Urgensi Pendidikan Multikultural pada Masyarakat Homogen Demi Menjaga Ketahanan Negara Bangsa (Studi Kasus Video Viral Pemakaian Jilbab di SMK di Padang)
Rika Febriani(1*), Atri Waldi(2), Narwastuyati P. Mbeo(3)
(1) Universitas Negeri Padang
(2) Universitas Negeri Padang, Indonesia
(3) Lembaga Studi Agama & Filsafat
(*) Corresponding Author
Abstract
Artikel ini membahas tentang urgensi pendidikan multikultural pada masyarakat yang relatif homogen
serta peranan negara dalam menjamin kebebasan warga negaranya. Studi kasus yang digunakan dalam artikel ini
adalah video viral pemaksaan berjilbab di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Padang yang terjadi pada awal tahun 2021. Peristiwa ini melahirkan terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang menetapkan bahwa Pemerintah Daerah dan sekolah tidak boleh mewajibkan maupun melarang penggunaan seragam dan atribut keagamaan di sekolah. Keputusan ini dianggap bernuansa sekuler oleh berbagai pihak. Penelitian ini ingin menjawab pertanyaan apakah konsep sekuler di Indonesia harus menghapuskan agama dalam kehidupan publik? Usaha untuk menjawab pertanyaan ini pertama-tama ditempuh dengan melakukan penelaahan terhadap teori sekularisme Charles Taylor dalam bukunya A Secular Age. Taylor melihat bahwa agama dalam masyarakat sekuler juga dapat menjadi toleran terhadap segala macam keyakinan agama yang dipilih oleh warga negaranya. Sementara itu, untuk sumber sekunder, berbagai informasi relevan dihimpun dari berbagai artikel berita tentang video viral di SMKN Padang dan Perda Syariah yang berlaku di Kota Padang semenjak tahun 2005. Riset ini menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan teknik wawancara terstruktur dan metode literature review. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pembaruan perspektif terkait sekularisme di Indonesia sebagaimana ditawarkan Taylor melalui analisisnya terhadap masyarakat Barat dalam kurun 500 tahun terakhir. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan mampu memperlihatkan pentingnya pendidikan multikultural pada masyarakat homogen seperti Sumatera Barat dalam rangka memperkuat ketahanan negara bangsa
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Amin., 2006, Pendidikan Agama Era Multikultural, Multireligius. Seri Begawan Muhammadiyah, PSAP, (hal. 32–7),
AGRAMA, H., 2010, Secularism, Sovereignty, Indeterminacy: Is Egypt a Secular or a Religious State? Comparative Studies in Society and History, 52(3), 495-523.
Alfirdaus, L. K., E. Hiariej, & Risakotta F. Adeney, 2016, The position of Minang-Chinese relationship in the history of inter-ethnic groups relations in Padang, West Sumatra. Humaniora, 28(1), 79-96.
Amir, M. S., 2001, Adat Minangkabau, pola dan tujuan hidup orang Minangkabau. PT Mutiara Sumber Widya.
Ansor, M., & Meutia, C. I., 2016, Jilbab dan Reproduksi Identitas Perempuan Kristen Ruang Publik Sekolah Aceh, Jurnal Kawistara, 6(2), 157-174.
Bary, Khairul., 2014, Pendidikan Multikultural Dalam Adat Minangkabau Menurut Perspektif Pemangku Adat Di Sumatera Barat, Program Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga, Tesis tidak dipublikasikan.
Biro Pusat Statisik Provinsi Sumatera Barat (2021). Provinsi Sumatera Barat dalam Angka. Catalog: 1102001.13
Cladis, Mark., 2010, “Religion, Secularism, and Democratic Culture.” The Good Society, Vol. 19, No. 2, 2010, hal: 22–29.
Diggins, John Patrick, 2007, “The Godless Delusion”, The New York Times, 16 Desember 2007, http://www.nytimes.com/2007/12/16/books/review/Diggins-t.html, diunduh 11 Februari 2017.
Diggins, John Patrick, 2007, “The Godless Delusion”, The New York Times, 16 Desember 2007, http://www.nytimes.com/2007/12/16/books/review/Diggins-t.html, diunduh 11 Februari 2017.
Graves, E. E., 2007, Asal-usul elite Minangkabau modern: Respons terhadap kolonial Belanda abad XIX/XX, Yayasan Obor Indonesia.
Heft, James L., 1999, A Catholic Modernity: Charles Taylor’s Marianist Award Lecture, New York: Oxford University Press.
Irhandayaningsih, A., 2012, Kajian Filosofis Terhadap Multikulturalisme Indonesia. Humanika, 15(9).
Irwan, Muhamad Supraja., Ahmad Zubaidi, 2016, Dinamika Aktualisasi Diri Pemuda Rantau dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi (Studi Pada Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Barat Di Asrama Putri Bundo Kanduang Daerah Istimewa Yogyakarta), Jurnal Ketahanan Nasional, Volume 22, 2016, hal: 306-320.
Jamaluddin, 2013, Sekularisme; Ajaran dan Pengaruhnya dalam Dunia Pendidikan, Jurnal Mudarrisuna, Vol 3, No 2, hal: 309-327.
Justinus, Prastowo., 2010, Teori Sekularisasi di Pusaran Sungai Waktu. https://indoprogress.com/2010/08/teori-sekularisasi-di-pusaran-sungai-waktu/.
Kamanto Sunarto, Russel Hiang-Khng Heng, Achmad Fedyani Saifuddin, eds., 2004, Multicultural Education in Indonesia and Southeast Asia, Stepping into the Unfamiliar, Depok: Jurnal Antropologi Indonesia.
Kato, Tsuyoshi., 2005, Adat Minangkabau dan Merantau dalam Perspektif Sejarah, PT Balai Pustaka.
Kurniawan, Deka., 2005, Melengserkan Agama dari Urusan Publik, (Surabaya: Hidayatullah Press,2005).
Leech, N. L., & A. J. Onwuegbuzie., 2011, Beyond constant comparison qualitative data
analysis: Using Nvivo, School Psychology Quarterly, 26, hal: 70-84. doi:10.1037/a0022711
Leatt, D., 2017, The State of Secularism: Religion, Tradition and Democracy in South Africa, Johannesburg: Wits University Press. doi:10.18772/12017090572
Muhtada, D., 2014, Perda Syariah di Indonesia: Penyebaran, Problem dan Tantangannya, Sharia by law in Indonesia: The Spread, Problems and Challenges”, paper delivered in a scientific speech in the framework of the Anniversary VII of the Faculty of Law, Semarang State University on December, 4.
Murtadlo, Husnul., 2014, Intervensi Militer Prancis di Mali: Sekularisme vs Fundamentalisme Islam, Jurnal Hubugan Internasional Tahun VII, No. 2, Juli –Desember 2014, hal: 141-144.
Nafriandi, 2016, Multikultural Ranah Minang: Interaksi Sosial dan Eksistensi Etnis Cina Padang, Turast: Jurnal Penelitian & Pengabdian Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2016, hal: 176-191
Naim, Mochtar., 2013, Merantau: Pola Migrasi suku Minangkabau, Cetakan ke-3, Jakarta: Raja Grasindo Persada.
Navis, A.A., 1984, Alam Terkembang Jadi Guru – Adat dan Kebudayaan Minangkabau, PT. Grafis Pers.
Parekh, B.,1997, Dilemmas of a multicultural theory of citizenship, Constellations, 4(1), 54-62.
Parekh, B., 2003, Cosmopolitanism and global citizenship, Review of International Studies, 3-17.
Ridley, D., 2008, The literature review: A step-by-step guide for students. Thousand Oaks, CA: Sage.
Rogoff, Martin A., 2010, French Constitutional Law: Cases and Materials,North Carolina: Carolina Academic Press.
Romli, Mohammad Guntur., 2008, “Islam, Perempuan dan Kearifan Lokal”, Yayasan Jurnal Perempuan.
Sastrapratedja, M., 2001, Pancasila sebagai visi dan referensi kritik sosial, Yogyakarta: Penerbitan Universitas Sanata Dharma.
Smith, James K.A., 2014, How (Not) To Be Secular, Eerdmans.
Smock, David., 2005, Applying Islamic Principles in the Twenty-First Century: Nigeria, Iran, and Indonesia, US Institute of Peace, hal-1-12.
Snyder, Hannah., 2019, Literature review as a research methodology: An overview and guidelines, Journal of Business Research, Volume 104, hal: 333-339, https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2019.07.039.
Suhandi, 2012, Sekularisasi Di Indonesia Dan Implikasinya Terhadap Konsep Kenegagaraan, Jurnal Al-AdYaN, Vol.VII, N0.2, Juli-Desember 2012, hal: 71-90.
Suparlan, P., 1986, Masyarakat: Struktur Sosial, dalam Buku Manusia Indonesia, Individu, Keluarga dan Masyarakat, (Ed) AW Widjadja, Jakarta: Akademika Pressindo.
Taylor, Charles., 2007, A Secular Age, Cambridge: The Belknap Press Harvard University Press.
Taylor, Charles, 2014, How to define secularism, In Boundaries of toleration,. Columbia University Press.
Tarhan, Gulce., 2011, Roots of the headscarf debate: Laicism and secularism in France and Turkey, Journal of Political Inquiry 4 (2011):1-17.
Watson, C. W., 2000, Multiculturalism, Open University Press.
Winstedt, R.O, 1960, Kamus Bahasa Melayu, Singapura: Marican and Sons.
Zuckerman, Phil., dan John Shook (eds.),2017, "Introduction: The Study of Secularism" dalam The Oxford Handbook of Secularism, Oxford University Press.
Berita Online
Langkan, 2021, Tidak Hanya di Padang, KPAI Catat Ada 5 Kasus Intoleransi di Indonesia, Diakses di <https://kumparan.com/langkanid/tidak-hanya-di-padang-kpai-catat-ada-5-kasus-intoleransi-di-indonesia-1v3N8ENh8UI/full>.
Nursam, Muhammad, 2021, Waketum MUI: SKB Tiga Menteri Arahkan Indonesia Jadi Negara Sekuler, Diakses di <https://fajar.co.id/2021/02/04/waketum-mui-skb-tiga-menteri-arahkan-indonesia-jadi-negara-sekuler/>.
Oebaidillah, Syarief, 2021, MUI: Aturan Seragam Lewat SKB 3 Menteri Bikin Indonesia Sekuler, Diakses di <https://mediaindonesia.com/humaniora/382494/mui-aturan-seragam-lewat-skb-3-menteri-bikin%20indonesia-sekuler pada 20 Maret 2021>.
Informan
SM, 32 tahun, Guru Bimbingan dan Konseling SMKN Padang
Rani, 17 tahun, siswi SMKN Padang
ACKNOWLEDGEMENT
Penulis menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Padang yang telah membiayai penelitian ini dengan nomor kontrak penelitian: 665/UN35.13/LT/2021
DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.65419
Article Metrics
Abstract views : 5488 | views : 5071Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Rika Febriani, Atri Waldi, Narwastuyati P. Mbeo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats