Akar Masalah Penyebab Konflik Etnis Dan Alternatif Penyelesaiannya

https://doi.org/10.22146/jkn.22154

Prayudi Prayudi(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Beberapa kasus konflik etnik yang terjadi di beberapa tempat di tanah air, telah menyadarkan kita tentang pentingnya upaya memperkuat wawasan kebangsaan guna mencegah terjadinya proses disintegrasi. Kasus konflik etnis di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, hanya menjadi dua contoh dari ban yak kejadian hampir serupa yang melanda Indonesia. Arus pengungsian massal etnis Madura yang diusir dari Kalteng telah membentuk sebuah gejala tertentu dari kegagalan bagi bangsa Indonesia untuk rtzenempatkan konteks wilayah tanah air yang terbuka lugs untuk dihuni dan dikembangkan oleh setiap warganya. Konflik etnis ternyata telah berlangsung dalam kurun waktu yang panjang dan cenderung berlarut-larut di tengah segala keterbatasan pemerintah untuk menanganinya secara tuntas. Kalaupun terjadi proses coiling down dan muncul him-bauan-himbauan ke arah perdamaian, maka hasil yang diperoleh biasanya hanya sementara. Setiap saat atau bahkan tidak terlarnpau lama sesudah peredaan ketegangan akibat konflik diciptakan maka pada tempo yang tidak terlalu lama, kerusuhan bernuansa etnis dapat terjadi dan berkembang meluas wilayah pertikaiannya.

Full Text:

PDF


References

Diamond, Larry dan Palttner, F, Marc (Ed.), Nasionalisme, Konflik Etnik, dan Demo-krasi, Penerbit ITB Ban-dung, 1994.

Emerson, K, Donald (Ed.), Indo-nesia Beyond Soeharto: Negara, Elconomi, Masya-rakat, Transisi, Penerbit Gramedia Pustaka Utama kerjasama dengan The Asia Foundation, Jakarta, 2001.

Kohn, Hans, Nasionalisme: Arti dan Sejarahnya, Pustaka Sardjana PT Pemban-gunan, Jakarta, 1958.

Miall, Hugh, Rombutsham, Oliv-er, dan Woodhouse, Tom, Resolusi Damai Konflik Konternporer: Mencegah, Mengelola, dan Mengubah Konflik Bersumber Politik, Sosial, Agama, dan Ras, Rajawali Press, Jakarta, 2000.

Sudarsono, Juwono (Ed.), Pem-bangunan Politik Dan Pe_

rubahan Politik: Sebuah Bunga Rampai, Penerbit Gramedia, Jakarta, 1982.

Jurnal

Eep Saefullah Fattah, "Manaje-men Konflik Politik dan Demokrasi: Sebuah Pen-jajagan Teoritis", Prisma 18 Agustus 1994

Makalah

Yudi Latif, "Dari Wacana Ke-bangsaan Menuju Waca-na Kenegaraan: Meng-anyam Bangunan Retak Kebangsaan Melalui Re-formasi Pengelolaan Ne-gara", Pidato Politik dalam rangka Peluncuran CPPS Paramadina, Jakar-ta, 14-3-2001.

Koran

Sumardjan, Selo, "Konflik Antar Suku di Indonesia", Kom-pas, 22-3-2001

Ronny Rahman Nitibaskara, "Mencegah Konflik Ke-kerasan Antar Etnis", Kompas 3-4-2001

Ahmad Fathoni Rodli, "Menelu-suri Resolusi Konflik Etnis di Kalimantan", Suara Pembaruan, 3-2-2001.

Menguak Konflik Antar Etnis di Tanah Dayak: Adakah Pertikaian Itu Karena Masalah Martabat? (Bagi-an II)", Media Indonesia, 8-

Prayudi, Akar Masalah Penyebab Konflik Etnis 59

-2001.

Yonky Karman, "Kerusuhan di Kalimantan Barat: Potret Rekonsilisasi Setengah Hati", Kompas 20-11-2001.

Anhar Gonggong, "Ketika Or-ang-orang Kalah yang Se_

bangsa itu Saling Benci", Suara Pembaruan 3-3-2001.

Kusnaedi, "Negara, Kelompok Enik, dan Konflik Sosial", Kompas 4-3-2001.

Ben Mboi, "Otonomi Daerah Ter-lalu Cepat?", Kompas 4-4-2001.



DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.22154

Article Metrics

Abstract views : 78515 | views : 28161

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Prayudi Prayudi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


web
analytics View My Stats