Pengaruh Variasi Komposisi Pemanis Xilitol dan Aspartam Terhadap Formulasi Tablet Kunyah Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) The effect

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v16i2.52559

Meri Ropiqa(1), Sisca Devi(2), Akhmad Kharis Nugroho(3*), Yosi Bayu Murti(4)

(1) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(2) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(3) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(4) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Pepaya merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai antiplasmodium di Indonesia. Kandungan alkaloid karpain pada daun yang bertanggung jawab sebagai senyawa antiplasmodium memiliki rasa pahit sehingga perlu diformulasikan dalam bentuk sediaan tablet yang mudah diterima. Berkaitan dengan prevalensi malaria yang sering menyebabkan kematian pada usia 5 hingga 9 tahun, maka perlu dilakukan formulasi bentuk sediaan tablet kunyah yang merupakan bentuk sediaan yang disukai kategori usia anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi pemanis xilitol dan aspartam terhadap karakteristik fisik granul dan fisik tablet kunyah. Formulasi tablet kunyah dibuat dengan kombinasi xilitol dan aspartam sebanyak tiga formula, pada formula I dengan perbandingan xilitol:aspartam (284:40), formula II (292:32), dan formula III ( 300:24).   Berdasarkan hasil penelitian pada uji kekerasan tablet menunjukkan ada perbedaan nilai yang signifikan (p < 0,05) antara satu formula dengan formula lainnya, hal ini menunjukan variasi pemanis sangat berpengaruh terhadap kekerasan tablet yang dihasilkan. 

Keywords


tablet kunyah; ekstrak daun papaya; xylitol; aspartam

Full Text:

PDF


References

Abdillah, S., Tambunan, R.M., Farida, Y., Sandhiutami, N.M.D., dan Dewi, R.M., 2015. Phytochemical screening and antimalarial activity of some plants traditionally used in Indonesia. Asian Pacific Journal of Tropical Disease, 5: 454–457. Agoes, G., 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Penerbit ITB, Bandung. Ansel, H.C., 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, IV. ed. UI-PRESS, Jakarta. Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia, III. ed. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Gliemmo, M.F., Calviño, A.M., Tamasi, O., Gerschenson, L.N., dan Campos, C.A., 2008. Interactions between aspartame, glucose and xylitol in aqueous systems containing potassium sorbate. LWT - Food Science and Technology, 41: 611–619. Kementerian RI., 2016. InfoDatin ; Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Kementerian RI., 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018. Lieberman, H., Lachman, L., dan Schwartz, J.B., 1989. Pharmaceutical Dosage Forms Tablets, Volume 1, Second Edition. Taylor & Francis. Patel, H., Shah, V., dan Upadhyay, U., 2011. New pharmaceutical excipients in solid dosage forms – A review. Life Sci., 2: 14. Siregar, C.J. dan Wikarsa, S., 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Voight, R., 1994. Buku Pengantar Teknologi Farmasi. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v16i2.52559

Article Metrics

Abstract views : 2889 | views : 6242

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Majalah Farmaseutik Indexed by:

   
 
Creative Commons Licence
 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.