Resolusi Konflik Agama Di Pulau Ambon

https://doi.org/10.22146/jkn.22305

Toni Setia Boedi(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Adat Pela Gandong tern yata belum mampu memperta- hankan keharmonisan. Permusuhan antara umat Islam dan Kristen sebenarnya sering terjadi pada masa-masa lalu. Pada tahun 1564, penduduk muslim mengepung dan membakar kampung-kampung Kristen; Nusanewe, kampung Leitimor dihancurkan. Pan glima Portugis yang baru, Pareira Mara- maque, den gan kekuatan besar, mengepung pasukan Mus- lim Jawa dan Hitu di Teluk Ambon. Portugis menang dan rakyat Muslim dihukum berat (Marassabesy, 2001: 13). Tradisi telahluntur secara drastis pada saat terjadi konflik antar agama yang diawali pada peristiwa tanggal 19 Januari 1999 di mana masyarakat Islam yang sedang melaksanakan sholat idul fitri diserang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal, dan dieksploitir kemudian diekploitir den gan men gidentitaskan din i sebagai kelompok Nasrani. Penelitian ten tang proses terjadinya konflik an tar agama Islam dan Kristen di kota Ambon sangat menarik (interest) sekali untuk dicermati karena dapat dijadikan pelajaran di kemudian hari konflik yang akan terjadi secara dini dapat segera terdeteksi dan mendapat pen yelesaian secara cepat.


Full Text:

PDF


References

Abdullah, Irwan. 2000. Kondisi Sosial Yang Dibayangi Dis- integrasi Tan pa Ujung, Yo- gyakarta: Pustaka Pelajar.

Penggunaan dan Pen yalahgunaan Kebuda- yaan dalam Pemecahan Kon- flik di Indonesia. Yogyakar- ta: Pustaka Pelajar.

------. 2003. Politik Bhinika Tunggal Ika dalam Kera- gaman Budaya Indonesia. Yogyakarta. Pustaka PeLa-

jar.

• 2006. Perkawinan Campur

dan.MencairnyaTeritori Aga- ma.Y ogyakarta: Pustaka Pelajar.

• 2007. Konstruksi dan Re-

s

produksi Kebudayaan. Yog- yakarta: Pustaka Pelajar.

Ajawaila, J.W.DR.DKK. 1999. Pmposal Pemecahan Masalah Kerusuhan di Ambon ( Indo- nesia). Jakarta: Pokja Masa- lah Maluku.

Arabo, Upe. 2008. Sosiologi Poli- tik Kontemporer. Jakarta: Prestasi Pustalcaraya.

l3adan Pusat Statistik Propin.si Maluku. 2007. Maluku Da- lam Anglca. Ambon: BPS.

Bartel, Dieter. 2000. Tuhanmu Bukan Lagi Tulumku. Jakar- ta: Pokja Masalah Maluku.

Buchori, Birmy dkk. 2001. Ketika Semerbak Cengkih Tergusur Asap Mesiu. Jakarta: Sekre- tariat Tampak Ambon.

Budi, Winarno. 2005. Globalisasi wujud Imperalisme Gaya Baru. Yogyakarta: Tajidu Press.

Coser, Lewis A. 1967. Continues in The Study of Social Con- flict. New York: Free Press.

Cresswell, John W. 1994. Research Design Qualitative & Quan- titative Approach. London: Sage Publications.

Dahlan, Sukrawadi. 2007. Pilka- da, antara demokrasi lokal dan Konflik Sosial. Jakarta: Pensil-324.

Dahrendorf, Ralf. 1959. Class and Class Conflict in Industrial Society Stanford. Calib: Stanford University Press.

Dinas Pembinaan Mental Ang- katan Darat 2005. Sejarah TNIAD Tahun 1974- 2004. Jakarta: Disbintalad.

Fawaz A. Gerges. 2002. Amerika dan Islam Politik Benturan Peradapan atau Benturan Ke- pentingan. Jakarta: Penerbit Avia Bet.

Gurr, Ted Robert. 1980. Hand book of Political Conflict Theory and Research, New York: The Free Press.

Kemenirian Negara PPN/ Bap- penas. 2004. RPJMN 2004- 2009. Jakarta: KN PPN/ Bappenas.

----.2006. Berjuang Memba- ngun Kembali Indonesia, La- poran Kinerja Dua Tahun pe- merintahan SBY-JK. Jakarta: KN PPN/ Bappenas.

Jumal Ketahanan Nasional, XIV (3), Desember 2009

Rencana Kerja Pe- merintah tahun 2008. Jakar- ta: KN PPN/ Bappenas.

Laode, M. Kamaludin. 2000. Re- orientasi Strategi dan Kebi- jalcsanaan Pem-bangunan In- donesia Serta Arah Pemba- ngunan Daerah Dalam For- mat Indonesia Baru. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Lemhannas RI. 2006. Pemba- ngunan Sosial Budaya Dalam Kemajemukan Guna Har- monisasi Kehidu pan Bangsa Dalam Ran gka Pemba- ngunan Nasional. Jakarta: Naskah Seminar.

Mandagi, PC. 2002. Maluku Baru, Dialog Antar Umat Beragama. Jakarta: PT Aba- di.

Measabessy, Abdul Rachman. 2002. Fungsi clan Peran Aga- ma claim Fern-bangunan Masyarakat Maluku. Jakar- ta: Pokja Masalah Maluku.

Marasabessy, Suaidi. 2002. Kon- flik Horizontal dan Vertikal di Poso dan Maluku, Jakar- ta: Pokja Masalah Maluku.

. 2002. Postur Gubernur Maluku Terpilili Sebagai Fak- tor Kritis Dalam Mewujud- lcan Kesejahteraan dan Ke- adilan di Maluku, Jakarta: Tim Suksesi.

-------. 2002. Tuntu tan Perubah- an Sosial didalam Masaralcat Maluku Pasca Konflik. Ja- karta: Pokja Masalah Ma- luku.

Maryam, Lestaluhu. 1988. Se- jarah perlawanan Masya- rakat Islam terhadap Impe- ralisme di Daerah Maluku. Bandung: PT Al Ma'arif.

Masmiyat, Andi. 2005. Perpoli- sian Masyaralazt di Sulawesi Selatan. Makassar: Pokja.

Implementasi Ke- waspadaan Nasional Ter- hadap Konflik Sara Dalam Kehidupan Masyarakat guna Meningkatkan Integrasi Na- sional dalam rangka Pem- bangunan Sosial Budaya Bangsa Indonesia. Jakarta: Lemharmas RI.

. 2007. Konflik Sara Inter- grasi Nasional Terancam Konsepsi dan Implementasi Tentang Kewaspadaan Na- sional. Jakarta: Pensil 324.

Ralahalu, Karel, Albert. 2006. Otonomi Daerah Di Tengah Konflik. Jakarta: Pokja Ma- salah Maluku.

Saelan, Maulwi, H. 2001. Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66, Kesaksian Komandan Calcrabirawa. Jakarta.

Sammy Titaley. 2002. Suatu Keanehan yang Nyata. Ja- karta.

Hermawan. 2005. Pe- molisian Masyarakat di Wilayah Konflik. Jakarta: Pensil-324 dan Concern.

Suryo, Djoko. 2005. Nasionalisme dan Politik Identitas. Yo- gjakarta: SOS.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.22305

Article Metrics

Abstract views : 34849 | views : 8957

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Toni Setia Boedi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


web
analytics View My Stats