Manajemen Anestesi Pasien Obstetri yang Menjalani Sectio Caesarea Emergency Indikasi Gagal dengan Preeklampisa Berat dan Asma Intermittent Sedang

  • Bambang Suryono Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Ratih Kumala Fajar Apsari Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Elba Nurdiansyah Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Abstract

Penanganan perioperatif asma pada ibu hamil, perlu mendapat perhatian lebih, dikarenakan selain menyangkut keselamatan ibu juga keselamatan janin. Sebisa mungkin pasien dioptimalkan kondisipreoperatifnya, namun bila tidak memungkinkan, diperlukan pemilihan tehnik anaestesi yang dapat meringankan kondisi asma ibu dengan memilih obat-obat yang memiliki efek bronkodilatasi, non histamine release dan meringankan edema jalan nafas. Pasien ini dipilih teknik epidural dikarenakan tidak menimbulkan gejolak hemodinamik yang berarti, memberikan fasilitas analgesia anestesia selama tindakan operasi, resiko sulit intubasi dapat dihindarkan serta dapat digunakan sebagai modal analgesi paska operasi yang adekuat. Dengan mengoptimalkan kondisi preoperatif pasien, morbiditas terhadap pasien dapat diminimalkan dan memberikan outcome yang baik terhadap ibu maupun bayinya.

Published
2019-11-01
How to Cite
Suryono, B., Apsari, R. K. F., & Nurdiansyah, E. (2019). Manajemen Anestesi Pasien Obstetri yang Menjalani Sectio Caesarea Emergency Indikasi Gagal dengan Preeklampisa Berat dan Asma Intermittent Sedang. Jurnal Komplikasi Anestesi, 7(1), 31-38. https://doi.org/10.22146/jka.v7i1.7380