Katlya Anggraini
* Corresponding Author Program Studi Ortodonsia, Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Indonesia
Soekarsono Hardjono Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Indonesia
Sri Suparwitri Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Indonesia
Katlya Anggraini(1*), Soekarsono Hardjono(2), Sri Suparwitri(3)
(1) Program Studi Ortodonsia, Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (2) Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (3) Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (*) Corresponding Author
Abstract
Retraksi kaninus merupakan salah satu tahapan dari perawatan ortodonti pada kasus pencabutan, yang umumnya dilakukan setelah tahap levelling selesai dilakukan. Namun pada kasus gigi anterior yang berjejal berat, retraksi kaninus segmental seringkali diperlukan untuk menyediakan ruang demi tercapainya kesejajaran gigi-gigi anterior. Laporan kasus ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas retraksi kaninus segmental pada penanganan kasus gigi anterior maksila yang berjejal berat. Seorang pasien perempuan usia 13 tahun datang dengan keluhan gigi-geligi rahang atas dan bawah yang berjejal dan terdapat gigi depan kiri atas yang tumbuh lebih ke depan. Pemeriksaan objektif menunjukkan bidental protrusi, crowding rahang atas dan rahang bawah, open bite, cross bite, dan scissor bite. Pasien memiliki Maloklusi Angle Kelas II divisi 1 dengan relasi skeletal kelas II, bidental protrusi, open bite pada gigi 13 terhadap 43, dan 24 terhadap 34, cross bite pada gigi 15 terhadap 45, scissor bite pada gigi 25 terhadap 35, dan malposisi gigi individual. Pasien dirawat menggunakan alat ortodontik cekat teknik Edgewise dengan retraksi kaninus yang dilakukan secara segmental. Setelah 17 bulan perawatan, crowding rahang atas dan rahang bawah terkoreksi, malposisi gigi individual terkoreksi, cross bite terkoreksi, scissor bite terkoreksi namun open bite belum terkoreksi dan perawatan pada pasien masih berlangsung hingga saat ini. Retraksi kaninus segmental efektif untuk penanganan kasus gigi anterior maksila yang berjejal berat.
Keywords
alat ortodontik cekat teknik Edgewise; gigi anterior maksila berjejal berat; retraksi kaninus segmental
Khoja A, Fida M, Shaikh A. Association of maxillary and mandibular base lengths with dental crowding in different skeletal malocclusions. J Ayub Med Coll Abbottabad. 2014; 26(4): 428-33.
Howe RP, McNamara JA, Connor KA. An examination of dental crowding and its relationship to tooth size and arch dimension. Am J Orthod. 1983; 83(5): 363-73. doi: 10.1016/0002-9416(83)90320-2.
Sharma R, Mittal AK, Sidana A, Tiwari P. Canine retraction in orthodontics : a review of various methods. Med Res Chron. 2015; 2(1): 85-93.
El-Bialy T. Segmented and sectional orthodontic technique : review and case report. Journal of Health Specialities. 2013; 1(2): 90-6. doi: 10.4103/1658-600X.114685.
Profit WR, Fields HW, Sarver DM. Contemporary Orthodontics 5th ed. Mosby, Inc. St. Louis. 2013; 348.
Hayashi K, Uechi J, Murata M, Mizoguchi I. Comparison of maxillary canine retraction with sliding mechanics and a retraction spring : a three-dimensional analysis based on a midpalatal orthodontic implant. Eur J Orthod.2004; 26(6): 585-9. doi: 10.1093/ejo/26.6.585.
Pai VS, Krishna S, Thomas A, Kalladka G, Afshan T. Retraction mechanics : a review. RJPBCS. 2015; 6(3): 1653-8.
Patel P, Shranthraj R, Garg N, Vallakati A, Paul S. Class II with ectopic canines in upper arch and severe crowding in lower arch treated by segmented technique-a case report. IJAR. 2016; 4(3): 1066-73.
Waters NE, Houston WJ, Stephen CD. The characterization of arch wires for the initial alignment of irregular teeth. Am J Orthod. 1981; 79(4): 375-89. doi: 10.1016/0002-9416(81)90380-8.