ANALISIS LUAS LAHAN PERTANIAN TERHADAP PRODUKSI PADI DI KALIMANTAN UTARA

https://doi.org/10.22146/kawistara.38755

Rika Harini(1*), Rina Dwi Ariani(2), Supriyati Supriyati(3), M Chrisna Satriagasa(4)

(1) Departemen Geografi Lingkungan Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Geografi Lingkungan Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
(3) Departemen Geografi Lingkungan Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
(4) Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


The increasing population in North Kalimantan will affect the provision of land. Agricultural land conversion cannot be avoided to meet the social and economic needs of the population. To find out land conversion and its impacts in North Kalimantan, a study of a) changes in agricultural land area, b) changes in rice production and c) the effect of changes in agricultural land area on North Kalimantan rice production. Quantitative methods of secondary data analysis were carried out to assess rice production and changes in agricultural land presented in frequency tables, graphs and maps. Analysis of the effect of agricultural land area on rice production in North Kalimantan Province was carried out using linear regression analysis. The results showed that the agricultural land area in North Kalimantan in 2012-2017 had a change of 4,955 ha or around 19.56 percent.. Rice commodities in North Kalimantan in general decreased by 25,468 tons or 0.04 percent. While for agricultural land area significantly (0.029) has an effect on rice production in North Kalimantan.


Keywords


Land; Agriculture; Rice Production; North Kalimantan

Full Text:

PDF


References

Ackerman, F., & Stanton, E. A. (2013). Climate Economics. Climate Economics: The state of the art. https://doi.org/10.4324/9780203066317

Agus, F., & A, M. (2006). Judicious use of land resources for sustaining Indonesian rice self sufficiency. Rice Industry, Culture and Environment, Book 1. Indonesia: Indonesian Center for Rice Research.

Agustarita, V., & Sudirman, W. (2015). Pengaruh Produksi, Jumlah Penduduk, PDB dan Kurs Dolar Terhadap Impor Jagung di Indonesia. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitan Udayana, 4(2), 71–79.

Badan Pusat Statistik. (2010). Kalimantan Timur Dalam Angka 2010. Samarinda: BPS Kalimantan Timur.

Badan Pusat Statistik. (2011). Produksi Padi Sulawesi Selatan. Makasar: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2015). Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Kalimantan Utara Menurut lapangan Usaha 2011-2015. Bulungan: BPS Kalimantan Utara.

Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Padi dan Palawija Provinsi Kalimantan Utara 2015. Bulungan: BPS Kalimantan Utara.

Dewi, K., & Sutrisna, K. (2016). Pengaruh Tingkat Produksi, Harga dan Konsumsi Terhadap Impor Bawang Merah di Indonesia. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitan Udayana, 5(1), 139–149.

Dewi, N. K., & Rudianto, I. (2013). Identifikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Daerah Pinggiran di Kecamatan Guugpati Kota Semarang. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 175–188.

Harini, R., & Nurjani, E. (2015). Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi dalam Mengkaji Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi dan Produktivitas Pertanian DIY. In Seminar Nasional Teknologi Terapan. Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Harini, R., & Susilo, B. (2017). Kajian Spasial Perubahan Iklim Terhadap Produksi Pertanian. Joural Agribisnis, 1(1), 14–20.

Harini, R., Susilo, B., & Nurjani, E. (2015). Geographyc Information System Based Spatial Analysis of Agricultural Suitability in Yogyakarta. Indonesian Journal of Geography, 42(2).

Harini, R., Yunus, H. S., Kasto, & Hartono, S. (2012). Agricultural Land Conversion: Determinants and Impact For Food Sufficiency In Sleman Regency. Indonesian Journal of Geography, 44(2), 120–133. Retrieved from https://journal.ugm.ac.id/ijg/article/viewFile/2394/2150

Irawan. (2015). Statistik Padi Tahun 2015 (Katalog). Klaten: Badan Pusat Statistik.

Irawan, B. (2005). Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan. Forum Penelitian Agroekonomi, 3(1), 1–18.

Jhingan, M. . (2007). Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Grafindo.

Kementerian Pertanian. (2015). Statistik Lahan Pertanian Tahun 2015. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.

Kustiawan, I. (1997). Konversi Lahan Pertanian di Pantai Utara Jawa. Prisma, 1, 15–18.

Media Online Suronews.com. (2016). Profil dan peluang Investasi di Kalimantan Utara. Media Online Suronews.Com. Retrieved from http://www.suronews.com

Mubyarto. (1989). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LPSE.

Mulyani, A., Kuncoro, D., Nursyamsi, D., & Fahmuddin, A. (2016). Analisi Konversi Lahan Sawah: Penggunaan Data Spasial Resolusi Tinggi Memperlihatkan Laju Konversi yang Menghawatirkan. Jurnal Tanah Dan Iklim, 40(2), 121–133.

Nguyen, A. ., Janet, D., & Andrew, N. (2015). Does Contract Faring Improve Productivity And Income of Farmers ? A Review of Theory And Evidence. Journal Of Developing Areas, 49(6), 531–538.

Nurliani, & Rosada, I. (2016). Rice-Field Conversion and Its Impact on Food Availability. Agriculture and Agricultural Science Procedia, 9, 40–46.

Peck, F., & Vicki, G. (2000). Economic Well-being of Communities and Regional Economic Development: Poles Apart? Northumbria University: Centre Regional Economic Development.

Republik Indonesia. (2004). Undang Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Jakarta: Negara Republik Indonesia.

Republik Indonesia. (2009). Undang Undang No 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Jakarta: Negara Republik Indonesia.

Saifuddin, H. A., & Dahlan. (2013). Hubungan Antara Jumlah Penduduk dengan Alih Fungsi Lahan di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Jurnal Agrisistem, 9(2).

Sarbini. (2008). Pemanfaatan Foto Udara Dan Citra Quickbird Untuk Evaluasi Perubahan Penggunaan Tanah Di Desa Condongcatur Kecamatan Depok. Retrieved from http://pustaka-agraria.org/modules/download_gallery/dlc.php?file=25

Sastraatmadja, E. (1991). Ekonomi Pertanian Indonesia: Masalah, Gagasan dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Sitanala, A., & Ernan, R. (2008). Penyelamatan Tanah Air dan Lingkungan. Jakarta: Crestpen Press dan Yayasan Obor Indonesia.

Sumaryanto, F. S., & Irawan, B. (2006). Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Pertanian dan Dampak Negatifnya. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.

Suroso, S. (2001). Perkembangan Produksi dan Pertumbuhan Impor Beras serta Kebijakan Pemerintah untuk Melindungi Petani. In Bunga Rampai Ekonomi Beras. Jakarta: LPEM – FEUI.

Tarigan, R. (2007). Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi (edisi revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Zaeroni, R., & Rustariyuni, D. (2016). Pengaruh Produksi Beras, Konsumsi dan Cadangan Devisa Terhadap Impor Beras di Indonesia. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitan Udayana, 5(9), 993–1010.



DOI: https://doi.org/10.22146/kawistara.38755

Article Metrics

Abstract views : 36971 | views : 34612

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Rika Harini, dkk.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kawistara is published by the Graduate School, Universitas Gadjah Mada.