Deteksi White Spot Syndrome Virus pada Lobster Menggunakan Primer Kit IQ2000™

https://doi.org/10.22146/jsv.76878

Nandar Hidayat(1), Andi Magfira Satya Apada(2), Danawir Alwi(3), Rini Amriani(4), Fedri Rell(5*)

(1) Program Profesi Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
(2) Program Profesi Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar
(3) Program Profesi Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar
(4) Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar
(5) Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar
(*) Corresponding Author

Abstract


Lobster adalah salah satu jenis bahan pangan yang menjadi komoditas ekspor tertinggi. Lobster dapat diinfeksi oleh White Spot Syndrome Virus yang menyebabkan kematian dan kerugian ekonomi. Penelitian ini untuk mendeteksi adanya infeksi White Spot Syndrome Virus pada lobster di Balai Besar Karantina Ikan dan Pengendalian Hasil Mutu Makassar. Sebanyak 3 sampel lobster Panulirus spp diperiksa secara molekular. Deteksi White Spot Syndrome Virus dilakukan dengan menggunakan Primer Kit IQ2000™ pada mesin Polymerase Chain Reaction. Sampel positif terinfeksi White Spot Syndrome Virus ditandai dengan pita pada agar gel yang terbentuk dengan ukuran 296 bp dan 550 bp, sampel negatif jika pita yang terbentuk berada pada 848 bp. Hasil yang diperoleh setelah eletroforesis sampel pada gel agaros 1% ditemukan adanya pita yang berukuran 848 bp yang menunjukan hasil negatif. Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa ketiga sampel lobster yang diperiksa di Balai Besar Karantina Ikan dan Pengendalian Hasil Mutu Makassar tidak terinfeksi White Spot Syndrome Virus.  

Keywords


IQ2000™;Lobster;PCR;WSSV

Full Text:

PDF


References

Baharawi, S., Lutfy, A., Rustam, E., Duranta D., Kembaren., Fuad, H., Warsito., Siswanto., Jimmi., and Prabowo. 2015. Seri Panduan Perikanan Skala Kecil Perikanan Lobster Laut Panduan Penangkapan dan Penanganan. WWF-Indonesia, Jakarta Selatan. Handoyo, D., and Rudiretna, A. 2000. Prinsip Umum Dan Pelaksanaan Polymerase Chain Reaction (Pcr) [General Principles And Implementation Of Polymerase Chain Reaction]. Unitas. Vol. 9. No. 1. PP: 19-29 Iqbal, M., Ibnu, D.B., and Nia, K. (2016). Analisis Perbandingan Metode Isolasi DNA Untuk Deteksi White Spot Syndrome Virus (WSSV) Pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei). Jurnal Perikanan Kelautan. 7 (1): 54-65. Kurniawan, A and Kurniawan, A. (2012). Analisis Variasi Genetik Ikan di Kolong Pascatambang Timah dengan Metode Elektroforesis. Jurnal Sumberdaya Perairan . 6 (2): 6-10. Kurniawan, K., Arifuddin, T., and Ince, A.K.K. (2015). Kajian Masa Kritis Penyakit WSSV di Saluran Pertambakan Kecamatan Pulokerto, Pasuruan dan Kecamatan Pasir Putih, Situbondo. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. 489-497. OIE. (2013). IQ2000TM WSSV Detection and Prevention System Instruction Manual. Office International des Epizooties (OIE). Retrieved Juni 2021. https://www.oie.int › app › user27s-manual-iq2000 OIE. 2009. Manual of Diagnostic Tests for Aquatic Animals, 6th Ed. World Organization for Animal; 6th edition, Paris. Pranawaty, R.N., Ibnu, D.B., and Evi, L. (2012). Aplikasi Polymerase Chain Reaction (PCR) Konvensional dan Real Time PCR untuk Deteksi White Spot Syndrome Virus pada Kepiting. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3 (4): 2088-3137. Rahma, H.N., Slamet, B.P., and Alfabetian, H.C.H. (2014). Infeksi White Spot Syndrom Virus (WSSV) pada Udang Windu (Penaeus monodon fabr.) yang Dipelihara pada Salinitas Media yang Berbeda. Journal of Aquaculture Management and Technology. 3 (3): 25-34. Ross, E.P., Behringer, D.C., and Bojko, J. (2019). White Spot Syndrome Virus and the Caribbean Spiny Lobster, Panulirus argus: Susceptibility and Behavioral Immunity. Journal of Invertebrate Pathology. 162 : 1-9 Setyowati, D.N., Diniarti, N., and Waspodo, S. (2013). Budidaya Lobster (Panulirus Homarus) dan Abalon (Haliotis sp.) dengan Sistem Integrasi di Perairan Teluk Ekas. Jurnal Kelautan. 6 (2): 1337-141. Sunarno., Fauzul, M., Nyoman, F., Amarila, M., Anis, K., and Amin, S. (2014). Metode Cepat Ekstraksi DNA Corynebacterium diphtheriae untuk Pemeriksaan PCR. Buletin Penelitian Kesehatan, 42 (2): 85 – 92. Tampangallo, B.R., Herlinah and Muhammad, C.U. (2017). Insidensi dan Prevalensi Infeksi White Spot Syndrome Virus pada Plankton di Tambak Budidaya Udang. Jurnal Riset Akuakultur. 12 (4) : 361-367. Wahyuni, K.D. (2019). Analisis Kualitatif DNA Virus Hepatitis B dari Sampel Darah Hepatitis B Surface Antigen Positif dengan Teknik Polymerase Chain Reaction. Skripsi. Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar, Bali. Yanti, M.E.G., Nurlaila, E.H., Bertoka F.S.P.N., Maya, A.F.U. (2017). Deteksi Molekuler White Spot Syndrome Virus (WSSV) pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di PT. Hasfam Inti Sentosa. Jurnal Enggano. 2 (2) : 2527-5186.



DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.76878

Article Metrics

Abstract views : 997 | views : 2240

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2023 Jurnal Sain Veteriner

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Sain Veteriner Indexed by

    CrossrefROADCOREProduct DetailsDESKRIPSI GAMBAR


Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta

Phone: 0274-560862

Fax: 0274-560861

Email: jsv_fkh@ugm.ac.id

HP. 0895363078367

Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

free
web stats View My Stats