This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat memegang hak cipta artikel yang diterbitkan di bawah ketentuan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0. International License. Siapa pun dapat menyalin, mengubah, atau mendistribusikan ulang artikel untuk tujuan apa pun yang sah dan bertanggung jawab di media apa pun, dengan catatan memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan Bakti Budaya, menautkan ke lisensi, menunjukkan jika ada perubahan, dan mendistribusikan ulang karya turunan apa pun di bawah lisensi yang sama.
Setelah artikel dinyatakan diterima dan dipublikasikan di situs web ini, ini berarti penuli sepenuhnya setuju untuk menyerahkan hak cipta kepada Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Pemanfaatan Tanaman Serai Wangi sebagai Produk Minyak Atsiri dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Corresponding Author(s) : Marsiah Marsiah
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat,
Vol 7 No 1 (2024): 2024: Edisi 1
Abstract
Sungai Cabang Barat Village is a coastal area with much plantation land. One of the plantations that can be found is the citronella garden. Despite its potential, local people had yet to recognize the potential of citronella in the village of Sungai Barat Branch. For that reason, the arrival of KKN IAIN Palangkaraya students was expected to explore the potential of this fragrant lemongrass. Citronella can be processed into essential oils through the distillation stage. The uses of citronella oil also vary, ranging from itching medicine ingredients and bath soaps to aromatherapical candles. The approach used in this research is the Asset Based Community Development (ABCD) approach. The results of this study are processed products from citronella in the form of essential oils that are ready to be marketed by the public.
=====
Desa Sungai Cabang Barat merupakan sebuah wilayah pesisir pantai yang kaya akan lahan perkebunan. Salah satu perkebunan yang dapat dijumpai adalah kebun serai wangi. Sayangnya, potensi serai wangi di desa tersebut belum dipahami oleh warga setempat. Karena itu, kedatangan mahasiswa KKN IAIN Palangkaraya diharapkan dapat membantu warga setempat untuk menggali potensi perkebunan serai wangi ini. Serai wangi dapat diolah menjadi minyak atsiri melalui tahap penyulingan. Kegunaan minyak serai wangi juga bermacam-macam, mulai dari bahan obat gatal, sabun mandi, hingga lilin aromaterapi. Adapun pendekatan yang digunakan pada penelitian ialah pendekatan Asset Based Comunity Development (ABCD). Hasil dari penelitian ini adalah produk hasil olahan dari serai wangi berupa minyak Atsiri yang siap dipasarkan oleh masyarakat.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
-
Mahmudah, N., & Supiah. (2018). Pemberdayaan Pada Anak-Anak Gang Dolly Di SMA Artantika Surabaya Dengan Metode Asset based Community Development. Madani, 1(1), 17–29.
Maulana, M. (2019). Strategi Pengembangan Masyarakat di Desa Wisata. Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 4(2), 259–278.
Sushartami, W., Sari, Y. K., Maizida, K., & Purwandani, I. (2021). Video Wisata Virtual sebagai Media Promosi Desa Ekowisata Pancoh di Era Kenormalan Baru. Bakti Budaya, 4(2), 106–125.
Tresia, L. K., Sya’bania, N., Nisa, K. R., Sunarwin, & Gleko, G. (2022). Pemanfaatan Sereh Wangi Sebagai Lilin Aromaterapi. Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakt, 5(2), 23–26.
Vitaningtyas, Y., Agustiningrum, M. Y., Shella, Prisilia, C., & Putri, C. E. T. (2019). Pengolahan Serai Sebagai Tanaman Obat Pengusir Nyamuk Bersama Anak-Anak Di Pemukiman Pemulung Blok O Yogyakarta. Altruis, 2(1), 14–23.
Maulana, M. (2019). Asset-Based Community Development : Strategi Pengembangan Masyarakat. Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 4(2), h 259.