Kepemimpinan wanita di Perpustakaan
Abstract
Sebagian masyarakat tradisional masih mendahulukan kaum pria untuk dipilih sebagai pemimpin dengan alasan kaum pria lebih kuat, siap, dan berani dalam memimpin. Mereka beranggapan bahwa wanita secara kodrat untuk mendidik dan mengasuh anak-anak, bahkan menurut falsafah Jawa bahwa wanita iku mung konco wingking (wanita itu hanya teman belakang) maksudnya wanita itu hanya bekerja untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan dapur. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka. Tujuan kajian ini untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan wanita di perpustakaan. Hasil kajian ini adalah kepemimpinan yang dibahas bukan sekedar kepemimpinan seorang wanita sebagai individu atau kepemimpinan yang bercirikan wanita semata namun kepemimpinan ini muncul karena didasari kerinduan akan adanya persamaan hak antara pria dan wanita serta keinginan untuk meniadakan ketidakadilan. Apabila kepemimpinan wanita ini diterapkan di perpustakaan maka faktor yang mendasari wanita dapat menjadi seorang pemimpin adalah persamaan hak, kesempatan untuk mengembangkan diri, dan meraih prestasi yang sama dalam belajar dan bekerja dengan kaum pria.
- Articles published in Media Informasi are licensed under Lisensi Creative Commons Atribusi ShareAlike 4.0 Internasional.. You are free to copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided you give appropriate credit to the original author(s) and Media Informasi.
- Copyright on articles is retained by the respective author(s), without restrictions. A non-exclusive license is granted to Media Informasi to publish the article and identify itself as its original publisher, along with the commercial right to include the article in a hardcopy issue for sale to libraries and individuals.