Pengembangan Kegiatan Kreatif Berwawasan Eco-Pesantren menuju New Normal di Pondok Pesantren Pabelan Magelang
Abstract
The dagradation of environment quality demands a change in the society’s attitude and behavior. Worsened by Covid-19 pandemy, people are strongly advised to adopt the WHO protocol in order to prevent the spread of the virus. The main concern of the program is to convey the importance of personal hygiene and environmentally friendly mindset amidst the COVID-19 pandemic to pesantren community as well as to realize a sustainable future for human lives through the eco-pesantren concept. The program is carried out in three stages, namely gi ving motivation to live an optimistic life under COVID-19 thret, teaching various DIY activities such as making face mask from old clothes and disinfectant spray, and creating tutorial videos for the wider society through Instagram. Thss program strengthens the relation between pesantren community and higher learning institute and develops initiative to reduce the spread of COVID 19.
=====
Penurunan kualitas lingkungan menuntut perubahan sikap dan perilaku manusia dalam kehidupannya. Terlebih lagi dengan adanya wabah virus corono, manusia dituntut untuk menerapkan protokol kesehatan guna mencegah persebaran virus. Tujuan utama kegiatan ini yakni untuk menyampaikan pentingnya kebersihan diri dan pola pikir ramah lingkungan di tengah pandemi COVID-19 sekaligus sebagai usaha mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang menjadi impian masyarakat global. Pelaksanaan program kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni penumbuhan motivasi melalui video untuk tetap optimis, praktik pembuatan masker wajah dari kain perca dan pembuatan desinfektan, serta pembuatan video tutorial ke Instagram untuk disebarkan ke masyarakat luas. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi sarana menumbuhkan relasi yang baik antara komunitas Pesantren dan Perguruan Tinggi sebagai usaha untuk mendukung pemerintah Indonesia menekan laju kasus COVID-19.
References
COVID-19 coronavirus pandemic. (2020). Worldometer. Diakses dari https://www.worldometers.info/coronavirus/ tanggal 21 Oktober 2020.
Cuddon, J. A. (1999). Dictionary of Literary Terms and Literary Theory. NYC: Penguin Books.
Hiltz, S.R. & Goldman, R. (2005). What are asynchronous learning networks? dalam S.R. Hiltz and R. Goldman (Eds.), Learning Together Online-Research on Asynchronous Learning Networks (3-18). Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Copyright (c) 2021 Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat memegang hak cipta artikel yang diterbitkan di bawah ketentuan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0. International License. Siapa pun dapat menyalin, mengubah, atau mendistribusikan ulang artikel untuk tujuan apa pun yang sah dan bertanggung jawab di media apa pun, dengan catatan memberikan kredit yang sesuai kepada penulis asli dan Bakti Budaya, menautkan ke lisensi, menunjukkan jika ada perubahan, dan mendistribusikan ulang karya turunan apa pun di bawah lisensi yang sama.
Setelah artikel dinyatakan diterima dan dipublikasikan di situs web ini, ini berarti penuli sepenuhnya setuju untuk menyerahkan hak cipta kepada Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.