Analisis Vegetasi Hutan Rawa Gambut Pascakebakaran di Wilayah Desa Sebangau dan Desa Taruna Jaya
Reri Yulianti(1*), Djoko Marsono(2), Tukidal Yunianto(3)
(1) Universitas Palangkaraya, Jalan Tanjung Yaho Palangkaraya, Kalimantan Tengah
(2) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK Kebakaran merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan tropis di Indonesia. Kerusakan yang berlangsung selama kebakaran hutan bersifat eksplosif artinya terjadi dalam waktu relatif cepat dan areal yang luas. Salah satu tipe dari ekosistem hutan hujan tropis adalah hutan rawa gambut. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengkaji komposisi jenis, (2) mengkaji keanekaragaman jenis, (3) mengkaji distribusi jenis, (4) mengkaji asosiasi jenis (5) mengkaji persentase ketidaksamaan komunitas vegetasi di hutan rawa gambut bekas kebakaran tahun 1997, 2002, dan 2006.Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2009 di wilayah Desa Kalampangan Kecamatan Sebangau dan Desa Taruna Jaya Kecamatan Jabiren Raya Kalimantan Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan membuat petak ukur dan kemudian melakukan identifikasi jenis. Titik-titik sampel ditentukan dengan metode random sampling dengan cara undian. Semua jenis dalam petak ukur dicatat nama, diukur diameter batang serta jumlahnya dan dikelompokkan sesuai tingkat pertumbuhannya. Hasil penelitian adalah 1) Ditemukan 8 jenis vegetasi antara lain Cratoxylon arborescens, Combretocarpus rotundatus, Timmonius wallichianum, Acroychia porteri, Acacia auriculiformis, Xylopia fusca, Ilex macropylla, dan Diospyros hermaproditich. 2) Keanekaragaman pada hutan rawa gambut bekas kebakaran sangat rendah. 3) Jenis Cratoxylon arborescens dan Combretocarpus rotundatus mempunyai kemampuan regenerasi yang lebih baik dibandingkan dengan jenis yang lainnya. Hal ini terlihat dari INP kedua jenis vegetasi yang memiliki nilai INP tertinggi. 4) Asosiasi yang diperlihatkan oleh banyak jenis (tingkat pertumbuhan pohon, tiang, pancang, semai) pada hutan rawa gambut bekas kebakaran adalah asosiasi positif yang artinya seluruh spesies lebih sering terdapat bersama-sama daripada sendiri-sendiri (bebas satu sama lain), dan mempunyai daya gabung dengan yang lainnya. 5) Berdasarkan persentase ketidaksamaan komunitas sebesar 55%, untuk tingkat semai dan pancang terbagi ke dalam tiga kelompok. Pengelompokan dapat terjadi karena lokasi yang berdekatan, frekuensi kebakaran, dan kesamaan faktor lingkungan.
ABSTRACT Fire are one of the cause of tropical forest damaged in Indonesia. The damaged that occurs during the forest fire is explosive since it is happen in a quick moment and cover a broad area. One of the types of a tropical rain forest ecosystem is peat swamp forest. The purpose of this research namely : 1) Studying species composition, 2) Studying species diversity, 3) Studying species distribution,,4) Studying association, dan 5) Studying percentage disimilarity community species of vegetation of post fired in peat swamp forest in 1997, 2002, and 2006. The research was carried out from May until June 2009 in Kalampangan Village Subdistrict Sebangau and Taruna Jaya Village Subdistrict Jabiren Raya Central Kalimantan. Collecting data was done by making plot of land measuring then doing the identification of type. The sample points were determined by random sampling method. All types in plot of land measuring were named, measured the trunks including the numbers and then grouped according to level of growing.The result of this research are 1) There are eight types of vegetation found; Cratoxylon arborescens, Combretocarpus rotundatus, Timmonius wallichianum, Acroychia porteri, Acacia auriculiformis, Xylopia fusca, Ilex macropylla, dan Diospyros hermaproditich, 2) The diversity of a post-fired in peat swamp forest was low, 3) Figured out the ability of Cratoxylon arborescens and Combretocarpus rotundatus to regenerate better yet compared with the other types. This is viewed from two types of vegetation INP that had the high INP score. 4) The association is viewed by variety of types [level of tree growth, poles, sapling, seedling] to post fired of peat swamp forest–positively association means all species more often gathered than apart (free one each other), and had the ablitity to gathered with others.5) Base on fifty five percentage disimilarity community, there are three group community of sapling and seedling. Grouping to be able occur because nearness location, fire frequency, and the same environment factor.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/mgi.13341
Article Metrics
Abstract views : 4987 | views : 15388Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Majalah Geografi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI