Partisipasi Pemuda Dalam Mengembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat Untuk Meningkatkan Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi di Desa Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, D.I. Yogyakarta)
Gina Lestari(1*), Armaidy Armawi(2), Muhamad Muhamad(3)
(1) Mahasiswa Program Studi Ketahanan Nasional
(2) Fakultas Filsafat UGM
(3) Sekolah Pascasarjana UGM
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRACT
The global tourism wave lead to a new trend of village tourism where tourists come in small groups to interact and learn the life of villagers intensively. If the management is not well planned, this model inflicts social cultural changes in society. This study aimed to assess and formulate the youth participation in the community-based tourism (CBT) development and their contribution on social cultural regions resilience. This study used descriptive mixed methods research by using quantitative and qualitative approaches. The samples determined through purposive sampling by judgment sampling criteria.The result showed that youth was the part of the CBT’s manager actor in Pentingsari Tourism Village (Dewi Peri). The level of youth participation was a citizen power with an average of 70%. CBT development allowed the entire community to be actively involved as the main actor. Youth participation in the development of CBT contributed to social cultural resilience which based on the principle of partnership, prosperity, protection, independence, unity, and the values of local social cultural. The social cultural resilience was formed through social and cultural preservation dynamically with protecting, developing and utilizing local social cultural by tourism activities.
ABSTRAK
Arus pariwisata global mengarah pada tren baru pariwisata pedesaan dimana wisatawan datang dalam kelompok-kelompok kecil dan berinteraksi intensif, mempelajari kehidupan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan penduduk desa. Pariwisata model ini rentan menyebabkan perubahan sosial budaya di masyarakat jika pengelolaannya tidak direncanakan secara matang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan partisipasi pemuda dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (CBT) dan kontribusinya terhadap ketahanan sosial budaya wilayah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan prosedur metode campuran konkuren yang mengkombinasikan pendekatan kualitatif dengan kuantitatif. Penentuan sampel dipilih berdasarkan purposive sampling dengan penggunaan keriteria berdasarkan pertimbangan. Hasil penelitian menunjukkan pemuda merupakan bagian dari aktor pengelola CBT di Desa Wisata Pentingsari (Dewi Peri). Partisipasi pemuda berada pada tingkat partisipasi citizen power dengan bobot rata-rata sebesar 70%. Model pengembangan CBT di Dewi Peri memungkinkan seluruh masyarakat terlibat secara aktif sebagai aktor utama. Partisipasi pemuda dalam pengembangan CBT di Dewi Peri berkontribusi terhadap ketahanan sosial budaya berdasarkan parameter asas kemitraan, kesejahteraan, perlindungan, kemandirian, kerukunan, nilai sosial dan budaya lokal. Ketahanan sosial budaya terbentuk melalui pelestarian sosial budaya secara dinamis dengan melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan sosial-budaya lokal melalui aktivitas pariwisata.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arauz, Juancarlos, 2010, Youth Training Events Public Symposia Cultural-Resilience: Cultural Resilience: 5 Essential 21st Century Competencies pp. 1-2 ( internet), E3ed-Education-Excellence-Equality,http://www.extension.umn.edu>(diakses 31 Desember 2015).
Ariani, Ni Made, 2011, Pergulatan Otentisitas dan Komodifikasi dalam Pariwisata Budaya, Jurnal Analisis Pariwisata, Vol. 11, No. 1, hal 27-40.
Arnstein, Sherry R, 1969, A Ladder of Citizen Participation, Journal of the American Planning Association, Volume 35, No 4. Arsip Dewi Peri, 2010
Creswell, John W., 2009, Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methodes Approaches (Third Edition), Lost Angeles, SAGE Publications.
Damanik, Janianton, 2013, Pariwisata Indonesia: Antara Peluang dan Tantangan, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Dewi, Shavitri, N. 2013, 26 Persen Desa Wisata Sleman Vakum ( internet) sindonews. com, http://ekbis.sindonews.com/ read/765213/34/26-persen-desa-wisatasleman-vakum-1374738832 (diakses 9 November 2015).
Dhanani, S., Islam, I. & Anis Chowdhury, A., 2009, The Indonesian Labour Market: Changes and Challenges, London, Routledge.
Dhiradityakul, Kris & John Hummel, 2013, Community Based Tourism in ASEAN-An Overview Per Country, dalam Innovating CBT in ASEAN: Current Directions and New Horizons, Diedit oleh John Hummel, Hugo de Jong dan Kris Dhiradityakul, Thailand, Thailand Community Based Tourism Institute (CBT-I).
Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Kementrian Luar Negeri, 2014, Buletin Komunitas ASEAN - Potensi Pasar ASEAN: Geliat Sektor Pariwisata ASEAN, Jakarta, Buletin Publikasi Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, Edisi-4.
Fitriyani, 2015, Peran Pemuda dalam Mengembangkan Eco Edu Wisata Mangrove dan Implementasinya Terhadap Ketahanan Lingkungan Daerah, Jurnal Ketahanan Nasional, Volume 21, No. 2, hal 128-141.
InWent, 2002, Internationale Weiterbildung und Entwicklung gGmbH, Training Manual for Community Based Tourism, Germany: CDG-ZEL (Environment and Resources Protection – Center for Food, Rural Development and the Environment): Addendum to “The Ecotourism Training Manual for Protected Area Managers.
Keck, Markus dan Patrick Sakdapolrak, 2012, What Is Social Resilience? Lessons Learned and Ways Forward, Erdkunde ( internet), Mart, 67 (1) hal 5-19. < http:// www.jstor.org> (diakses 25 September 2015).
Kedaulatan Rakyat, 2015, Dinas Pariwisata DIY: Kunjungan Wisatawan 2014Lampaui Target ( internet), Kedaulatan Rakyat,<http://krjogja.com/read/247646/kunjungan-wisatawan-2014-lampaui-target.kr>(diakses 1 Juni 2015).
Mikkelsen, Britha. (1992). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan: sebuah buku pegangan bagi para praktisi lapangan. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.
Miles, Matthew B. & Huberman A. Michael, 1992, Analisis Data Kualitatif, Jakarta, Universitas Indonesia Press.
Pemerintah Kabupaten Sleman, 2011, Data Prestasi Kabupaten Sleman 2011 ( internet), Pariwisata <http://www.slemankab.go.id> (diakses 9 Oktober 2015).
Potjana, Suansri, 2013, Introduction, dalam Innovating CBT in ASEAN: Current Directions and New Horizons, Diedit oleh John Hummel, Hugo de Jong dan Kris Dhiradityakul, Thailand, Thailand Community Based Tourism Institute (CBT-I).
Potjana, Suansri, 2003, Community Based Tourism Handbook, Thailand, Responsible Ecological Social Tour-REST, Mild Publishing.
Tolkach, Denis dan Brian King, 2015, Strengthening Community-Based Tourism in a new resource-based island nation: Why and how?, Tourism Management ( internet), January, 48 hal. 386-398.<www.elsevier.com/locate/tourman>(diakses 5 Desember 2015)
UNFPA Indonesia, 2014, Monograph Series: Youth in Indonesia, Jakarta, UNFPA Indonesia.
United Nation, 1993, Management of Sustainable Tourism Development: Escap Tourism Review No.11, Bangkok, Economic and Social Commission for Asia and The Pacific.
VanBreda, Adrian DuPlessis, 2001, Resilience Theory: A Literature Review- Chapter Seven: Cross-Cultural Perspectives on Resilience, South African Military Health Service, Military Psychological Institute, Social Work Research & Development, October 2001, hal 215-218.
Yoeti, H. Oka A. dkk, 2006, Pariwisata Budaya: Masalah dan Solusinya, Jakarta, PT. Pradnya Paramita.
Yogantoro, Doto, 2013, Nilai Lokal Kurang Digali, Desa Wisata Sleman Stagnan ( internet) okezone.com, http://lifestyle.okezone.com/read/2013/11/25/407/902139/nilailokal-kurang-digali-desa-wisata-slemanstagnan (diakses 9 November 2015).
Peraturan Perundangan
Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan
Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya
DOI: https://doi.org/10.22146/jkn.17302
Article Metrics
Abstract views : 22173 | views : 20736Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Gina Lestari, Armaidy Armawi, Muhamad Muhamad
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats