Lagu Propaganda Dalam Revolusi Indonesia: 1945-1949
Wisnu Mintargo(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Di dalam dunia politik disebutkan bahwa fungsi musik adalah sebagai alat yang ampuh untuk propaganda dan agitasi politik. Lagu-lagu propaganda di masa pendudukan Jepang dan revolusi Indonesia dikenal dengan istilah musik fungsional yang diciptakan untuk mencari dukungan politik. Salah satu contoh musik fungsional, dalam sejarah musik, dikenal musik yang berfungsi mengiringi peribadatan agama (ritual), dan musik yang mengiringi tari sebagai sarana hiburan.
Fungsi utama lagu-lagu propaganda adalah alat penyebarluasan opini bersifat simpel, tetapi implikasinya bersifat kompleks. Pandangan ini berkaitan dengan teori yang menyatakan bahwa lagu-lagu propaganda sebagai media komunikasi guna menyampaikan pesan tertentu kepada massa untuk mengimbangi kekuatan propaganda musuh di dalam ajang perang urat saraf (Sastropoetro, 1983: 22). Sebagai sarana propaganda, kedudukan pemain dan peserta di dalam seni pertunjukan ini terlibat seluruhnya, hingga bisa disebut sebagai Art of Participation (Soedarsono, 1998:39).
Fungsi utama lagu-lagu propaganda adalah alat penyebarluasan opini bersifat simpel, tetapi implikasinya bersifat kompleks. Pandangan ini berkaitan dengan teori yang menyatakan bahwa lagu-lagu propaganda sebagai media komunikasi guna menyampaikan pesan tertentu kepada massa untuk mengimbangi kekuatan propaganda musuh di dalam ajang perang urat saraf (Sastropoetro, 1983: 22). Sebagai sarana propaganda, kedudukan pemain dan peserta di dalam seni pertunjukan ini terlibat seluruhnya, hingga bisa disebut sebagai Art of Participation (Soedarsono, 1998:39).
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.779
Article Metrics
Abstract views : 6392 | views : 6157Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Wisnu Mintargo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.