Analisis Kandungan Bakteri Fecal Coliform pada Sungai Kuin Kota Banjarmasin
Deasy Ari Santy(1*), Sidharta Adyatma(2), Nurul Huda(3)
(1) Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
(2) Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
(3) Program Studi Pendidikan Geografi, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Sungai Kuin merupakan anak Sungai Martapura yang yang bermuara di Sungai Barito. Sungai ini terdapat di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kejadian diare tertinggi di Kota Banjarmasin terjadi di bantaran Sungai Kuin, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai kandungan bakteri fecal coliform pada sungai ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis jumlah kandungan bakteri fecal coliform di Sungai Kuin dan menganalisis cara mengatasi penurunan kualitas air Sungai Kuin akibat keberadaan bakteri fecal coliform. Data diambil sepanjang Sungai Kuin dengan panjang 3.909,00 m yang terbagi menjadi 20 segmen (10 segmen berada di bagian kanan sungai dan 10 segmen berada di bagian kiri sungai). Pembagian segmen berdasarkan panjang sungai per 390 meter, dengan sampel sebanyak 5 segmen yang mewakili segmen lainnya. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan hasil uji laboratorium, perbandingan terhadap Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan No 5 tahun 2007 dan referensi dari katalog informasi pilihan jamban sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Kuin adalah berwarna kecoklatan, dan terkadang tercium bau terutama pada saat hujan turun. Jumlah rerata kandungan bakteri fecal coliform di Sungai Kuin adalah 210/100 ml pada saat pasang naik dan 780/100 ml pada saat pasang surut. Kualitas air Sungai Kuin tidak tidak memenuhi baku mutu air minum karena kandungan bakteri fecal coliform berada di atas baku mutu 100/100 ml. Penurunan kualitas air Sungai Kuin dapat dilakukan dengan pembangunan jamban yang sesuai dengan lingkungan perairan pasang surut.
ABSTRACT
Kuin River is a tributary of Martapura River, which flows into Barito River. It traverses Banjarmasin City, South Kalimantan Province. The highest diarrhea incidence in this city was found in the banks of Kuin River. Therefore, this research, focusing on fecal coliform bacteria in Kuin River, becomes necessary. Aside from analyzing the concentration of fecal coliform, it aimed to determine the strategies for dealing with the resultant water quality deterioration. The research data was obtained directly from Kuin River, i.e., 3.909 m in length. The river was divided into 20 segments (10 segments on each side of the river); hence, the length of each segment was 390 m. Afterwards, five segments were selected to represent the river. The research used laboratory analysis and, then, compared the analysis results with the Governor Regulation No. 5/2007 and other references, i.e., selected catalogs containing information of healthy lavatories. The results showed that the physical appearance of Kuin River included brownish color and foul-smelling water, especially during rainfall. The average concentration of fecal coliform bacteria in Kuin River was 210/100 ml during high tides and 780/100 ml during low tides. The water quality did not meet the standard for drinking water because the bacteria found in the river was above the allowed concentration, i.e., 100/100 ml. Water quality deterioration can be decelerated by constructing lavatories that are suitable for tidal environment.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Cahyadi, A., Priadmodjo, A. & Yananto, A. (2011). Criticizing The Conventional Paradigm of Urban Drainage. Proceeding The 3rd International Graduated Student Conference on Indonesia. Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
Central Indonesia. (2015). Pasang Surut Laut Sungai Barito. (Online). (http://www.pasanglaut.com/as/central-indonesia/sungai-barito-borneo diakses 16 November 2015).
Darmanto, D. & Cahyadi, A. (2013). Kajian Intrusi Air Laut Melalui Sungai di Pesisir Kabupaten Demak Jawa Tengah. Majalah Geografi Indonesia, 27(1), 1-10.
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. (2015). Distribusi Penderita Diare menurut Golongan Umur Kota Banjarmasin. Laporan Penelitian. Banjarmasin: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Dinas Sumber Daya Air dan Drainase. (2014). Peta Skematik Sungai Kota Banjarmasin. Banjarmasin: Dinas Sumber Daya Air dan Drainase Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Eleria, A. & Vogel, W.M. (2005). Predicting Fecal Coliform Bacteria Levels in the Charles River, Massachusetts, USA. Journal of the American Water Resources Association (JAWRA), 41(5), 1195-1209.
Eukene, O., Flores, M.J.L. & Maglangit, F.F. (2014). Water Quality Asessment of Bulacao River, Cebu, Philipphines Using Fecal and Total Coliform as Indicator. Journal of Biodiversity and Environmental Science (JBES), 5(1), 470-475.
Haider, H. & Ali, W. (2011). Fecal Coliform Management Using a Coupled Hydrodynamics and Water Quality Model for the River Ravi in Pakistan. Pakistan Journal Engineering and Applied Science, 9, 48-57.
Indarsih, W., Suprayogi, S. & Widyastuti, M. (2011). Kajian Kualitas Air Sungai Bedog Akibat Pembuangan Limbah Cair Sentra Industri Batik Desa Wijirejo. Majalah Geografi Indonesia, 25(1), 40-54.
Kalaivani, T.R., Dheenadayalan, M.S. & Sivakumar, K.K. (2014). Microbial Status in River Coom Pollution, Chennai, India. Journal of Science, 4(2), 113-116.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Situasi Diare di Indonesia. Buletin (Online) (http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-buletin.html di akses 9 Januari 2016)
Khotimah, S. (2013). Kepadatan Bakteri Coliform di Sungai Kapuas Kota Pontianak. Prosiding Semirata. Bandar Lampung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Onwumere, G. (2007). Willapa River Fecal Coliform Bacteria Verification Study. Water Quality Monitoring Report. Environmental Assessment Program. Washington State Department of Ecology Olympia, Washington. available on the Department of Ecology’s website (www.ecy.wa.gov/biblio/0703039.html)
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011, tentang Sungai.
Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 2007, tentang Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai.
Prayitno, A. (2009). Uji Bakteriologi Air Baku dan Siap Konsumsi dari PDAM Surakarta Ditinjau dari Jumlah Bakteri Coliform. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Online) (http://eprints.ums.ac.id/3821/1/A420040040.pdf diakses 3 Oktober 2015).
Sumantri, A. (2013). Kesehatan Lingkungan. Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri.
Sanders, E.C., Yuan, Y. & Pitchford, A. (2013). Fecal Coliform and E. coli Concentrations in Effluent-Dominated Streams of the Upper Santa Cruz Watershed. Water, 5, 243-261.
Shoolikhah, I., Purnama, Ig.S. & Suprayogi, S. (2014). Kajian Kualitas Air Sungai Code Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Majalah Geografi Indonesia, 28(1), 23-32.
Water and Sanitation Program. (2009). Informasi Pilihan Jamban Sehat. (Online) (http://www.stbmindonesia.org/files/Katalog%20Opsi%20Jamban%20Sehat.pdf diakses 1 Februari 2016)
DOI: https://doi.org/10.22146/mgi.26551
Article Metrics
Abstract views : 9827 | views : 52028Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Majalah Geografi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI