This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat memegang hak cipta artikel yang diterbitkan di bawah ketentuan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0. International License. Siapa pun dapat menyalin, mengubah, atau mendistribusikan ulang artikel untuk tujuan apa pun yang sah dan bertanggung jawab di media apa pun, dengan catatan memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan Bakti Budaya, menautkan ke lisensi, menunjukkan jika ada perubahan, dan mendistribusikan ulang karya turunan apa pun di bawah lisensi yang sama.
Setelah artikel dinyatakan diterima dan dipublikasikan di situs web ini, ini berarti penuli sepenuhnya setuju untuk menyerahkan hak cipta kepada Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.
Pelatihan Pemahaman Multikulturalisme pada Komunitas Nahdlatul Ulama di Desa Tamantirta, Kasihan, Bantul
Corresponding Author(s) : Arif Akhyat
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat,
Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Abstract
Multiculturalism is a new concept in social science that is used to be the main discussion in community service activities at Jam'iyyah and Jama'ah Nahdlatul Ulama (NU) in Tamantirto Village, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Through the concept of multiculturalism, Jama'ah and Jam'iyyah NU began to try to understand the teachings of NU which have the same principles as Tasawasuth, Tasamuh, Tawazun and I'tidal. With a mixture of online (Whatapps Group and WA Japri) and offline (direct FGD) methods, this service has provided the concept of multiculturalism as a training subject to Jama'ah and Jam'iyyah of NU. The results achieved in this service, opened an understanding of tolerance, the concept of Islamic brotherhood (Ukhuuwah Islamiyah) and a pluralistic social awareness. The emergence of this awareness of multiculturalism, although among NU circles, often referred to the concepts of Tawasuth, Tasamuh, Tawazun and I'tidal, Jama'ah began to expand the way of life in society amidst differences and complex social networks.
=====
Multikulturalisme sebagai konsep baru dalam ilmu sosial menjadi pembahasan pokok dalam kegiatan pengabdian pada Jam’iyyah maupun Jama’ah Nahdlatul Ulama (NU) di Desa Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Melalui konsep multikulturalisme, Jama’ah maupun Jam’iyyah NU mulai mencoba memahami dan mengaitkan dengan ajaran NU yang memiliki kesamaan prinsip dengan Tasawasuth, Tasamuh, Tawazun dan I’tidal. Dengan metode campuran daring (Whatapps Group dan WA Japri) dan luring (FGD langsung), pengabdian ini telah memberikan pengenalan konsep multikulturalisme kepada Jama’ah dan Jam’iyyah NU sebagai praktik sosial-keagamaan. Hasil yang dicapai pada pengabdian ini, terbukanya pemahaman tentang toleransi, konsep persaudaraan Islamiyah (Ukhuuwah Islamiyah) dan kesadaran bermasyarakat yang majemuk. Munculnya kesadaran multikulturalisme ini, walaupun di kalangan NU, sering merujuk pada konsep Tawasuth, Tasamuh, Tawazun dan I’tidal, namun Jama’ah mulai semakin luas cara hidup bermasyarakat di tengah-tengah perbedaan dan jaringan sosial yang rumit.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
-
Website
Tamantirto.bantulkab.go.id
Laporan Penelitian
UNDP dan PSPK UGM, “Access to Justice Based on Conflict Areas in 5 Provinces”, Yogyakarta, PSPK UGM, 2004.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia, “Program Implementasi Tata Guna Lahan dan Pembukaan Lahan Pertanian Baru di Papua”, Jakarta: Kementan dan FTP-UGM, 2014
Artikel, Skripsi dan Buku
Arif Akhyat, “Islam dan Politik: Sikap Politik Nahdlatul Ulama pada Masa Demokrasi Terpimpin”, Skripsi S-1 Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra, UGM, 1992
Barton, G., Biografi Gus Dur, Terjemahan, Yogyakarta: LKis, 2002.
Dhont, F. Fogg, Kevin W. eds., Towards An Inclusive Democratic Indonesian Society: Bridging the Gap between State Uniformity and Multicultural Identity Patterns, Yogyakarta: Yale Indonesian Forum, 2009
Fealy, G., Ijtihad Politik Ulama, Sejarah NU 1952-1967, Terjemahan, Yogyakarta: LKiS, 1998.
Hirokoshi, H., Kyai dan Perubahan Sosial, Jakarta: P3M, 1987
Klein, Martin (ed.), Breaking the Chains; Slavery, Bondage and Emancipation in Modern Africa and Asia ,Madison: University of Wisconsin Press, 1993
Leur, J.C. van, Indonesian Trade and Society: Essays in Asian Social and Economic History, The Hague: van Hoeve, 1955
Lombard, D., Nusa Jawa:Silang Budaya, 3 jilid, Jakarta: Gramedia, 1996
M. Ali Haidar, Nahdlatul Ulama dan Islam di Indonesia, Pendekatan Fiqh dalam Politik, Jakarta: Gramedia, 1998)
Munawwir Abdul Fattah, Tradisi Orang-Orang NU, Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2006.
Roelofsz, Meilink, M.A.P, Asian Trade and European Influences in the Indoensian Archipelago between 1500 and about 1630, The Hague: Nijhoff, 1969
Reid, A., Sejarah Modern Awal Asia Tenggara, Jakarta:LP3ES, 2004
Taufik Abdullah, ed. Sejarah Lokal di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005
Taufik Abdullah dan S. Siddique, eds., Tradisi dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara, Jakarta:LP3ES, 1988)