This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat memegang hak cipta artikel yang diterbitkan di bawah ketentuan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0. International License. Siapa pun dapat menyalin, mengubah, atau mendistribusikan ulang artikel untuk tujuan apa pun yang sah dan bertanggung jawab di media apa pun, dengan catatan memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan Bakti Budaya, menautkan ke lisensi, menunjukkan jika ada perubahan, dan mendistribusikan ulang karya turunan apa pun di bawah lisensi yang sama.
Setelah artikel dinyatakan diterima dan dipublikasikan di situs web ini, ini berarti penuli sepenuhnya setuju untuk menyerahkan hak cipta kepada Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Pendampingan Pembelajaran Kanji Metode Pictogram secara Online bagi Siswa Pembelajar Bahasa Jepang di SMA Negeri 1 Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah
Corresponding Author(s) : Stedi Wardoyo
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat,
Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Abstract
Kanji is a Chinese character that was adopted and widely used in East Asian countries including Japan and several countries in Indochina region. Unlike the characters used by the nations of the world in general, the majority of which symbolize sound, Kanji are letters that symbolize meaning. Therefore, the number of Kanji characters is very large and the shapes and variations are very complicated. For Japanese learners, Kanji has an important meaning in mastering written language such as writing and reading. The kanji used by the Japanese have experienced adjustments, especially in terms of how to read which is adjusted to Japanese pronunciation. The large number, varied reading styles, and simple to complex letterforms make Kanji considered difficult by Japanese learners from non-Kanji countries such as Indonesia. The advantages of Kanji letters are compact, the meaning can be immediately grasped, and beautifully written as if they are covered by the growing perception that Kanji is difficult due to the learning method that emphasizes the aspect of memorizing letter forms. To overcome this problem, it is necessary to develop a more interesting Kanji learning method by emphasizing understanding the meaning, especially for early-level learners so that they are interested and enthusiastic in learning Kanji so that it supports the Japanese learning process in general. One of the learning methods is the pictogram method which associates Kanji with its true meaning.
======
Kanji merupakan huruf Cina yang diadopsi dan digunakan secara luas di negara-negara Asia Timur termasuk Jepang dan beberapa negara di wilayah Indocina. Berbeda dengan aksara yang digunakan bangsa-bangsa di dunia pada umumnya yang mayoritas melambangkan bunyi, Kanji merupakan huruf yang melambangkan makna/arti. Oleh karena itu, jumlah huruf Kanji sangat banyak dan bentuk serta variasinya sangat rumit. Bagi pembelajar bahasa Jepang, Kanji memiliki arti penting dalam penguasaan bahasa tulis seperti mengarang dan membaca. Kanji yang digunakan oleh bangsa Jepang mengalami penyesuaian terutama dalam hal cara baca yang disesuaikan dengan pelafalan bahasa Jepang. Jumlah yang banyak, cara baca yang bervariasi, dan bentuk huruf yang sederhana hingga rumit membuat Kanji dianggap sulit oleh pembelajar bahasa Jepang dari negara-negara non-Kanji seperti Indonesia. Keunggulan huruf Kanji yang ringkas (compact), langsung dapat ditangkap maknanya, dan indah dituliskan seakan tertutupi oleh persepsi yang berkembang bahwa Kanji itu sulit akibat metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek menghafal bentuk huruf. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran Kanji yang lebih menarik dengan menekankan pada pemahaman makna, khususnya bagi pembelajar tingkat awal agar mereka tertarik dan bersemangat dalam mempelajari Kanji sehingga mendukung proses pembelajaran bahasa Jepang secara umum. Metode pembelajaran tersebut salah satunya adalah metode pictogram yang mengasosiasikan Kanji dengan makna sebenarnya.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
-
Beuckmann Fusako, Watanabe Yoko, Kuramochi Kazuna. (2008). Sutoorii de oboeru Kanji 300 (Belajar 300 Kanji dari Asal-usulnya). Tokyo: Kuroshio Publishers.
Kano Chieko, dkk. (2002). Kihon Kanji 500 - Basic Kanji Book Vol. 1. Tokyo: Bonjinsha
Kondo Yumiko, dkk. (2007). Kamji Master Vol. 1: 100 Kanji in 10 Days, The Easy Way. Tokyo: Senmon Kyouiku Shuppan
Nishiguchi Koichi. (2005). Reibun de Manabu Kanji to Kotoba (Belajar Kanji dan Kosakata melalui Contoh Kalimat). Tokyo: 3A Corporation
Nishiguchi Koichi dan Kono Tamaki. (2005). Kanji in Context, Workbook Vol. 1. Tokyo: The Japan Times, Ltd
Tatang Hariri dan Stedi Wardoyo. (2017). Kanji Dasar. Buku Materi Ajar BJLT Bappenas, Pusat Bahasa FIB UGM.
Toyoda Toyoko. (1990). Kanji no Michi - A Road to Kanji. Tokyo: Bonjinsha
Harian Kompas, 12 Maret 2020
Sumber Internet
http://kakijun.com/
https://www.chuden.co.jp/kids/denkipaper/2013/692/issue02.html
https://jepang.org/daftarkanji/
https://www.sukasuki.org/2020/01/
https://www.uni-passau.de/fileadmin/dokumente/hsg/nippon/Skripte/kanjibookjlptn5.pdf