Procalcitonin Sebagai Biomarker Diagnostik pada Pasien Sepsis yang Dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito

  • Muhammad Ikhwan Nur Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Calcarina Fitriani Retno Wisudarti Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Sri Rahardjo Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Abstract

Latar Belakang: Sepsis adalah masalah kesehatan global, yang ditandai adanya disfungsi organ disebabkan oleh disregulasi respon inang dalam menanggapi infeksi mikroba. Insidensi dan mortalitas pasien sepsis yang dirawat di ICU masih cukup tinggi. Diagnosis dinisangat diperlukan untuk pengobatan yang efektif dan menghindari penggunaan antibiotikyang tidak perlu. Procalcitonin adalah biomarker yang menunjukkan nilai diagnostik yang lebih baik daripada penanda proinflamasi lainnya dalam mengidentifikasi pasien dengan sepsis dan dapat digunakan dalam diagnosis infeksi bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sensitivitas dan spesifisitas prokalsitonin sebagai biomarker pada pasien sepsis.
Metode: Desain penelitian ini adalah retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pada pasien yang dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari – Desember 2018. Uji diagnostik dilakukan pada pasien sespsis dan non-sepsis yang mengalami disfungsi organ sesuai dengan kriteria skor SOFA. Cutoff point procalsitonin ditentukan menggunakan analisis receiver operating characteristic (ROC). Analisis data dilakukan untuk mengetahui sensitivitas, spesisifitas, nilai duga positif, nilai duga negatif procalcitonin pada pasien sepsis.
Hasil: Pada uji diagnostik procalcitonin pada pasien sepsis dengan cut-off point 3,27 ng/ml, didapatkan hasil sensitivitas 89,0%, spesifisitas 90%, nilai duga positif 90,1% dan nilai duga negatif 88,9%. Pada analisa ROC procalcitonin terhadap sepsis, didapatkan AUC 0,941 (AUC > 0,9).
Kesimpulan: Procalcitonin juga memiliki nilai diagnostik yang baik sebagai biomarker pada pasien sepsis yang dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito. Procalcitonin memiliki kemampuan diskriminasi sangat kuat untuk pasien sepsis.

Published
2019-08-01
How to Cite
Nur, M. I., Wisudarti, C. F. R., & Rahardjo, S. (2019). Procalcitonin Sebagai Biomarker Diagnostik pada Pasien Sepsis yang Dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito . Jurnal Komplikasi Anestesi, 6(3), 17-25. https://doi.org/10.22146/jka.v6i3.7369

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>