Manajemen Anestesi pada Pasien Mitral Stenosis Berat yang Menjalani Operasi STSG

  • Asep Indah Wuddi Arief Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUGM-RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
  • Bhirowo Yudo Pratomo
  • IG Ngurah Rai Artika Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUGM-RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
Keywords: stenosis mitral, anestesi umum, luka bakar

Abstract

Telah dilakukan anestesi pada pasien dengan diagnosis Combutio gr III 29% disertai dengan stenosis mitral berat yang menjalani operasi debridement dan skin traction skin graft (STSG). Pasien dinilai status fisik ASA II. Anestesi dilakukan dengan general anestesi tehnik semi close, ET no 7, napas kontrol dengan pelumpuh otot. Premedikasi dengan midazolam 3 mg dan fentanil 100 mcg, induksi dengan Etomidate 16 mg, dan fasilitas intubasi dengan rokuronium 30 mg. Pemeliharan anestesi dengan O2, Isofluran dan Fentanil kontinyu. Tindakan pembedahan berlangsung selama kira-kira 4 jam. Selama pembedahan hemodinamik relatif stabil dengan tekanan darah sistol 100-120 mmHg, tekanan darah diastol 45-70 mmHg, laju jantung (HR) antara 60-75 x/menit dan saturasi oksigen antara 98-100%, perdarahan selama operasi kira-kira 200 cc, dan urine output ± 200 cc. Pasca operasi pasien dirawat di Unit Luka Bakar.

Published
2023-05-27
How to Cite
Asep Indah Wuddi Arief, Bhirowo Yudo Pratomo, & IG Ngurah Rai Artika. (2023). Manajemen Anestesi pada Pasien Mitral Stenosis Berat yang Menjalani Operasi STSG. Jurnal Komplikasi Anestesi, 1(1), 43-48. https://doi.org/10.22146/jka.v1i1.5526