Runtuhnya Marxisme-Leninisme di Uni Soviet dalam Teori Ashabiyah Ibnu Khaldun
Emil Dwi Febrian(1*), Susanto Susanto(2), Sri Kusumo Habsari(3)
(1) Sebelas Maret University
(2) Sebelas Maret University
(3) Sebelas Maret University
(*) Corresponding Author
Abstract
This article examines history collapse of the Soviet Union with Ibn Khaldun's ashabiyah theory. The Soviet Union was first communist nation founded in 1922 after fall of the Russian-Monarchy due to the crisis and saparatist movement in 1917. Post World War II, the Soviet Union became a center of the communist movement around the world, and advanced in industrial sector, known as a superpower nation in the 20th century beside the United States. However, the Soviet Union was declared collapsed in 1991. This article found that Ibn Khaldun's ashabiyah can explain history of the Soviet Union in three stages of state metamorphosis; formation, glory, and collapse. Ashabiyah means a bond that unites the people, but it can be positive and negative. Analysis with negative ashabiyah, concluded that the collapse of Marxism-Leninism in Soviet Union was due to the denial of this philosophical teaching to create the privileges of the Communist Party became an authoritarian regime, and considered irrelevant and opposed by society. Authoritarianism happaned because of exclusivism and cult, and could occur in non-communist nations, including Indonesia in the New Order era, this shows that it is not ideology that created of authoritarian regimes, but political practices in specific nations.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arisandi, H. (2015). Buku Pintar Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi Dari Klasik Sampai Modern. IRCiSoD.
Atthahara, H. (2017). Demokrasi di Negara Muslim: Transisi Menuju Demokrasi Pada Masa Reformasi 1998 di Indonesia dan Gejolak Revolusi Mesir 2011. Jurnal Politikom Indonesiana, 2(2), 155-167.
Brzezinski, Z. (1990). Kegagalan Besar (Munculnya dan Runtuhnya Komunisme Dalam Abad Kedua Puluh). PT Remaja Rosdakarya.
Bujono, B. (1990). Sampai di Sini Marx, Lenin, dan Partai Komunis. Tempo, 17 Februari.
Fajar, A. S. M. (2018). Perspektif Ibnu Khaldun Tentang Perubahan Sosial. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar’I, 6(1), 1-12.
Groiler, I. (1988). Negara dan Bangsa Jilid 7 Eropa, Amerika Utara. Widyadara.
Giddens, A. (2000). Jalan Ketiga. PT Gramedia.
Isma’il, F. F., & Mutawalli, A. H. (2016). Berfilsafat Itu Gampang. IRCiSoD.
Ilham, M. (2016). Konsep ‘Ashabiyah Dalam Pemikiran Politik Ibnu Khaldun. Jurnal Politik Profetik, 4(6), 1-13.
Jurdi, S. (2008). Sosiologi Islam Elaborasi Pemikiran Ibn Khaldun. Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga.
Kardelj, E. (2011). Jalan Menuju Sosialisme Sedunia. Terawang Press.
Kartini, I. (2014). Aneksasi Rusia di Krimea dan Konsekuensi Bagi Ukraina. Jurnal Politik, 11(2), 27-41.
Kurniawati. (2015). Pendidikan Sejarah dalam Kurikulum di Republik Jerman: A Lesson Learned. Jurnal Pendidikan Sejarah, 4(1), 1-13.
Khaldun, I. (2000). Muqoddimah, Terj. Ahmadie Thoha. Pustaka Firdaus.
Khoiruddin. (2016). Analisis Teori Ashabiyah Ibn Khaldun Sebagai Model Pemberdayaan Ekonomi Umat. Asas: Jurnal Hukum Dan Ekonomi Islam 8(1), 66-75.
Latuheru, A. C., Lattu, I. Y. M., & Tampake, T. R. (2000). Pancasila Sebagai Teks Dialog Lintas Agama Dalam Perspektif Hans-Georg Gadamer dan Hans Kung. Jurnal Filsafat, 30(2), 150-180.
Magnis-Suseno, F. (2016). Dalam Bayang-Bayang Lenin Enam Pemikir Marxisme dari Lenin sampai Tan Malaka. PT Gramedia.
Magnis-Suseno, F. (2013). Dari Mao Ke Marcuse. PT Gramedia.
Magnis-Suseno, F. (2016). Pemikiran Karl Marx Dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. PT Gramedia.
Marx, K., & Engels, F. (2009). Manifesto Partai Komunis. Rowland Literature.
Misbah, M. (2015). Agama Dan Alienasi Manusia (Refleksi Atas Kritik Karl Marx Terhadap Agama). Jurnal Komunika, 9 (2), 196-206.
Muawiyah, R. A. (2000). Peta Pemikiran Karl Marx (Materialisme Dialekttis dan Materialisme Historis. LKiS.
Mujiyati, N. K., & Sunarjo. (2016). United States During The Cold War 1945-1990. Jurnal Historia, 4(1), 39-54.
Murdiono, M. (2006). Citra Penguasa Ideal dalam Perspektif Politik Ibnu Khaldun Dan Relevansinya Bagi Kepemimpinan Di Indonesia. Jurnal Penelitian Humaniora, 11(2), 33-46.
Murtiningsih, W. (2013). Para Filsuf Dari Plato Hingga Ibnu Bajjah. IRCiSoD.
Mutarmadji. (2009). Kegagalan Perang Dingin Antar Dua Negara Adidaya: Faktor Penyebab Dan Implikasinya. Humanika, 9(1), 81-92.
Nonci, M. H. (2012). “Al Inayah Dan Al-Iktiara Dalam Teori Filsafat Materialisme”. Sulesana, 7(2), 33-48.
Permata, H. (2011). Filsafat Dan Konsep Negara Marxisme. Jurnal Filsafat, 21(3), 200-223.
Praginanto. (1990). Dari Bunga Api Sampai Gorbachev. Tempo, 17 Januari.
Ramly, A. M. (2000). Peta Pemikiran Karl Marx (Materialisme Dialektis dan Materialisme Historis). LKiS.
Sindhunata. (2000). Die neue Unurbersichtlichkeit. Basis. 1(2).
Stepanova, E (2004). Karl Marx Nabi Kaum Proletar. Mata Angin.
Yuana, K. A. (2010). The Greatest Philosophers 100 Tokoh Filsuf Barat dari Abad 6 SM –Abad 21 yang Menginspirasi Dunia Bisnis. C.V Andi Offset.
DOI: https://doi.org/10.22146/jf.49944
Article Metrics
Abstract views : 9364 | views : 18094Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Filsafat
Jurnal Filsafat Indexed by:
Jurnal Filsafat ISSN 0853-1870 (print), ISSN 2528-6811 (online)