MENEROPONG GENDER MELALUI KACAMATA GENDERLES: SEBUAH PEMBACAAN BUTLERIAN TERHADAP ANCILLARY JUSTICE KARYA ANN LECKIE
Hana Farida(1*)
(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan bagaimana kategorisasi gender yang terkesan kaku dipresentasikan sebagai performativitas sosial yang cair dan tidak stabil, juga bagaimana norma genderless yang diajukan pengarang dapat menunjukkan pandangannya akan norma gender. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori gender milik Judith Butler. Melalui pemikirannya akan gender sebagai konstruksi sosial, Norma gender, terutama gender biner, dalam novel ini dideskripsikan bersama norma genderless untuk mendapatkan suatu perbandingan diantara mereka. Dengan kacamata genderless, norma gender dalam novel ini disajikan pengarang sebagai suatu konstruksi sosial yang menuntut subjeknya untuk terlibat dalam performativitas gender guna diakui keberadaannya. Namun, begitu pula dengan norma genderless. Norma genderless dalam novel ini ternyata juga merupakan bentuk lain dari praktek gender. dengan kata lain, norma genderless tidak bisa terlepas dari gender dan juga merupakan norma gender.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Butler, Judith. 2002. Gender Trouble: Feminism and the Subversion of Identity. Taylor & Francis e- Library.
_____. 2004. Undoing Gender. New York: Routledge.
Fausto-Sterling, Anne. 2012. Sex/ Gender ; Biology in a Social World. New York: Routledge.
Hornby, A.S. 1995. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Editor: Jonathan Crowther. Fifth edition.
Kim, Robert, David Sheridan and Sabrina Holcomb. 2009. A Report on the Status of Gay, Lesbian, Bisexual and Transgender People in Education: Stepping Out of the Closet, into the Light. Washington DC: National Education Association of the United States.
Leckie, Ann. 2013. Ancillary Justice. New York:Orbit.
Inhorn, Marcia C. and Daphna BirenbaumCarmeli. “Assisted Reproductive Technologies and Culture Change”. Annual Review of
Anthropology. 37 (June 2008), http://www.gwu.edu/~igis/assets/docs/working_papers/igis _igis08.pdf. diakses pada 6 November 2015 pukul 9.53.
Arvanitidou, Zoi and Maria Gasouka.“Construction of Gender trough Fashion and Dressing”. Mediterranean Journal of Social Science Vol 4 No 11 (October 2013). Rome: MCSER Publishing. http://www.mcser.
org/journal/ index.php/mjss/article/viewFile/1276/1305. diakses pada 24 Desember 2015 pukul 12.26.
Salih, Sara. 2002. Judith Butler. Taylor & Francis e- Library
Lucal, Betsy. 1999. “What It Means to be Gendered Me: Life on the Boundaries of Dichotomous Gender System”. Gender and Society, Vol.
, No. 6 (December 1990), http://www.jstor.org/stable/190440. diakses pada 27 Desember 2015 pukul 14.29 pm.
Meadow, Tey. “A Rose Is A Rose: On Producing Legal Gender Classifications”. Gender & Society, Vol. 24 No. 6, 2010 pp. 814-837. New York: New York University. http://sociology.fas.harvard.edu/files/sociology/files/meadow _genderclassifications.pdf ?m=1411565171. diakses pada 4
Oktober 2015 pukul 10.33
Editors (2013, November 1). “Germany Allows ‘Indeterminate’ Gender at Birth”. Web.http://www.bbc.com/news/worldeurope-24767225. diakses pada 3 Januari 2015 pukul 22.54.
Poisson, Jayme (2011, May 21). “Parents Keep Child’s Gender Secret”. Web. http://www.thestar.com/life/parent/2011/05/21/
parents_keep_childs_ gender_ secret.html. diakses pada 7 Oktober 2015 at 19.37
Spade, Joan Z. and Catherine G. Valentine. 2013.The Kaleidoscope of Gender : Prisms, Patterns, and Possibilities. US: Pine Forge Press. n.d.
Web. https://us.sagepub.com/enus/sites/default/files/upmbinaries/19287_Chapter_1. diakses pada 6 April 2015 at 8.03
DOI: https://doi.org/10.22146/poetika.v4i1.13314
Article Metrics
Abstract views : 3494 | views : 10569Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Poetika : Jurnal Ilmu Sastra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.