Perbandingan Ukuran Droplet Emulsi Propofol 200 mg yang Dicampur dengan Lidokain 10 mg pada Suhu yang Berbeda 6 Jam Setelah Pencampuran

  • Dona Eriyadi Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUGM-RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
  • Calcarina FRW Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUGM-RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
  • Sudadi https://orcid.org/0000-0001-5402-4911
Keywords: Propofol, Lidokain, pencampuran, ukuran droplet, suhu

Abstract

Latar belakang. Propofol (2,6-diisopropylphenol) telah mendapatkan popularitas sebagai obat anestesi baik untuk induksi maupun pemeliharaan anestesi.Propofol diformulasikan sebagai makroemulsi dengan minyak kedelai (100 mg/ml), lesitin (12 mg/ml), dan gliserol (22,5 mg/ml). Penyuntikan emulsi propofol sering menimbulkan nyeri. Untuk menguranginya biasanya dicampur dengan lidokain berbagai konsentrasi. Makroemulsi propofol ini secara termodinamik tidak stabil dan mengalami degradasi seiring dengan waktu. Pencampuran dengan lidokain akan menurunkan pH emulsi propofol sehingga mempercepat terjadinya degradasi emulsi propofol yang secara fisik ditandai dengan pembesaran ukuran droplet emulsi propofol. Pembesaran ukuran droplet propofol berakibat terhadap penurunan kecepatan pelepasan propofol, penurunan konsentrasi propofol dan risiko terjadinya emboli lemak. Risiko emboli lemak meningkat bila ukuran droplet lebih besar daripada populasi percentage of FAT globule>5􏰃m (PFAT5) yang lebih dari 0,05%. Pada praktek sehari-hari sering dijumpai adanya pencampuran emulsi propofol dengan lidokain guna mengurangi nyeri penyuntikan, yang kemudian disimpan dalam lemari pendingin atau suhu ruanganuntuk penggunaan berikutnya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan ukuran rerata droplet emulsi propofol yang dicampur dengan lidokainsetelah prosedur penyimpanan selama 3 dan 6 jam pada suhu yang berbeda.

Metode. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental terencana (control trial) dengan tujuan menilai perbandinganMean Droplet Size (MDS) sesudah prosedur penyimpanan pada suhu lemari pendingin (2-4)0 C dan suhu ruangan (19-24)0 C selama 3 dan 6 jam. Terdapat12 sampel pada masing-masing perlakuan. Ukuran droplet diamati di bawah mikroskop monitor secara manual sebanyak 500 droplet tiap sampel.Analisa dataperbedaan MDS antara penyimpanan dalam suhu yang berbeda, digunakan uji t tidak berpasanganpada data yang berdistribusi normal dan uji Man Whitneyuntuk data yang berdistribusi tidak normal. Nilai p<0,05 secara statistik dianggap bermakna.

Hasil. Tampak adanya perbedaanMDS pada jam ke-3 antara penyimpanan lemari pendingin (1,99±0,45) dengan suhu ruangan (2,18±0,67) yang bermakna secara statistik (p<0.05), dan pada jam ke-6 penyimpanan lemari pendingin (2,84±0,93) dengan suhu ruangan (3,16±1,24) yang bermakana secara statistik (p< 0,05). Nilai PFAT5jam ke-6 penyimpanan lemari pendingin 1,56 % dan suhu ruangan 5 %. Secara makroskopis penampakan fisik warna dan homogenitas propofol dari waktu dan penyimpanan tidak berubah (warna sesuai standar dan homogen) (masing-masing n=12/100%).

Kesimpulan. Rerata ukuran droplet campuran propofol 200 mg dengan lidokain 10 mg setelah prosedur penyimpanan dalam lemari pendingin, lebih kecil dibandingkan dengan penyimpanan suhu ruangan, pada jam ke-3 dan jam ke-6

Published
2023-05-27
How to Cite
Dona Eriyadi, Calcarina FRW, & Sudadi. (2023). Perbandingan Ukuran Droplet Emulsi Propofol 200 mg yang Dicampur dengan Lidokain 10 mg pada Suhu yang Berbeda 6 Jam Setelah Pencampuran. Jurnal Komplikasi Anestesi, 1(3), 9-17. https://doi.org/10.22146/jka.v1i3.5546

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 6