Sindrom Emboli Lemak (Fat Embolism Syndrome)

  • Achmad Fauzani N RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
  • Pandit Sarosa RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
  • Bhirowo Yudo P RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
Keywords: Emboli Lemak, FES, Fat Embolism Syndrome

Abstract

Emboli lemak merupakan kondisi patologik yang biasa terjadi pada pasien multipel trauma atau bedah ortopedik, tetapi hanya sebagian kecil yang berkembang menjadi sindrom klinis FES.
Walaupun demikian kondisi yang berat seperti FES fulminan akut yang bermanifestasi pada beberapa sistem organ seperti kegagalan pernapasan, disfungsi cerebral, dan terkadang gangguan fungsi ginjal dapat terjadi dengan mortalitas sekitar
5-15%. Sampai saat ini diagnosis FES masih mengandalkan kriteria klinis dari Gurd yang sudah ada sejak 40 tahun lalu, dan beberapa peneliti lainnya mencoba mengembangkan scoring untuk diagnosis klinis FES. Perkembangan teknologi diagnostik imaging dan laboratorium dapat membantu diagnostik FES namun belum ada yang cukup spesifik untuk FES. Tatalaksana FES berfokus pada suportif kegagalan fungsi organ, seperti oksigenasi dan ventilasi yang adekwat sesuai beratnya gangguan respirasi dan optimalisasi hemodinamik dangan kecukupan cairan intravaskular. Beberapa
obat juga telah diuji untuk terapi FES namun belum ada yang menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Stabilisasi dini dari fraktur dan dan minimal manipulasi intramedullar tulang dipercaya
dapat menurunkan risiko terjadinya sindrom ini.

Author Biographies

Achmad Fauzani N, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Peserta Didik Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM/
RSUP Dr. Sardjito

Pandit Sarosa, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Bhirowo Yudo P, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

Konsultan Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UGM/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Published
2023-05-27
How to Cite
Fauzani N, A., Sarosa, P., & Yudo P, B. (2023). Sindrom Emboli Lemak (Fat Embolism Syndrome). Jurnal Komplikasi Anestesi, 2(2), 61-68. https://doi.org/10.22146/jka.v2i2.7210