P., (2023). Innovative methods for mapping the suitability of nature-based solutions for landslide risk reduction. Land, 12(7).
Fauzianto, R. & Hadibasyir, H. Z. (2023). Analisis tingkat kerawanan longsor lahan dan penentuan jalur evakuasi berbasis sistem informasi geografis di Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo [Disertasi]. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Li, L., Cheshmehzangi, A., Chan, F. K. S., & Ives, C. D. (2021). Mapping the research landscape of nature-based solutions in urbanism. Sustainability, 13(7).
Prasindya, P., Hariyanto, T., & Kurniawan, A. (2020). Analisis potensi tanah longsor menggunakan sistem informasi geografis dan analytical hierarchy process (AHP) (Studi kasus: Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi). Geoid, 16(1), 19—27.
Rijanta, R., Hizbaron, D. R., & Baiquni, M. (2018). Modal sosial dalam manajemen bencana. UGM PRESS.
Soewandita, H. (2020). Model implementasi bioenginering sebagai upaya mitigasi longsor: (Kajian di lokasi rawan longsor Desa Jatiradio Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat). Jurnal ALAMI: Jurnal Teknologi Reduksi Risiko Bencana, 4(2), 71—80.
Suripin. (2002). Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tejakusuma, I. G. (2016). Soil bioengineering dan peranannya dalam geologi lingkungan. Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, 11(1), 51—57.
Van Eeuwijk, P., & Angehrn, Z. (2017). How to… conduct a focus group discussion (FGD). Methodological Manual.
Yuniarta, H., Saido, A. P., & Purwana, Y. M. (2015). Kerawanan bencana tanah longsor Kabupaten Ponorogo. Matriks Teknik Sipil, 3(1).
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.