PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA APOTEK ONKOLOGI KOTABARU, APOTEK DENGAN SPESIALISASI TERFOKUS
M Rifqi Rokhman(1*), Satibi Satibi(2)
(1) Fakultas Farmasi, Bagian Farmasetika, Universitas Gadjah Mada
(2) Fakultas Farmasi, Bagian Farmasetika, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Apotek dengan spesialisasi terfokus merupakan strategi yang menjadikan apotek fokus untuk melayani relung pasar (niche market) tertentu. Relung pasar mempunyai kebutuhan khusus yang harus dipenuhi dengan pilihan produk atau obat tertentu sehingga pengendalian persediaan menjadi hal yang sangat penting bagi apotek dengan spesialisasi terfokus.
Penelitian dilakukan pada Apotek Onkologi Kotabaru. Penelitian merupakan penelitian deskriptif non eksperimental. Data diperoleh secara retrospektif. Data primer didapat dari wawancara. Data sekunder didapat dari dokumen persediaan. Kelompok persediaan yang diteliti terbatas pada persediaan kelompok A. Apotek Onkologi Kotabaru mempunyai 23 item obat (9,60% total persediaan) yang masuk kategori A. Item obat ini merupakan item obat yang harus dikendalikan secara ketat. Perhitungan EOQ dan ROP dapat digunakan untuk mencari pembelian yang paling ekonomis, namun demikian pembelian obat Xeloda®, Doxorubicin, Epirubicin, Nasea® dan Endoxan® harus tetap memperhatikan kebutuhan khusus dari pasien.
Data dari apotek menunjukkan bahwa dalam 4 bulan pengamatan terjadi back order sebanyak 7 kasus. Dari 7 kasus back order, 5 pasien tetap bersedia untuk menunggu sedangkan 2 pasien tidak bersedia untuk menunggu. Perhitungan EOQ dapat digunakan untuk meminimalisir pembelian back order. Nilai ITOR dari Apotek Onkologi Kotabaru sebesar 26,13 kali per tahun. Hal ini mengindikasikan perputaran persediaan sudah efisien sebanyak 2 kali setiap bulan.
Penelitian dilakukan pada Apotek Onkologi Kotabaru. Penelitian merupakan penelitian deskriptif non eksperimental. Data diperoleh secara retrospektif. Data primer didapat dari wawancara. Data sekunder didapat dari dokumen persediaan. Kelompok persediaan yang diteliti terbatas pada persediaan kelompok A. Apotek Onkologi Kotabaru mempunyai 23 item obat (9,60% total persediaan) yang masuk kategori A. Item obat ini merupakan item obat yang harus dikendalikan secara ketat. Perhitungan EOQ dan ROP dapat digunakan untuk mencari pembelian yang paling ekonomis, namun demikian pembelian obat Xeloda®, Doxorubicin, Epirubicin, Nasea® dan Endoxan® harus tetap memperhatikan kebutuhan khusus dari pasien.
Data dari apotek menunjukkan bahwa dalam 4 bulan pengamatan terjadi back order sebanyak 7 kasus. Dari 7 kasus back order, 5 pasien tetap bersedia untuk menunggu sedangkan 2 pasien tidak bersedia untuk menunggu. Perhitungan EOQ dapat digunakan untuk meminimalisir pembelian back order. Nilai ITOR dari Apotek Onkologi Kotabaru sebesar 26,13 kali per tahun. Hal ini mengindikasikan perputaran persediaan sudah efisien sebanyak 2 kali setiap bulan.
Keywords
Apotik dengan Speliasisasi Terfokus; Manajemen Persediaan; Economic Order Quantity; Inventory Turn Over Ratio
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v7i2.24054
Article Metrics
Abstract views : 2402 | views : 1553Refbacks
- There are currently no refbacks.