Evaluasi Perencanaan dan Distribusi Obat Program TB di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara
Marizka Carolin(1), Satibi Satibi(2*), Diah Ayu Puspandari(3)
(1) Program Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Farmasi, Fakultas Faramasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Indonesia memiliki target eliminasi TB tahun 2030 dan bebas TB tahun 2050. Keberhasilan Program membutuhkan ketersediaan dan keterjangkauan Obat TB, sehingga diperlukan manajemen pengelolaan Obat TB yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alur dan evaluasi pada proses perencanaan dan distribusi obat program TB tahun 2022 di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara serta aspek pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengamatan yang bersifat observasi dan wawancara. Data kuantitatif diperoleh secara retrospektif melalui penelusuran data dokumen perencanaan dan distribusi Obat Program TB tahun 2022. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara secara mendalam kepada 4 informan yang menguasai perencanaan dan distribusi obat program TB yang dipilih secara purposive sampling. Analisis data kuantitatif yang diperoleh diukur menggunakan indikator perencanaan dan distribusi serta dibandingkan dengan hasil penelitian, data kualitatif dianalisis isi wawancara dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil evaluasi menunjukan ada 5 indikator yang tidak memenuhi standar yaitu ketepatan perencanaan (113%), penyimpangan perencanaan (44%), penyimpangan jumlah obat terdistribusi (0,3%), ITOR (1,33 kali) dan rata-rata waktu kekosongan obat (30 hari), sementara terdapat 5 indikator yang memenuhi standar yaitu ketersediaan obat (12,8 bulan), penataan obat (FEFO), obat terdistribusi seluruhnya ke Kabupaten/Kota (100%), nilai obat kadaluarsa dan stok obat mati (0%). Faktor penghambat keterlambatan pencairan dana distribusi dan dropping obat dari pusat. Faktor pendukung terdapat sistem informasi TB dan data pelaporan yang valid. Masih terdapat beberapa indikator yang perlu diperbaiki.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aisah, N., Satibi, & Suryawati. (2020). Evaluasi Pengelolaan Obat pada Tahap Perencanaan dan Pengadaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. Majalah Farmaseutik, 16(1), 34–42. https://doi.org/10.22146 Arlington, V. (2012). Management Sciences for Health MDS-3: Managing Access to Medicines and Health Technologies. Kumarian Press. Ashari. (2018). Evaluasi Perencanaan dan Distribusi obat Anti Tuberkulosis (OAT) di Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Boku, Y., Satibi, & Yasin, N. M. (2019). Evaluasi Perencanaan dan Distribusi Obat Program di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi (Journal Of Management And Pharmacy Practice), 9(2). https://doi.org/10.22146/jmpf.42951 Bruno, O., N.Albert, O., Ondiek, & Nyabayo. (2015). Availability of Essential Medicines and Supplies during the Dual Pull-Push System of Drugs Acquisition in Kaliro District, Uganda. Journal of Pharmaceutical Care & Health Systems, s2. https://doi.org/10.4172/2376-0419.S2-006 Carolien, I. (2017). Evaluasi Ketersediaan Obat Sebelum dan Sesudah Implementasi JKN Pada Puskesmas di Kabupaten Keerom Provinsi Papua. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara. (2023). Profile Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara Tahun 2022. Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan. (2010). Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Instansi farmasi Kabupaten / Kota. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. (2014). Panduaan Pengelolaan logistik Program Pengendalian Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. (2021). Laporan-Kinerja-Ditjen-P2P-Tahun-2020. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. Dirjen Oblik dan Perbekkes. (2015). Rencana Aksi Kegiatan Dit. Bina Oblik Dan Perbekkes 2015-2019. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. Ihsan, S., Amir, S. A., & Sahid, M. (2014). Evaluasi Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna Tahun 2014. Indriawan, I., Wahyudi, W. T., & Rahayuningsih, A. (2014). Analisis Pengelolaan Obat Di Puskesmas Gaya Baru V Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Kaunang, T. D., Wullur, A. C., & Citraningtyas, G. (2015). Evaluasi Penyimpanan dan Distribusi Obat Anti Tuberkulosis Di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. Pharmacon, 4(3), Article 3. https://doi.org/10.35799/pha.4.2015.8857 Kementerian Kesehatan. (2017). Petunjuk Teknis Pengelolaan Logistik Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Sekertariat Negara Republik Indonesia. (2021). Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021. Kementerian Sekertariat Negara Republik Indonesia. Lubis, D. M. (2015). Evaluasi Pengelolaan Obat antiTuberkulosis di Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pudjaningsih, D. (1996). Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di Farmasi RS. Quick, J. D., Ranking, & Laing. (2012). Managing Acces to Medicines and Healt Technologies. Management Sciencesfor Health, USA. Rahayu, S. T. (2017). Evaluasi Perencanaan Dan Ketersediaan Obat Di Instalasi Farmasi Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah Tahun 2013-2015. Universitas Gadjah Mada. Rumbay, I. N., Kandou, G. D., & Soleman, T. (2015). Analisis Perencanaan Obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Tenggara. 5(2). Satibi, Dwi Prasetyo, S., Rokhman, M. R., & aditama, H. (2021). Penilaian Mutu Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Triana, M., Suryawati, C., & Sriyatmi, A. (2014). Evaluasi Perencanaan Obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) di Gudang Farmasi Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah. 02, 44–51. WHO. (2021). Global Tuberculosis Report WHO TB 2021. World Health Organization.
DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v20i2.91928
Article Metrics
Abstract views : 884 | views : 872Refbacks
- There are currently no refbacks.