THE IDEOLOGY OF KAMPUNG : A PRELIMINARY RESEARCH ON COASTAL CITY SEMARANG
Arief Akhyat(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Kampung di perkotaan seringkali dilihat sebagai fenomena sebuah komunitas yang terisolir, marjinal, dan ekslusif. Stereotipe ini muncul karena kebijakan kolonial sehingga penulisan sejarah kota sering hanya dilihat pada komunitas yang memiliki akses ekonomi, politik, dan sosial budaya langsung pada pemerintah kolonial. Komunitas kampung, yang pembentukannya memiliki sejarah yang panjang, hampir tidak dilihat sebagai bagian dari sejarah kota. Pada beberapa dekade awal abad XX, kampung di Semarang menjadi fenomena yang menarik, bukan karena semata-mata pemerintah kolonial mulai memperhatikan status dan kondisi komunitas ini, tetapi secara mengejutkan justru hampir semua persoalan perkotaan, baik sosial, ekonomi, kesehatan, tata ruang kota maupun munculnya radikalisasi justru memiliki keterkaitan dengan komunitas kampung di perkotaan. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi adalah proses urbanisasi, industrialisas, dan eksplorasi sosial-ekonomi di perkotaan melalui kebijakan perburuhan.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.859
Article Metrics
Abstract views : 1085 | views : 1337Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Arief Akhyat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.