Cerminan Pandangan Kehidupan dalam Leksikon Khas Tatah-Sungging Wayang Kulit di Dusun Gendeg
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk leksikon khas bahasa Jawa dalam pembuatan wayang kulit gaya Yogyakarta di dusun Gendeng dan menjelaskan hubungan pemakaiannya dengan cara pandang perajin wayang kulit gaya Yogyakarta di Dusun Gendeng dengan pendekatan linguistik antropologis. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi partisipasi dan wawancara. Data penelitian berupa leksikon khas dianalisis dengan untuk menentukan bentuk dan makna khas dari leksikon dan menginterpretasikannya. Interpretasi makna dilakukan dengan melakukan wawancara dengan anggota komunitas dan ahli. Hasil penelitian menunjukkan adanya berbagai leksikon khas yang memiliki bentuk satuan lingual morfonemis dan non-morfonemis. Makna dari setiap satuan lingual leksikon berhubungan dengan pola pengamatan para pengrajin akan alam sekitarnya. Penggunaan leksikon-leksikon tersebut menunjukkan adanya nilai-nilai sosial, kebudayaan dan sistem keilmuan yang dipahami dan dipelihara oleh para perajin tersebut yang terkait dengan keadaan ekologis, geografis, dan sistem perekonomian tradisional yang mencerminkan harmoni kehidupan di masyarakat.
References
Duranti, A. (2009). Linguistic Anthropology: A Reader (A. Duranti (Ed.); 2nd ed.).
Foley, W. A. (2015). Anthropological linguistics and field linguistics. In The Routledge Handbook of Linguistics. Routledge.
Goddard, C., & Wierzbicka, A. (2014). Words and Meanings. Oxford University Press.
Profil Desa Bangunjiwo. (2013). https://bangunjiwo-bantul.desa.id/first/artikel/32
Rahman, M. A., Kusnadi, K., & Suharijadi, D. (2019). Istilah-Istilah Dalam Register Pengetahuan Kelautan Nelayan Madura Di Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo: Kajian Antropolinguistik. SEMIOTIKA: Jurnal Ilmu Sastra Dan Linguistik, 20(2). https://doi.org/10.19184/semiotika.v20i2.13177
Rohmatun, I. (2017). Peristilahan bahasa Jawa dakam menatah wayang purwa di wayang village kabupaten wonogiri kajian antropolinguistik [Diponegoro]. p://eprints.undip.ac.id/57457/
Sagio, & Samsugi. (1991). Wayang kulit gagarag Yogyakarta. Haji masagung.
Suhandano. (2015). Leksikon Samin sebagai cerminan pandangan penuturnya. LITERA, 14(1), 99–109.
Sulistiawati, A. (2018). Kearifan lokal dalam bahasa nelayan di Pantura Lamongan: Kajian antropologi linguistik. Kongres Bahasa Indonesia.
Sunarto. (2012). Gendeng dusun kerajinanwayang kulit purwa yogyakarta kelangsungan dan perubahannya. ISI Yogyakarta.
Wardhaugh, R., & Fuller, J. M. (2015). An Introduction to Sociolinguistics (7th ed.). Blackwell Publishing.
Deskripsi Bahasa publishes its articles under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0. International License. This means anyone can copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided they give appropriate credit to the original author(s) and Deskripsi Bahasa, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license. Once articles are accepted and published on this journal website, the author(s) agree to transmit the copyright to Deskripsi Bahasa.
Authors are permitted to distribute online (institutional repository or webpage) by linking complete references to Deskripsi Bahasa and including the same license to realise a more comprehensive exchange of thoughts and quotations from published articles. (Public Access Impact)