Pelatihan Penulisan Feature Pengalaman Warga Selama Masa Pandemi di Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul
Abstract
Tamantirto village, Kasihan, Bantul is an area which is positively responsive in terms of dealing with the Covid-19 pandemic. The citizens’ response is not only showed by implementing health protocol and entrances shutdown during the pandemic, but is also empowered by the consciousness of knowledge and experience transfer about pandemic for the next generation. Through the existing village’s information system, they offer a collaboration to lecturer of Indonesian Language and Letter Study Program of FIB UGM in order to conduct feature writing training about citizens’ point of view and experience during the pandemic. The training is held in two methods. The first is direct training method with power point elaborating the definition, type, example, and writing technique and feature editing. The second one is writing guidance using WA group where the participants can send their work to the group chat and then the trainer give feedback for the document. The training produce 21 feature documents which are averagely elaborate the participants’ profession regarding with the pandemic. Most of the documents are written with argumentative paragraph instead of narrating their experience during the pandemic like the common feature which is tend to be narrative.
=====
Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul merupakan wilayah yang tanggap dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ketanggapan warga tidak hanya ditunjukkan melalui penerapan protokal kesehatan dan penutupan sejumlah pintu gang ketika masa pandemi, tetapi juga didukung pada kesadaran akan pentingnya pewarisan pengetahuan dan pengalaman seputar pandemi kepada generasi mendatang. Melalui Tim Sistem Informasi Desa yang mereka miliki, mereka mengajak kerja sama dengan dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UGM untuk mengadakan kegiatan pelatihan penulisan feature seputar pandangan dan pengalaman warga selama pandemi. Pelatihan diselenggarakan dengan dua cara. Pertama, pelatihan secara langsung dengan media power point yang menguraikan definisi, jenis, contoh, dan teknik penulisan serta penyuntingan feature. Kedua, bimbingan penulisan melalui WA Grup ketika peserta mengirimkan karyanya ke grup WA dan narasumber memberikan masukan terhadap naskah tersebut. Pelatihan menghasilkan 21 naskah feature yang rata-rata menguraikan profesi para peserta dan mengaitkannya dengan pandemi. Sebagian besar naskah masih lebih banyak diisi dengan paragrat argumentatif dibandingkan menarasikan pengalaman selama pandemi sebagaimana layaknya feature yang cenderung naratif.
References
Hockert, Valerie. 2014. Teaching Feature Writing an Eight Week Lesson Plan. Smashwords Edition
How Expert. 2011. How To Write a Feature Article: Your Step-By-Step Guide To Writing Feature Articles. www.howexpert.com
Rahardi, F. 2006. Panduan Lengkap Menulis Artikel, Feature, dan Esai. Depok: Kawan Pustaka
Sumner, David E dan Holly G. Miller. 2009. Feature and Magazine Writing. UK: Wiley & Blackwell Ltd.
Copyright (c) 2021 Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat memegang hak cipta artikel yang diterbitkan di bawah ketentuan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0. International License. Siapa pun dapat menyalin, mengubah, atau mendistribusikan ulang artikel untuk tujuan apa pun yang sah dan bertanggung jawab di media apa pun, dengan catatan memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan Bakti Budaya, menautkan ke lisensi, menunjukkan jika ada perubahan, dan mendistribusikan ulang karya turunan apa pun di bawah lisensi yang sama.
Setelah artikel dinyatakan diterima dan dipublikasikan di situs web ini, ini berarti penuli sepenuhnya setuju untuk menyerahkan hak cipta kepada Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.