Restorasi pasca one visit endodontik dengan perbaikan malposisi dan selective Contouring
Eldina Febrianifa(1*), Wignyo Hadriyanto(2)
(1) Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Departemen Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Karies yang meluas ke pulpa dapat mengakibatkan inflamasi pulpa. Pulpitis irreversibel merupakan inflamasi pulpa yang dapat diatasi dengan perawatan saluran akar satu kunjungan. Restorasi pasca perawatan endodontik pada gigi depan harus mempertimbangkan estetik. Estetik tidak hanya dilihat dari warna gigi, tetapi juga bentuk gigi, ukuran gigi, oklusi dan penggunaan ruang agar tampak selaras. Permasalahan yang terjadi pada kasus ini adalah karies yang luas hingga menyisakan 1/3 mahkota serta sisa ruang gigi yang sempit. Makalah ini bertujuan untuk melaporkan restorasi mahkota porcelain fused to metal (PFM) pada gigi insisivus sentralis kiri rahang atas (gigi 21) pasca perawatan saluran akar dengan perubahan inklinasi dan selective contouring. Seorang pasien pria berusia 23 tahun dirujuk untuk perawatan endodontik pada gigi 21. Pasien merasakan sakit spontan pada giginya. Gigi labioversi dengan sisa mahkota 1/3 dan sisa ruang sempit. Radiografi menunjukkan karies telah mengenai pulpa. Perawatan endodontik dilakukan dalam satu kunjungan bertujuan menghemat waktu perawatan tanpa mengurangi kualitas perawatan. Evaluasi dilakukan satu minggu setelahnya dan dilanjutkan dengan perhitungan estetik, pembuatan pasak custom dowel dengan perbaikan inklinasi, dan selective conturing gigi untuk mendapatkan ruang ideal. Setelah pemasangan pasak, dilakukan restorasi mahkota PFM. Restorasi pasca endodontik pada gigi anterior dengan malposisi gigi dan ruang gigi sempit dapat berhasil baik dengan pertimbangan estetik, perbaikan inklinasi dengan pasak custom dowel dan selective conturing.
ABSTRACT: Restoration post endodontic treatment with malposition correction and selective contouring. Extensive caries can lead to inflammation of the pulp. Irreversible pulpitis is an inflammation of the pulp that can be done by one visit endodontic treatment. Aesthetic aspect should be considered for post endodontic treatment restoration of anterior teeth. Aesthetic is not only seen from the color of the teeth, but also the shape, size, occlusion, and harmonized space. This case is about restoring the remain of 1/3 tooth crown due to extensive caries with narrow tooth space. To report a porcelain fused metal crown restoration in the left maxillary central incisor with inclination correction and selective contouring to obtain space. Twenty three year-old male patient was referred for endodontic treatment on the left maxillary central incisor. Spontaneous pain was also reported. The tooth is labioversy with remaining 1/3 tooth crown due to extensive caries with narrow tooth space. Radiographs showed extensive caries has reached the pulp. Endodontic treatment had done in one visit to save time without compromising the quality treatment. Evaluation was done a week after that and then aesthetic calculation, then custom dowel core with inclination correction for left maxillary central incisor and selective contouring adjacent teeth. After custom dowel insertion, then carried porcelain fuced metal crown restoration. Post endodontic restoration on anterior teeth with dental malposition and narrow tooth space can be managed by aesthetic considerations, inclination correction with custom dowel core and selective contouring.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
1. Tarigan R. Karies gigi. EGC, Jakarta; 2012. 4 – 5.
2. Baum L, Philip, RW, Lund. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi. EGC, Jakarta; 2003. 4 – 8.
3. Summit J, Robbins J, Hilton T, Schwartz R. Fundamentals of Operative Dentistry a Contemporary Approach, Quintessence, Illinois; 2006. 57 – 60.
4. Silva G, Castilhos E, Masotti A, Rodrigues S. Dental Esthetic Self-perception of Brazilian Dental Students. RSBO. 2012; 9(4): 375 – 381.
5. Usman H. Persepsi diri terhadap estetika gigi dan senyum pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanudin. 2014. Diambil pada 6 November 2015 dari repository.unhas.ac.id.
6. Koirala S. Minimally Invasive Cosmetic Dentistry-Concept and Treatment Protocol. Cosmetic Dentistry. 2009; 4: 28-33.
7. Kumar M, Ahila S, Devi S. The science of anterior teeth selection for a completely edentulous patient: a literature review. J Indian Prosthodont Soc. 2011; 11(1): 7 – 13.
8. Rossouw E, Tortorella A. Enamel reduction procedures in orthodontic treatment. J. Can Dent Assoc. 2003; 69(6): 378 – 383.
9. Doodamani G, Khala A, Manohar M, Umashankar. Assessment of crown angulations, crown inclination, and tooth size discrepancies in south indian population. Contemp Clin Dent. 2011; 2(3): 176 – 181.
10. Septiman D. Macam-Macam pasak pada gigi anterior pasca perawatan endodontik. 2014. Diambil pada 20 Januari 2017 dari repository.unhas.ac.id.
11. Agnihotri Y, Patri G, Singh G, Rajaraman G, Namratha L. Antimicrobial activity of different root canal sealer using agar diffusion. J. Res. Adv. Dent. 2013; 2(3): 16 – 20.
12. Andrews F. The six keys to normal occlusion. AJO-DO. 1972: 296 – 309
DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.31964
Article Metrics
Abstract views : 4899 | views : 15184Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.