Penerapan Budaya Ramah Lingkungan pada Siswa-Siswi Sekolah Gajahwong: Pendidikan Alternatif Berbasis Eco-Friendly
Ira Karunia(1*), Isna Ardyani Fataya(2), Maria Ardianti Kurnia Sari(3), Amin Basuki(4)
(1) Magister Pengkajian Amerika, Universitas Gadjah Mada
(2) Magister Pengkajian Amerika, Universitas Gadjah Mada
(3) Magister Pengkajian Amerika, Universitas Gadjah Mada
(4) Magister Pengkajian Amerika, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstract
Sekolah Gajahwong is an informal school which is located in Yogyakarta and has the main concern to educate the students to save the planet Earth from plastic trash by reusing, reducing, and recycling. Through the main concern, they keep improving to do some activities that can make the students to have willingness by applying the eco-friendly concepts. The methods are done by applying the eco-friendly concepts, for example making decorations from bottle caps, making cardboard train, and planting fruits and vegetables. Those activities become the application of Bloom’s taxonomy (1956); Cognitive and Psychomotor Domain. Students of American Studies Master’s Program try contribute and give their hand to achieve the goals through an annual event in Charity Act. As the result, Charity Act gives Sekolah Gajahwong and American Studies Master’s Program’s students to build a good relationship among others. Also, they can apply the concepts into the classroom learning activities including their everyday life. The successful of Charity Act is due to a good teamwork between all American Studies Master’s students from batch 2018 and 2019 who are supported by lecturers.
-----------
Abstrak
Sekolah Gajahwong adalah sekolah informal di Kota Yogyakarta yang berfokus untuk mengedukasi siswa dalam menyelamatkan bumi dari sampah plastik dengan cara menggunakan ulang, mengurangi, dan mendaur ulang. Hal ini terus ditingkatkan agar dapat membuat siswa memiliki keinginan untuk menerapkan konsep ramah lingkungan. Metode-metode yang digunakan dalam pengaplikasian konsep ramah lingkungan, antara lain, adalah membuat dekorasi dinding dari tutup botol, membuat kereta dari kardus, dan menanam buah dan sayur. Hal tersebut selaras dengan domain kognitif dan psikomotor yang dalam taksonomi Bloom (1956), yakni sebuah pendidikan alternatif yang berfokus pada bagaimana siswa dapat mengaplikasikan konsep atau teori. Mahasiswa S-2 Pengkajian Amerika membantu Sekolah Gajahwong untuk mencapai tujuannya melalui sebuah acara tahunan yang disebut Charity Act. Hasil yang berhasil dicapai dari Charity Act adalah terbangunnya relasi yang baik antara siswa-siswi Sekolah Gajahwong dan Tim PKM S-2 Pengkajian Amerika serta mereka dapat menerapkan konsep ramah lingkungan dalam kegiatan belajar dan keseharian hidup. Kesuksesan Charity Act juga dipengaruhi oleh kerja sama tim PKM S-2 Pengkajian Amerika tahun ajaran 2018 dan 2019 serta dukungan dari pihak dosen.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amstrong, P. (2001). Bloom’s Taxonomy. Diakses dari https://cft.vanderbilt.edu/guides-sub-pages/blooms-taxonomy/ tanggal 29 September 2019.
McLeod, S. (2018). Simply Psychology: Erik Erikson’s Stages of Psychosocial Development. Diakses dari https://www.simplypsychology.org/Erik-Erikson.html 28 September 2019.
The Performance Juxtaposition Site. (1995a). Bloom's Taxonomy of Learning Domains. Diakses dari http://www.nwlink.com/~donclark/hrd/bloom.html tanggal 29 September 2019.
The Performance Juxtaposition Site. (1995b). Bloom's Taxonomy: The Psychomotor Domain. Diakses dari http://www.nwlink.com/~donclark/hrd/bloom.html tanggal 2 Oktober 2019.
Slavin, R. E. (2006). Educational Psychology: Theory And Practice (8th Ed.). New York: Pearson Education, Inc.
DOI: https://doi.org/10.22146/bb.55504
Article Metrics
Abstract views : 3603 | views : 3439Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Bakti Budaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN: 2655-9846 (Online)