Akselerasi Pertumbuhan Cendana (Santalum album) dengan Aplikasi Unsur Hara Makro Ensensial pada Tiga Jenis Tanah

https://doi.org/10.22146/jik.3305

Eny Faridah(1*), Haryono Supriyo(2), M Gunawan Wibisono(3), Kristinawati Kristinawati(4), Dwi Afiani(5), Dian Hartanti(6)

(1) Bagian Silvikultur, Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta
(2) Bagian Silvikultur, Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta
(3) Bagian Silvikultur, Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta
(4) Alumni Fakultas Kehutanan UGM
(5) Alumni Fakultas Kehutanan UGM
(6) Alumni Fakultas Kehutanan UGM
(*) Corresponding Author

Abstract


Cendana (Santalum album Linn.) merupakan satu dari pilihan penting untuk digunakan dalam program rehabilitasi lahan-lahan kritis di Indonesia. Upaya untuk mempercepat tingkat pertumbuhannya menjadi sangat penting karena pertumbuhannya yang lambat mengganggu tingkat keberhasilan program rehabilitasi hutan. Mempertimbangkan permasalahan tersebut, studi ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan formulasi pendekatan untuk mempercepat pertumbuhan cendana melalui aplikasi unsur hara makro esensial yang dibutuhkan cendana pada tiga tipe tanah, dalam bentuk pupuk biologi seperti biofosfo dan biosulfo. Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk: 1) Pengaruh jenis media tanah (Grumusol (Vertisol), Mediteran (Alfisol) dan Regosol (Entisol)) terhadap pertumbuhan semai cendana, 2) Pengaruh jenis dan dosis pupuk (biosulfo, biofosfo, dan NPK) terhadap pertumbuhan semai cendana, dan 3) Pengaruh jenis media tanah, jenis serta dosis pupuk terhadap ketersediaan hara pada tanah dan jaringan daun tanaman. Penelitian dilakukan di Lab. Silvikultur Intensif, Klebengan, Fakultas Kehutanan UGM dengan menggunakan anakan cendana umur enam bulan. Desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dengan perlakuan berupa 3 tipe tanah (Grumusol (Vertisol), Mediterran (Alfisol) dan Regosol (Entisol)), 3 tipe pupuk (biosulfo, biofosfo, dan NPK), serta 5 dosis pupuk (0; 2,5; 5; 7,5 dan 10 g) dengan 5 ulangan untuk setiap unit eksperimen. Parameter yang diukur meliputi tingkat pertumbuhan tanaman (pertumbuhan tinggi & diameter, panjang akar) dan tingkat kandungan hara pada tanah dan jaringan daun tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah Mediteran secara positif mempengaruhi semua parameter pertumbuhan diikuti oleh Regosol dan Grumusol, sementara aplikasi jenis dan dosis pupuk yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter pertumbuhan. Tanah Mediteran memiliki kandungan N dan K paling tinggi dibandingkan dengan jenis tanah Regosol dan Grumusol, sementara tanah Regosol memiliki kandungan P-tersedia yang tertinggi diikuti dengan Mediteran dan Grumusol. Interaksi antara tanah Grumusol dengan pupuk biofosfo dan biosulfo menghasilkan kadar P-tersedia tanah yang terendah. Untuk kurun waktu 3 bulan, pemberian pupuk biofosfo, biosulfo dan NPK pada dosis yang berbeda meningkatkan kadar P, S dan N jaringan daun tanpa tren perubahan yang jelas.

Kata kunci: cendana, akselerasi pertumbuhan, pupuk biologi, tipe tanah

 

An Acceleration of Cendana (Santalum album) Growth Using Addition of Essential Macro Nutrients n on Three Types of Soil

Abstract

Sandalwood is one of important alternatives to use for rehabilitation programs of critical land areas in Indonesia. Therefore, due to its slow growth which held up forest rehabilitation program, attempts to accelerate its growth rate are crucially necessary. Considering that problem, the study is aimed to formulate an approach to accelerate cendana’s growth through the application of essential macro nutrients needed by cendana grown in three types of soil in the form of biofertilizers such as biofosfo and biosulfo. In a specific way, the study aimed to analyze 1) the effect of soil types ((Grumusol (Vertisol), Mediteran (Alfisol) dan Regosol (Entisol)) on growth of sandalwood, 2) the effect of fertilizer types and dosages on growth of sandalwood, and 3) the effect of soil type, and fertilizer types and dosages on nutrient content of soil and plants’ leaves. The research was conducted in Lab. of Intensive Silviculture, Klebengan, the Faculty of Forestry GMU using cendana seedlings of 6 months old. Research was applied using Completely Randomized Design (CRD) with treatments of 3 soil types (Grumusol (Vertisol), Mediterran (Alfisol) and Regosol (Entisol)), 3 fertilizer types (biosulfo, biofosfo, and NPK), and 5 fertilizer dosages (0, 2.5, 5, 7.5 and 10 g) with 5 replications for each experiment unit. Parameters assessed were plant growth rate (height & diameter growth, root length), and nutrient level of soil media and plant leaves. The results showed that Mediterran soil positively affected all growth parameters (height, diameter, root length) followed by Regosol dan Grumusol, while application of different fertilizers and dosages did not give significant effects on all plant growth parameters. Mediteran soil contained the highest N and K followed by Regosol and Grumusol, while Regosol contained the highest available P followed by Mediteran and Grumusol. Interaction between Grumusol and biofosfo/biosulfo, which resulted in lowest growth of all parameters, contained the lowest soil P level, indicating the role of phosphate on plant growth. During the 3-month period, the application of biofosfo, biosulfo dan NPK at different dosages increased leaf P, S and N level with no clear trend.


Keywords


sandalwood; accelerated growth; biofertilizer; soil types

Full Text:

PDF


References

  1. Ashman MR & Puri G. 2002. Essential Soil Science. A Clear and Concise Introduction to Soil Science, Blackwell Publishing, Victoria, Australia. 198p.
  2. Barret DR. 1985. Santalum album (Indian Sandalwood) Literature Review. Mulga Research Centre. Western Australian Institute of Technology.
  3. Binkley D, John-Wiley & Sons. 1986. Forest Nutrition Management. New York. 290p.
  4. Daniel TW, Helms JA & Baker FS. 1979. Principles of Silviculture. 2nd ed. McGraw-Hill, New-York. 521p.
  5. Gieve CM & Shannon MC. 1999. Ion accumulation and distribution in shoot components of salt-stressed Eucalyptus clones. J. Amer. Soc. Hort. Sci. 124, 559-563.
  6. Hartemink AE. 2003. Soil Fertility Decline in the Tropics. CABI Publishing. 360p.
  7. Jones-Jr JB. 1998. Plant Nutrition, Manual. CRC Press, Florida. 160p.
  8. Kozlowski TT & Pallardy SG. 1997. Physiology of Woody Plants. Academic Press. San Diego. 411p.
  9. Larcher W. 2001. Physiological Plant Ecology. Springer. Berlin. 513p.
  10. Mengel K & Kirkby EA. 1987. Principles of Plant Nutrition. International Potash Institute. Bern. 687p.
  11. Palmer B, McCaskill M, Friesen D & Hammond L. 1983. Sulfur containing fertilizer, past, present and future. Dalam Blair GJ dan Till AR. Sulfur in South-East Asia and South Pacific Agiculture. Seminar on The Research for Development Series. Ciawi. Indonesia.
  12. Soeseno OH. 2000. Prospek Pengembangan Cendana. Kumpulan Makalah pada Seminar Nasional Kajian terhadap Tanaman Cendana (Santalum album LINN.) sebagai Komoditi Utama Perekonomian Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Otonomisasi. Pemerintah Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
  13. Supriyo H. 2004. Perkembangan fisik dan vegetasi Wanagama I. Dalam Atmosoedardjo HS (ed.). Dari Bukit-bukit Gundul sampai ke WANAGAMA I. Penerbit Polydoor. Yogyakarta.
  14. Sutejo MM & Kartasapoetro AG. 1990. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
  15. Widada J, Sumarsih S & Prijambada ID. 2005. Pengembangan Pupuk Biosulpho. Laporan Hasil Penelitian Hibah Bersaing XIII/1. Lembaga Penelitian UGM. Yogyakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/jik.3305

Article Metrics

Abstract views : 15713 | views : 13974

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2012 Jurnal Ilmu Kehutanan

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/


© Editorial Board Jurnal Ilmu Kehutanan
Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada
Building D 2nd floor
Jl. Agro No 1, Bulaksumur, Sleman 55281
Phone. +62-274-512102, +62-274-550541, +62-274-6491420
Fax. +62-274-550541 E-mail : jik@ugm.ac.id
former website : jurnal.ugm.ac.id/jikfkt/
new website : jurnal.ugm.ac.id/v3/jik/

 

Indexed by:

 

Jurnal Ilmu Kehutanan is under the license of Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International