Evaluasi Rasionalitas Terapi Antibiotik Pasien Osteomielitis di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta
Taufiq Ramadhan(1), Ika Puspitasari(2*), Rizka Humardewayanti Asdie(3)
(1) Magister Farmasi Klinik Farmasi UGM
(2) Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada, Indonesia
(3) FKKMK UGM
(*) Corresponding Author
Abstract
Osteomielitis adalah salah satu penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Salah satu komponen penting dalam pengobatan osteomielitis adalah terapi antimikroba yang rasional dari segi pemilihan obat, durasi, hingga dosis untuk masing-masing pasien. Penelitian ini merupakan studi observasional deskriptif yang bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas regimen terapi antibiotik pada pasien osteomielitis dengan algoritma Gyssens. Data dikumpulkan secara retrospektif melalui pencarian rekam medis pada pasien RSUP Dr Sardjito Yogyakarta yang terdiagnosis osteomielitis pada kurun waktu 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2020, yang dipilih dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian dari 198 terapi antibiotik yang diberikan 13 pasien menunjukkan bahwa hanya ada 52 terapi (26,3 %) yang tergolong rasional menurut algoritma Gyssens (kategori 0). Durasi pemberian antibiotik yang terlalu singkat (kategori IIIb) merupakan jumlah terbesar dengan 94 regimen (47,5 %), disusul oleh adanya antibiotik lain yang lebih efektif (kategori IVa) sebanyak 37 regimen (18,7 %). Rendahnya jumlah terapi yang rasional menunjukkan perlunya evaluasi lebih mendalam terkait rasionalitas terapi antibiotik pada kasus osteomielitis serta hubungannya dengan luaran klinis pasien.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Berbari EF, Steckelberg JM, Osmon DR. Osteomyelitis. In: Mandell GL, Bennett JE, Dolin R, eds. Mandell, Douglas, and Bennett’s Principles and Practice of Infectious Diseases. 7th ed. Philadelphia: Elsevier; 2010:1457-1467.
Honkonen MN, Shehab Z, Armstrong EP. Bone and Joint Infections. In: Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey LM, eds. Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach. 10th ed. New York: McGraw-Hill; 2016:5199-5227.
Thabit AK, Fatani DF, Bamakhrama MS, Barnawi OA, Basudan LO, Alhejaili SF. Antibiotic penetration into bone and joints: An updated review. Int J Infect Dis. 2019;81:128-136. doi:10.1016/j.ijid.2019.02.005
Prestinaci F, Pezzotti P, Pantosti A. Antimicrobial resistance: A global multifaceted phenomenon. Pathog Glob Health. 2015;109(7):309-318. doi:10.1179/2047773215Y.0000000030
Spellberg B, Lipsky BA. Systemic antibiotic therapy for chronic osteomyelitis in adults. Clin Infect Dis. 2012;54(3):393-407. doi:10.1093/cid/cir842
Landersdorfer CB, Bulitta JB, Kinzig M, Holzgrabe U, Sörgel F. Penetration of antibacterials into bone: Pharmacokinetic, pharmacodynamic and bioanalytical considerations. Clin Pharmacokinet. 2009;48(2):89-124. doi:10.2165/00003088-200948020-00002
Hirschfeld CB, Kapadia SN, Bryan J, et al. Impact of diagnostic bone biopsies on the management of non-vertebral osteomyelitis: A retrospective cohort study. Med (United States). 2019;98(34). doi:10.1097/MD.0000000000016954
Lipsky BA, Berendt AR, Cornia PB, et al. 2012 infectious diseases society of America clinical practice guideline for the diagnosis and treatment of diabetic foot infections. Clin Infect Dis. 2012;54(12):132-173. doi:10.1093/cid/cis346
Lew DP, Waldvogel FA. Osteomyelitis. Lancet. 2004;364(9431):369-379. doi:10.1016/S0140-6736(04)16727-5
Brogden RN, Campoli-Richards DM. Cefixime. Drugs. 1989;38(4):524-550. doi:10.2165/00003495-198938040-00004
DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v19i2.75285
Article Metrics
Abstract views : 921 | views : 1249Refbacks
- There are currently no refbacks.