Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku terhadap Pemeliharaan Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Kesehatan Periodontal Pra Lansia di Posbindu Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya
Culia Rahayu(1*), Sri Widiati(2), Niken Widyanti(3)
(1) Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
(2) Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan dan Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(3) Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan dan Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Proses penuaan merupakan salah satu faktor sistemik yang mempengaruhi respon tubuh terhadap terjadinya penyakit periodontal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan status kesehatan periodontal pra lansia. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental, dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 225 orang pra lansia dari 9 Posbindu di Kecamatan Indihiang Tasikmalaya, yang diambil dengan cara purposive sampling. Variabel pengaruh terdiri dari pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Variabel pengetahuan diukur menggunakan kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban benar atau salah. Variabel sikap dan perilaku diukur menggunakan kuesioner dibuat menurut skala Likert. Kuesioner telah diuji validitas (koefisien korelasi ≥ 0,30) dan uji reliabilitas (alpha cronbach >0,60). Variabel terpengaruh adalah status kesehatan periodontal yang diukur menggunakan indeks CPITN. Analisa data menggunakan analisis korelasi dan regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut mempunyai hubungan signifikan terhadap status kesehatan periodontal (F =30,681 dan p =0,001), dan memberikan kontribusi pengaruh sebesar 29,4% (R² = 0,294) terhadap status kesehatan periodontal. Perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut memberikan kontribusi pengaruh paling besar terhadap status kesehatan periodontal yaitu sebesar 6,9%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin baik pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut, semakin baik status kesehatan periodontal pra lansia. Perilaku terhadap pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut memberikan kontribusi pengaruh paling besar terhadap status kesehatan periodontal pra lansia.
Correlation Between Knowledge, Attitude and Behaviour on Oral Hygiene Maintenance with Periodontal Health Status of Pre Elderly at Posbindu of Sub-District Indihiang Tasikmalaya. Aging process is one of the systemic factors that influence the host response towards the occurrence of periodontal disease. The purpose of this study was to find out the correlation between knowledge, attitude, and behavior on oral hygiene maintenance with periodontal health status of pre elderly. Two hundred twenty-five pre elderly chosen purposively from 9 Posbindu of Sub-district Indihiang Tasikmalaya were used as a sample of non-experimental study with cross-sectional design. The independent variables were: knowledge, attitude and behavior on oral hygiene maintenance. Experience variable was measured in closed questionnaire with multiple-choice answers: true or false. Attitude and behavior variables were measured using a questionnaire with Likert scale. The results of the validity and reliability test show that correlation coefficient and alpha cronbachis ≥ 0,30 and > 0,60 respectively. CPITN index was used to measure dependent variable (periodontal health status). Correlation analysis and multiple regressions were used for data analysis. The result of multiple regression analysis shows that variables of knowledge, attitude and behavior on oral hygiene maintenance have a very significant correlation between periodontal health status (F = 30,681 and p = 0,001) and gives an influence contribution of 29,4% (R2 = 0,294) on periodontal health status. Behavior on oral hygiene maintenance gives the greatest influence contribution on periodontal health status as much as 6,9%. Conclusions: The better of knowledge, attitude and behavior on oral hygiene maintenance lead to the better periodontal health status of pre elderly. The action on oral hygiene maintenance gives the biggest influence contribution on periodontal health status of pre elderly.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Kemenkes, Rencana program pelayanan kesehatan gigi dan mulut 2011-2025, Jakarta: Subdit Pelayanan Kesehatan Gigi; 2012. h. 2–5.
Smith D, Seymour R. Penyakit periodontal dan perawatannya pada lansia. Barnes IE, Walls A. dalam perawatan gigi terpadu untuk lansia (gerodontology). Jakarta: EGC; 2006. h. 82.
Rees T. Faktor penyerta sistemik. Fedi PF, Vernino A, Gray JL. dalam: Silabus periodonti, Jakarta: EGC; 2005. h. 21–22.
Vernino A. Etiologi penyakit periodontal, Fedi PF, Vernino A, dan Gray JL. dalam: Silabus periodonti. Jakarta: EGC; 2005. h. 13.
Bahar A. Masalah kesehatan gigi lansia di lengkong gudang dan serpong serta saran penanggulangannya melalui peran serta kader kesehatan FKG UI
Jakarta. Jurnal Kedokteran Gigi. 2000; 7: 311–317.
Budiharto. Pengantar ilmu perilaku kesehatan dan pendidikan kesehatan gigi. Jakarta: EGC; 2010. h. 17–21.
Notoatmodjo. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta, 2007. h. 140.
Sobur A. Psikologi umum. Bandung: Pustaka Setia; 2011. h. 446–447.
Gerungan WA. Psikologi sosial. Edisi ke-3. Bandung: Refika Aditama; 2009. h. 160–161.
Pratiknya AW. Dasar–dasar metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan, Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2010. h. 10–1
Singarimbun M, Effendi S. Metode penelitian survei, Jakarta: LP3ES; 2008. h. 122, 132–137
Azwar S. Reliabilitas dan validitas. Edisi ke–3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset; 2011.
Sriyono. Pengantar ilmu kedokteran gigi pencegahan. Yogyakarta: Medika Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada; 2011. h. 49
Tjahja, Lely. Pengaruh faktor individu terhadap keradangan gusi di puskesmas dki jakarta tahun 2007. Media Penelitian dan Pengembang Kesehatan. 2009; XIX: 49–62.
Azwar S. Sikap manusia, teori dan pengukurannya. Edisi ke–2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset; 2011: 21.
Wiyatini T. Faktor-faktor lokal dalam mulut dan perilaku pencegahan yang berhubungan dengan periodontitis, Semarang, Universitas Diponegoro, Semarang. Jurnal Epidemiologi. 2009.
Sriyono NW. Correlation age, attitude, and dental care behaviour with oral health status of institutionalized elderly in yogyakarta indonesia, Hongkong. Hongkong Dental Journal. 2005; 2: 30–35.
DOI: https://doi.org/10.22146/majkedgiind.8515
Article Metrics
Abstract views : 37619 | views : 111949Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Majalah Kedokteran Gigi Indonesia