Perbandingan Kegagalan Penyapihan Ventilasi Mekanik antara T-PIECE DAN CPAP

  • Ayu Rosema Sari Rumah Sakit Islam Klaten
  • Calcarina Fitriani Retno Wisudarti RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
  • Untung Widodo RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Keywords: T-piece, CPAP, Penyapihan Ventilasi Mekanik

Abstract

Latar Belakang : Tindakan penyapihan dari ventilasi mekanis merupakan hal yang cukup sering dikerjakan di unit perawatan intensif (ICU). Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk proses penyapihan tersebut, di antaranya T-piece dan CPAP. Tujuan penelitian ini membandingkan kegagalan penyapihan ventilasi mekanik antara T-piece dan CPAP.
Metode : Rancangan penelitian ini adalah uji klinis terbuka acak terkontrol desain paralel. Subyek penelitian adalah pasien dewasa yang dirawat di ICU RSUP Dr Sardjito yang direncanakan untuk dilakukan penyapihan dan memenuhi kriteria penyapihan. Semua subyek/keluarga telah menandatangani informed consent. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah pasien menolak untuk berpartisipasi dan pasien dengan trakheostomi. Kriteria drop out jika tidak mengikuti prosedur cara kerja, menarik diri dari keikutsertaan setelah dilakukan randomisasi dan autoekstubasi. Pemilihan sampel dilakukan secara consecutive sampling dan block random. Subyek penelitian dibagi menjadi dua kelompok, kelompok T dengan T-piece O2 4L/menit dan kelompok C dengan CPAP, PEEP≤ 5cmH2 0 dan FiO2 ≤ 0,4. Dilakukan evaluasi selama 2 jam untuk menentukan apakah pasien layak ekstubasi atau tidak. Jika pasien dinilai layak ekstubasi maka ekstubasi dilakukan, sedangkan pasien yang tidak memenuhi kriteria ekstubasi maka dikembalikan ke mode ventilator semula dan dievaluasi ulang. Penyapihan ventilasi mekanik dikatakan sukses bila pasien tidak diintubasi ulang dalam 24 jam pertama pasca ekstubasi. Jika toleransi selama 24 jam tersebut kondisi pasien menunjukkan adanya tanda-tanda gagal nafas maka pasien diintubasi dan dihubungkan ke ventilator.
Hasil : Terdapat perbedaan sangat bermakna (p<0,01) untuk kegagalan penyapihan pada pasien dengan T-piece. Kegagalan penyapihan pada pasien dengan T-piece 33,3% sedangkan untuk pasien CPAP 0% (p=0,007).
Simpulan : Metode CPAP memberikan jumlah kegagalan penyapihan yang lebih rendah dibandingkan T-piece (0% vs 33,3%; p=0,007; p<0,01).

Author Biographies

Ayu Rosema Sari, Rumah Sakit Islam Klaten

Residen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM

Calcarina Fitriani Retno Wisudarti, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito

Untung Widodo, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM / RSUP Dr. Sardjito

Published
2023-05-27
How to Cite
Sari, A. R., Wisudarti, C. F. R., & Widodo, U. (2023). Perbandingan Kegagalan Penyapihan Ventilasi Mekanik antara T-PIECE DAN CPAP. Jurnal Komplikasi Anestesi, 4(3), 17-22. https://doi.org/10.22146/jka.v4i3.7301