Kejadian Fascioliasis pada Sapi Perah di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan
Alek Arisona(1), Soedarmanto Indarjulianto(2*), Catur Sugiyanto(3), Ambar Pertiwiningrum(4), Joko Prastowo(5), Yanuartono .(6), Alfarisa Nururrozi(7), Margaretha Arnita Wuri(8), Teguh Ari Prabowo(9)
(1) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(2) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(3) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
(4) Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada
(5) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(6) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(7) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada
(8) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada
(9) Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Fascioliasis adalah penyakit cacing hati yang dapat menyerang sapi dan sangat merugikan, karena dapat menurunkan produktivitas. Peternakan sapi perah di Tegalombo, Pacitan merupakan peternakan rakyat yang pengelolaannya banyak melibatkan perempuan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi fascioliasis pada sapi perah di kecamatan Tegalombo, kabupaten Pacitan. Sebanyak 50 ekor sapi perah digunakan sebagai sampel di dalam penelitian ini. Semua sapi diperiksa secara fisik, diambil fesesnya dan diperiksa adanya telur cacing Fasciola sp. Hasil pemeriksaan fisik sapi secara klinis menunjukkan bahwa semua sapi pada penelitian ini menunjukkan kondisi umum normal, nafsu makan baik, serta tidak ada abnormalitas yang signifikan pada semua bagian tubuh, sehingga dinyatakan sehat secara fisik. Hasil pemeriksaan sampel feses didapatkan adanya telur cacing Fasciola sp. pada 2 dari 50 ekor sapi (4%), sedangkan 48 ekor sapi lainnya (96 %) tidak ditemukan telur cacing. Kesimpulan dari peneltian ini adalah kejadian fascioliasis pada sapi perah di Tegalombo, kabupaten Pacitan rendah. Pemeriksaan secara periodik terhadap kemungkinan fascioliasis perlu dilakukan, sebagai langkah penanggulangan fascioliasis di daerah tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. 2012. Manual Penyakit Hewan Mamalia, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Jakarta. Aryandriea, D.F., Santosa, P.E., dan Suharyati, S. 2015. Tingkat Infestasi cacing Hati Pada Sapi Bali Di Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 3(3): 134-139 Hambal, M., Kerentanan, T., Sapi, P., Kerbau, D.A.N., and Besar, S.A. 2013. Di Kecamatan Lhong Kabupaten Aceh Besar. Susceptibility of Bovine and Bubalis spp on Fasciola gigantica in Lhoong. Medika Veterinaria, 7(0853–1943), 49–53 Hoglund, J., Dahlstrom, F., Engstrom, A., Hessle, A., Jakubek, E.-B., Schnieder, T., and Sollenberg, S. 2010. Antibodies to major pasture borne helminth infections in bulk-tank milk samples from organic and nearby conventional dairy herds in south-central Sweden. Veterinary Parasitology, 171, 293–299 Howell, A., Baylis, M., Smith, R., Pinchbeck, G., and Williams, D. 2015. Epidemiology and impact of Fasciola hepatica exposure in high-yielding dairy herds. Preventive Veterinary Medicine, 121, 41–48 Kurniabudhi, M.Y. 2014. Prevalensi Kejadian Infeksi Cacing Hati (Fasciola sp) Pada Sapi Potong di Rumah Potong Pegirian Surabaya Tahun 2014. UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Kusumarini, S.R., Permata, F.S., Widyaputri, T. and Prasetyo, D. 2020. Prevalence of fasciolosis emphasis on age, origin, body condition and post mortem by geographic information systems on sacrificial examination in Malang District – East Java. Journal of Physics: Conference Series 1430 (2020) 012025 Marquardt, C., Deane, S.R., and Grieve, B.R. 2000. Parasitology and vector biology. 2nd ed. London: Harcourt Academic Press. 273-278 Mezo, M., González-Warleta, M., Castro-Hermida, J.A., Carro, C., and Ubeira, F.M. 2010. Kinetics of anti-Fasciola IgG antibodies in serum and milk from dairy cows during lactation, and in serum from calves after feeding colostrum from infected dams. Vet Parasitol 168:36–44 Selemetas, N., Ducheyne, E., Phelan, P., O’Kiely, P., Hendrickx, G., and De Waal, T. 2015. Spatial analysis and risk mapping of Fasciola hepatica infection in dairy herds in Ireland. Geospatial Health, 9, 281 Purwaningsih, Noviyanti, dan Putra, R.P. 2016. Distribusi dan Faktor Risiko Fasciolosis pada Sapi Bali di Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Acta Veterinaria Indonesia. Purwono, E. 2019. Gambaran Kasus Fasciolosis (Cacing hati) Pada Sapi Bali Berdasarkan Data Hasil Pemeriksaan Hewan Qurban Di Kabupaten Manokwari Tahun 2018. Jurnal Triton, Vol. 10, No. 1 Spithill, T.W., and Dalton, J.P. 1999. Progress in development of liver fluke Vaccines. Parasitology Today 14: 224-228. Suolsby, E.J.L. 1986. Helmints Protozoa and Arthopoda of Domesticated Animal. Edisi ke-4. Bailliere Tinolali, London. Suweta, I.G.P. 1982. Kerugian Ekonomi Oleh Cacing Hati Pada Sapi Bali Sebagai Implikasi Interaksi Dalam Lingkungan Hidup Pada Ekosistem Pertanian Di Bali. Disertasi. Bandung: Universitas Padjadjara Taylor, M.A., Coop, R.L., Wall, R.L. 2007. Veterinary parasitology. Blackwell Publishing. Oxford Wibisono, F.J. and Solfaine, R. 2015. Insiden Hewan Qurban Sebagai Vektor Penular Penyakit Cacing Hati (Fasciolosis) Di Surabaya. Jurnal Kajian Veteriner. 3(2): 139-146
DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.70602
Article Metrics
Abstract views : 2455 | views : 3007Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Sain Veteriner
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Sain Veteriner Indexed by
Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada
Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta
Phone: 0274-560862
Fax: 0274-560861
Email: jsv_fkh@ugm.ac.id
HP. 0895363078367
Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats