UPACARA PERALIHAN PADA MASYARAKAT NAGE KEO
Hans J. Daeng(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Keberadaan dan masa depan suaru masyarakat biasanya dipersiapkan dengan teliti dan saksama oleh suatu masyarakat melalui pranata-pranata sosial yang ada. Hal itu dilaksanakan dengan menggembleng individu-individu untuk menjadi anggota yang baik dan bertanggungjawab dalam masyarakat. Pandangan dan pendirian tidak saja dipertahankan pada masyarakat suku bangsa yang diidentikkan dengen tradisional melainkan juga pada masyarakat modern. Masyarakat Nagekeo adalah masyarakat yang berdiam di mantan zellbesturende landschap atau radjaschap yang berada di bawah kekuasaan seorang radja yang diangkat berdasarkan Korte Verklanng semasa penjajahan dahulu. Kini mantan ullbesturende landschap atau radjaschap Nagekeo itu bersama radjaschap-radjaschap Ngada dan Riung membentuk Daerah Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Nagekeo terdiri atas beberapa daerah Kecamatan ialah Boawae, Mauponggo dan Aesesa. Masyarakat Nagekeo adalah masyarakat agraris. Masyarakat Nagekeo mengenal pembagian masyarakatnya ke dalam golongan bangsawan, golongan menengah dan golongan hamba. Golongan bangsawan disebut
mosa tana laki watu atau tuan tanah, ialah ket urunan cikal bakal yang sekaligus menguasai suatu daerah yang luas: golongan menengah adalah keturunan orang bebas, mereka yang bukan kerurunan dan menjadi milik golongan bangsawan; golongan hamba adalah mereka yang merupakan keturunan dari orang-orang menjadi budak/hamba golongan mosa tana laki watu. Pada masyarakat Nagekeo berlaku garis kerurunan yang patrilineal dan patrilokal.
mosa tana laki watu atau tuan tanah, ialah ket urunan cikal bakal yang sekaligus menguasai suatu daerah yang luas: golongan menengah adalah keturunan orang bebas, mereka yang bukan kerurunan dan menjadi milik golongan bangsawan; golongan hamba adalah mereka yang merupakan keturunan dari orang-orang menjadi budak/hamba golongan mosa tana laki watu. Pada masyarakat Nagekeo berlaku garis kerurunan yang patrilineal dan patrilokal.
Keywords
golongan masyarakat, Nage Keo, Nusa Tenggara Timur, upacara peralihan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jh.2024
Article Metrics
Abstract views : 1031 | views : 930Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Hans J. Daeng
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.