Pemodelan Dinamika Awal Adsorpsi Na2S dalam Kolom Bahan Isian Biji Salak (Salacca Zalacca)

https://doi.org/10.22146/jrekpros.24523

Irma Atika Sari(1*), Muhammad Mufti Azis(2), Siti Syamsiah(3), Sutijan Sutijan(4)

(1) Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan; Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
(4) Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Biofiltration is a promising method for gas purification due to its efficiency and low operating cost. One way to utilize biofiltration is in biogas purification where H2S is removed from the biogas product. The presence of H2S may cause severe corrosion in biogas processing facilities. By the use of biofilter, H2S is dissolved and adsorbed on packing material. This study investigated the adsorption process that occured during the beginning of biofilter operation. Na2S has been used as a model compound for H2S with packing material from snake fruit seeds. In this study, we have investigated the influence of liquid flowrate and inlet concentration of Na2S solutions. Na2S solution was fed from the top part of the column and trickled down through the snake fruit seed bed. The dissolved sulfide left the column from the bottom part which was then collected in a sample bottle and analized periodically with UV-VIS spectrophotometer. A one dimensional mathematical model of the adsorption column with respect to z direction was proposed to describe the adsorption behavior. In addition, Freundlich isotherm was used to describe the solid-liquid adsorption equilibrium. The experimental results showed that low flowrates i.e. 1.59 and 2.97 mL/s gave larger adsorption capacities than higher flowrate i.e. 3.96 and 5.58 mL/s. In addition, the influence of inlet concentrations to the breakthrough characteristics were found to be negligible. The fitting results estimated the values of DL=1.3174.10-7 m2/s, α=1.002.10-4 and n=12.661. As a result, it could be concluded that the axial diffusion had small influence on the adsorption of Na2S solution. In addition, the small value of α as well as large value of n indicated that the adsorption capacity of snake fruit seeds was relatively small. Keywords : snake fruit seed, biofiltration, adsorption, adsorption equilibrium, Na2S, sulfide Biofiltrasi adalah teknologi yang menjanjikan dalam pemurnian gas karena efisiensi yang tinggi serta biaya operasi yang rendah. Salah satu pemanfaatan biofiltrasi yang cukup menjanjikan adalah pemurnian biogas dimana gas H2S dipisahkan dari produk biogas akhir. Keberadaan gas H2S pada biogas dapat menyebabkan korosi pada peralatan pemrosesan biogas. Dalam biofilter, H2S akan terlarut dan kemudian akan teradsorpsi pada bahan isian. Penelitian ini mempelajari proses adsorpsi yang terjadi di awal proses biofiltrasi terhadap sulfida terlarut. Disini, larutan Na2S telah digunakan sebagai komponen model H2S untuk dijerap dengan bahan isian biji salak. Variabel proses yang dipelajari adalah variasi laju alir cairan dan variasi konsentrasi input larutan Na2S. Larutan Na2S dilewatkan pada kolom biofiltrasi dari atas melewati bahan isian biji salak, kemudian sulfida terlarut yang keluar pada kolom bawah ditampung dalam botol sampel dan dianalisis pada berbagai waktu dengan menggunakan UV-VIS spektrofotometer. Pemodelan matematika proses adsorpsi telah disusun dengan model adsorpsi 1 dimensi ke arah z. Persamaan kesetimbangan yang digunakan menggunakan persamaan kesetimbangan Freundlich. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan debit aliran yang kecil seperti 1,59 dan 2,97 mL/det didapatkan penjerapan yang lebih besar jika dibandingkan dengan debit aliran besar seperti 3,96 dan 5,58 mL/det. Sementara itu, pengaruh konsentrasi umpan terhadap karakteristik kurva breakthrough relatif kecil. Hasil fitting memberikan nilai DL=1,3174.10-7 m2/s, α=1,002.10-4 dan n=12,661. Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa difusi longitudinal pada kolom adsorpsi berperan kecil terhadap proses adsorpsi sulfida. Sedangkan nilai α yang kecil serta n yang besar pada persamaan Freundlich menunjukkan kapasitas penjerapan biji salak yang relatif kecil. Kata kunci: biji salak, biofiltrasi, adsorpsi, kesetimbangan adsorpsi, Na2S, sulfide

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jrekpros.24523

Article Metrics

Abstract views : 1200 | views : 3064

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Rekayasa Proses

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.