Pandangan Gabriel Marcel tentang Manusia dalam Konteks Peristiwa Bencana Alam
Septiana Dwiputri Maharani(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Saat ini banyak sekali bencana menimpa dan memakan banyak korban. Korban tidak pernah merupakan suatu pilihan objek, bahkan korban sendiri tidak pernah memilih. Realitas sosial yang menggambarkan kehidupan bersama menuntut hubungan yang baik dalam cara pandang dan interaksi intersubjektivitas. Konsep Gabriel Marcel tentang hakikat diri dan hubungan intersubjektif merupakan konsep yang bisa digunakan untuk menemukan sejauhmana konsep tentang cinta kasih dan harapan dalam setiap umat manusia. Konsep ini diharapkan dapat dihubungkan dengan persoalan empati terhadap persoalan bencana saat ini.
Menurut Marcel, eksistensi manusia tidak dapat diobjektivikasi, namun sebagai wujud konkret diri. Marcel menghargai relasi sebagai wujud dinamika manusia mencapai taraf ‘menjadi’ dan sifat ketergantungan manusia. Kemudian relasi intersubjektif ditandai dengan kehadiran yang harus dipenuhi dengan cinta kasih, empati, dan kesetiaan, sehingga tercipta empati terhadap sesama, sehingga dalam melihat korban bencana bukan sebagai objek yang dikasihani. Pentingnya harapan bagi korban bencana yang dapat membuat manusia tenang dan tidak takut terhadap kematian, juga menumbuhkan kepercayaan. Keputusasaan diakibatkan oleh hilangnya harapan, kepercayaan, dan cinta kasih. Cinta kasih merupakan jalan tengah bagi mereka yang senantiasa melihat sesuatu secara parsial dan ekstrem. Cinta menghilangkan kebencian, seperti harapan yang menghilangkan ketakutan, keterputusasaan bagi korban bencana.
Kata kunci: subjek-objek, relasi, bencana, cinta kasih, empati.DOI: https://doi.org/10.22146/jf.3076
Article Metrics
Abstract views : 2155Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Filsafat
Jurnal Filsafat Indexed by:
Jurnal Filsafat ISSN 0853-1870 (print), ISSN 2528-6811 (online)