Kuasa Dan Ideologi Kepolisian Republik Indonesia terhadap Anarko-Sindikalis: Analisis Wacana Kritis
Abstract
Ideologi dan kuasa dipandang sebagai dua konsep sentral dalam kajian-kajian Analisis Wacana Kritis. Keduanya memiliki kaitan erat dengan upaya melanggengkan, mempertahankan, serta menetapkan dominasi pihak-pihak yang berkuasa melalui praktik produksi wacana. Penelitian ini berupaya menyingkap struktur kuasa serta mengidentifikasi ideologi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang terefleksikan melalui penggunaan bahasa dalam mengonstruksi representasi kelompok anarko-sindikalis. Untuk menguraikan struktur kuasa dan ideologi Polri, penelitian ini mengadopsi analisis praktik sosiokultural yang menjadi salah satu bagian dari tiga dimensi AWK yang dirumuskan oleh Norman Fairclough. Melalui analisis praktik sosiokultural ini pula, hubungan antara kuasa, ideologi, dan bahasa, mampu teridentifikasi. Hasil kajian ini menemukan bahwa seluruh wacana siaran pers hanya berisi informasi yang berasal dari pihak kepolisian. Dengan kata lain, tak ada satu pun informasi dari pihak terkait, dalam hal ini kelompok anarko-sindikalis. Selain itu, penelitian ini juga menemukan adanya kuasa sepihak pihak kepolisian dalam merepresentasikan kelompok tersebut. Kuasa yang dimiliki pihak kepolisian ini turut digunakan untuk menciptakan atau menetapkan stigma-stigma tertentu yang dilekatkan kepada kelompok anarko-sindikalis seperti perusuh, kelompok yang menunggangi demonstrasi, merusak fasilitas, dan mengeroyok petugas kepolisian.
References
Brown, Gillian, dan George Yule. 1983. Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge University Press.
Dijk, Teun A. van. 1997. Discourse Studies: A Multidisciplinary Introduction. London: Sage.
Dijk, Teun A. Van. 2001. “Critical Discourse Analysis.” Dalam The Handbook of Discourse Analysis, disunting oleh Deborah Schiffrin, Heidi E. Hamilton, dan Deborah Tannen, 466–85. Oxford: Blackwell. doi:10.1002/9781118584194.ch22.
Fairclough, Norman. 1992. Discourse and Social Change. Cambridge: Polity Press.
———. 2010a. Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. Harlow: Longman.
———. 2010b. Language and Power. Harlow: Longman.
Halliday, Michael Alexander Kirkwood, dan Christian M. I. M Matthiessen. 2014. Hallidays Introduction to Functional Grammar. London and New York: Routledge.
Sriwimon, Lanchukorn, dan Pattamawan Jimarkon Zilli. 2017. “Applying Critical Discourse Analysis as a Conceptual Framework for Investigating Gender Stereotypes in Political Media Discourse.” Kasetsart Journal of Social Sciences 38 (2): 136–42. doi:10.1016/j.kjss.2016.04.004.
Wodak, Ruth, dan Michael Meyer. 2009. “Critical Discourse Analysis: History, Agenda, Theory, and Methodology 1.” Dalam Methods of Critical Discourse Analysis, disunting oleh Ruth Wodak dan Michael Meyer, 1–33. London: SAGE. https://www.researchgate.net/publication/265678850_Critical_Discourse_Analysis_History_Agenda_Theory_and_Methodology_1.
Copyright (c) 2020 Deskripsi Bahasa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Deskripsi Bahasa publishes its articles under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0. International License. This means anyone can copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided they give appropriate credit to the original author(s) and Deskripsi Bahasa, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license. Once articles are accepted and published on this journal website, the author(s) agree to transmit the copyright to Deskripsi Bahasa.
Authors are permitted to distribute online (institutional repository or webpage) by linking complete references to Deskripsi Bahasa and including the same license to realise a more comprehensive exchange of thoughts and quotations from published articles. (Public Access Impact)