Ekaristi Daring untuk Orang Muda Katolik di Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik
Abstract
Pandemi Covid-19 menjadi pengalaman penting bagi manusia modern bahwa
penyebaran penyakit secara global mampu merubah struktur relasi komunal dari
praktik sosial beragama. Studi ini menaruh perhatian pada perubahan relasi manusia dalam melakukan ritual keagamaan yang mulanya dilakukan dengan interaksi tatap-muka lantas berubah dengan perantara siaran digital. Melalui keterlibatan dalam aktivitas komunitas Orang Muda Katolik (OMK) di paroki Santa Maria Fatima, Banyumanik, Jawa Tengah, saya mengajukan pertanyaan: bagaimana persekutuan keagamaan yang merupakan bagian dari partisipasi sosial, berubah menjadi situasi siaran digital yang memiliki keterbatasan interaksi? Dengan meminjam definisi Rappaport (1999) yang menjelaskan bahwa ritual merupakan bagian atas adanya penampilanan berargumen , saya menganalisis temuan dari penelitian dini menunjukkan bahwa pemaknaan komunitas OMK terhadap Ekaristi daring mengalami ambivalensi. Saya menggarisbawahi bahwa pengalaman personal dalam relasi beragama OMK Santa Maria Fatimatelah berubah selama pendemi Covid-19 dan memunculkan kehadiran “penampilan daring” sebagai fungsi pemersatu komunitas secara baru.
Copyright (c) 2024 Lembaran Antropologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Lembaran Antropologi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
---
By publishing with Lembaran Antropologi, author agrees to transfer the copyright holder of the published article to Lembaran Antropologi under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.