PANDEMI COVID-19 DALAM SISTEM NILAI BUDAYA MASYARAKAT JAWA
Abstrak
Pada umunya Covid-19 dimaknai dan diperlakukan sebagai bencana, namun masyarakat Jawa memaknainya sebagai berkah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-interpretatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menafsirkan fenomena yang ada. Hasilnya menunjukkan adanya perbedaan persepsi antara Masyarakat Jawa dan pemangku kepentingan tentang Covid 19. Masyarakat seringkali dianggap oleh pemangku kepentingan tidak patuh terhadap protokol kesehatan dan mengabaikan berbagai anjuran/himbauan menjadi kegagalan program Covid-19. Masyarakat Jawa berpandangan tidak perlu takut terhadap covid karena covid merupakan anugerah dan bagian dari rencana Tuhan untuk menjaga keseimbangan alam. Cara hidup masyarakat Jawa sangat relevan dengan nilai-nilai yang dianutnya, termasuk pandangannya terhadap pandemi Covid-19. Covid-19 tidak dipandang sebagai bencana, melainkan ketetapan Tuhan. Sikap masyarakat Jawa dalam menghadapi pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa mereka mengedepankan nilai-nilai kesucian. Sedangkan nilai materi dan nilai hidup pada hakikatnya hanyalah wujud “pesan” agar manusia selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. Cara pandang inilah yang menyebabkan masyarakat Jetis mempunyai pendekatan tersendiri dalam menghadapi pandemi Covid-19. Perbedaan cara pandang antara masyarakat dan pemerintah terhadap pandemi ini tentu berimplikasi pada kebijakan, program, dan kegiatan penanganannya.