Impact and Functions of the Legend of Joko Lancur and Dewi Amirah’s Forbidden Love for the People of Ponorogo

https://doi.org/10.22146/poetika.v10i2.65105

Meliani Risdiana(1), Eggy Fajar Andalas(2*), Joko Widodo(3)

(1) Universitas Muhammadiyah Malang
(2) Universitas Muhammadiyah Malang
(3) Universitas Muhammadiyah Malang
(*) Corresponding Author

Abstract


The legend of the forbidden love relationship between Joko Lancur and Dewi Amirah is much more than just an oral story. This story is still believed to be true so that it affects the socio-cultural life of the Ponorogo community in Indonesia. This study aims to describe the impact and function of the legend in the life of the people of Ponorogo. This study uses a sociology of literature perspective. Data were collected through 1) observation, 2) documentation, and 3) interviews with some informants. The results showed that the legend of Joko Lancur and Dewi Amirah is still deeply rooted in the social fabric of the people of Golan Village and Mirah Hamlet in Ponorogo. This legend is believed to be true by the communities in the two regions so it has an impact on the way they view the social relations between the two regions. The people of both regions believe that members of Golan community will never be able to live together with those of Mirah community. If this taboo is violated, bad things will happen. Even so, this legend functions as a means of 1) legalizing social institutions, 2) regulating community norms, 3) supporting education, and 4) strengthening community solidarity.

Keywords


Legend of Ponorogo; Impact; Function; Joko Lancur; Dewi Amirah

Full Text:

PDF


References

Amandangi, D. P., Mulyati, Y., & Yulianeta. (2020). Cerita Rakyat Sebagai Bahan Pengayaan Literasi Budaya Bagi Pemelajar BIPA Tingkat Menengah. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 20(2).

Andalas, E. F. (2017). Dampak Dan Fungsi Sosial Mitos Mbah Bajing Bagi Kehidupan Spiritual Masyarakat Dusun Kecopokan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Puitika, 13(1), 20–31.

Aristama, M. F. (2020). Dampak dan Fungsi Mite Semar bagi Kehidupan Masyarakat Lereng Gunung Arjuna. Poetika, 8(1), 1–12.

Bascom, W. R. (1954). Four Functions of Folklore. The Journal of American Folklore, 67(266), 333–349.

Brunvand, J. . (1968). The Study of American Folklore-An Introduction. New York: W.W. Norton & Co. Inc.

Danandjaja, J. (2007). Folklor Indonesia. Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain lain. Jakarta: Grafiti Press.

Dundes, A. (1965). The Study Of Folklore. Engelwood Cliffs: N. J Prentice Hall.

Endraswara, S. (2018). Antropologi Sastra Lisan: Perspektif, Teori, dan Praktik Pengkajian. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Firmansyah, M. B., & Rokhmawan, T. (2018). Budaya Lisan sebagai “Pembawa Nilai Normatif” Masyarakat Santri : Analisis Konten Didaktik dan Penyusunan Cergam Legenda Para Ulama. OSFPreprint, 3.

Hikmat, M. (2011). Metode Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jong, D. S. (1985). Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Kanisius.

Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi (1st ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Luftiansa, A. (2018). Luftiansa, A. (2018). Legenda Putri Jawi dan Candi Jawi di Desa Candiwates (Kajian Strultur, Fungsi, Nilai Budaya, dan Pengaruh). Bapala . Vol. 1 (1). Bapala, 1(1), 1–9.

Munandar, A. A. (1990). Kegiatan Keagamaan di Pawitra: Gunung suci di Jawa Timur abad ke 14-15 (Tesis).Universitas Indonesia, Jakarta.

Muslimin. (2011). Modernisasi Dalam Novel Belenggu Karya Armijn Pane “Sebuah Kajian Sosiologi Sastra.” Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 1(1), 127–145.

Nofrialdi, W., WS, H., & Nasution, M. I. (2018). Struktur Dan Fungsi Sosial Legenda Setempat Sampuraga di Desa Sirambas Kecamatan Panyabungan Barat Kabupaten Mandailing Natal. Bahasa Dan Sastra, 6(1), 1–8.

Pranoto, T. H. P. T. (2007). Spiritualitas Kejawen: Ilmu Kasunyatan, Wawasan dan Pemahaman, Penghayatan dan Pengalaman. Yogyakarta: Kuntul Press.

Ratna, N. K. (2011). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, N. K. (2013). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rukmini, D. (2009). Cerita Rakyat Kabupaten Seragen (Tesis). Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sanusi, A. (2015). Sistem Nilai Alternatif Wajah-Wajah Pendidikan. Bandung: Nuansa Cendekia.

Sartini, N. W. (2009). Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Lewat Ungkapan (Bebasan, Saloka, dan Paribasa). Logat, V(1), 28–36.

Setyowati, Y. (2007). Tradisi Sandingan dalam Masyarakat Jawa di Lumajang (Studi Deskriptif Ritual Sandingan Malam Jumat Legi di Desa Pasirian Kabupaten Lumajang) (Skripsi). Universitas Negeri Jember.

Sudikan, S. Y. (2015). Metode Penelitian Sastra Lisan. Lamongan: Pustaka Ilalang Group.

Sulistyorini, D., & Andalas, E. . (2017). Kajian Sastra Lisan Teori dan Penerapannya dalam Penelitian. Malang: Madani.

Suprayitno, E. (2018). Representasi Nilai Moral Dalam Cerita Rakyat Golan Mirah di Desa Nambangrejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraaan, 3(1).

Wellek, R., & Warren, A. (2014). Teori kesusastraan (M. Budianta, trans.). Jakarta: Kompas Gramedia.

Widianti, N., & Rivaldi, S. A. (2017). Eksistensi Pembacaan Cerita Legenda “Babad Cirebon” di Keraton Kanoman sebagai Kekuatan Literasi Budaya. Deiksis, 4(1).

Yana, M. H. (2010). Falsafah Dan Pandangan Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Absolut.



DOI: https://doi.org/10.22146/poetika.v10i2.65105

Article Metrics

Abstract views : 1619 | views : 1145

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 Poetika: Jurnal Ilmu Sastra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN 2503-4642 (online) | 2338-5383 (print)
Copyright © Poetika: Jurnal Ilmu Sastra under the terms of a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

free web stats View My Stats