PENGANTAR
Redaksi Jurnal Filsafat(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Kebudayaan itu bersifat cair dan dapat berubah. Sejarah mencatat, telah terjadi imperialisme budaya (cultural imperialism). Hegemoni budaya Barat telah “menyerbu” ke segala lapisan dunia, termasuk Indonesia. Imperialisme budaya ini dalam kurun waktu tertentu telah membuat manusia Indonesia melupakan keunggulan budaya Indonesia yang beranekaragam dan sarat dengan nilai-nilai spiritualitas. Manusia Indonesia mengalami krisis percaya diri. Dinamika manusia Indonesia telah melupakan historisitas dan karakateristik kultural Indonesia. Akibatnya, bukan kemajuan yang diperoleh, tetapi justru “tergagap-gagap” dengan budaya Barat. Terkait dengan hal di atas, Jurnal Filsafat Volume 19, nomor 1, April 2009 ini menyajikan artikel-artikel tentang dua corak budaya yang diilhami oleh nilai berbeda. Pertama, corak budaya Barat baik dalam ranah keilmuan, teknologi, dan ekspresi budaya. Representasi corak pertama ini ditampilkan dalam artikel pemikiran ekonomi Adam Smith, pengaruh kemajuan teknologi komunikasi televisi, dan artikel tentang satu bentuk ekspresi budaya Barat yakni simbol-simbol satanisme yang digandrungi generasi muda. Kedua, corak budaya khas Indonesia, yakni kearifan lokal Indonesia. Corak budaya ini direpresentasikan dalam artikel Kawruh Bimosuci yang sarat dengan nilai-nilai spiritual, dan refleksi kritis atas gagasan Prof. Mubyarto tentang Filsafat Ilmu Ekonomi Pancasila. Tim penyunting berharap, dengan menampilkan artikelartikel tersebut di atas, Jurnal Filsafat ini dapat memperkaya khasanah pemikiran para pembaca dan menjadi inspirasi dalam berkehidupan, serta dapat menjadi bahan pemikiran dalam menata ulang kebudayaan Indonesia.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jf.13152
Article Metrics
Abstract views : 1186 | views : 1497Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Filsafat
Jurnal Filsafat Indexed by:
Jurnal Filsafat ISSN 0853-1870 (print), ISSN 2528-6811 (online)