Faktor Risiko Cemaran Escherichia coli pada Daging Kambing dan Domba Kurban di Provinsi DKI Jakarta

https://doi.org/10.22146/jsv.54388

Wahyu Septiani(1), Herwin Pisestyani(2), Renova Ida Siahaan(3), Chaerul Basri(4*)

(1) Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
(2) Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
(3) Laboratorium Kesmavet Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta
(4) Divisi Kesmavet Epidemiologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
(*) Corresponding Author

Abstract


Escherichia coli merupakan salah satu bahaya biologis yang mempengaruhi keamanan daging  kambing dan domba Kurban. Penelitian ini ditujukan untuk mengukur tingkat kontaminasi dan menentukan faktor risiko yang mempengaruhi tingkat cemaran E. coli pada daging kambing dan domba kurban di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari hasil pemeriksaan kesehatan hewan dan daging Kurban. Tingkat kontaminasi E.coli diperoleh dari hasil pemeriksaan  laboratorium dengan metode MPN, sedangkan data faktor risiko diperoleh dari penilaian kelayakan tempat kurban menggunakan checklist yang dikembangkan oleh tim Fakultas Kedokteran Hewan IPB University. Data dianalisis menggunakan uji chi-square untuk menentukan asosiasi dan rasio odds (OR) untuk mengukur kekuatan asosiasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 66,7% tempat penyelenggaraan kurban telah menghasilkan daging kambing dan domba yang mengandung E. coli dengan level melampaui batas Standar Nasional Indonesia/SNI (1 × 101 MPN / g). Faktor risiko selalu membersihkan kotoran hewan memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat kontaminasi E. coli. Faktor risiko lain termasuk keberadaan sertifikat kesehatan hewan, kepadatan hewan, dan bagaimana hewan ditangani setelah disembelih (hewan tidak ditumpuk) juga cenderung memiliki hubungan dengan tingkat kontaminasi E. Coli meskipun tidak signifikan secara statistik. Penyelenggara Kurban harus meningkatkan praktik higiene dan sanitasi dalam mengolah daging untuk mengendalikan tingkat kontaminasi E.coli. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu meningkatkan upaya untuk memperbaiki kesadaran masyarakat melalui komunikasi, edukasi dan informasi terkait praktik-praktik penanganan daging yang baik untuk Kurban.


Keywords


Escherichia coli; daging; domba; kambing; kurban

Full Text:

PDF


References

Afiati, F. (2009). Pilih-pilih daging ASUH. BioTrends. 4(1): 19-25. Afrisetiawati R., Erly, Endrinaldi.( 2016). Identifikasi bakteri Escherichia coli pada air minum isi ulang yang diproduksi DAMIU di Kelurahan Lubuk Buaya Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 5(3):570-574. Azwarini, R. (2013). Kondisi Sanitasi Peralatan dan Tempat Pemotongan Serta Tingkat Kontaminasi Mikrob dalam Daging Kurban Di DKI Jakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor. Basri C., Zudanang, Sunandar, Sudarnika E. (2013). Faktor risiko terkait manajemen kesehatan unggas terhadap infeksi virus Flu Burung di tempat penampungan ayam. Jurnal Veteriner. 14 (2):197-203. Berthe T., Ratajczak M., Clermont O., Denamur E., Petit F. (2013). Evidence for coexistence of distinct Escherichia coli populations in various aquatic environments and their survival in estuary water. Applied and Environmental Microbiology. 79: 4684-4693. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. (2008). SNI 2897:2008 tentang Metode Pengujian Cemaran Mikroba dalam Daging, Telur dan Susu, serta Hasil Olahannya. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional. [BSN] Badan Standardisasi Nasional. (2009). SNI 7388:2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam Pangan. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional. Daly R.F., House J., Stanek D., Stobierski M.G. (2017). Compendium of measures to prevent disease associated with animals in public settings. Journal of the American Veterinary Medical Association. 251(11):1268-1292. [DKMV] Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner. (2019). Pedoman Penerapan Kesejahteraan Hewan pada Pemotongan Hewan Kurban. Jakarta (ID): Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner. Erickson M.C., Doyle M.P. (2007). Food as a vehicle for transmission of Shiga toxin-producing Escherichia coli. Journal of Food Protection. 70:2426-2449. Jang J., Hur H.G., Sadowsky M.J., Byappanahalli M.N., Yan T., Ishii S. (2017). Environmental Escherichia coli: ecology and public health implication-a review. Applied and Environmental Microbiology. 123:570-581. Jian J.O.Z. (2016). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Escherichia coli Patogen pada Daging, Feses Dan Hati Sapi. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor. [Kementan] Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban. Jakarta (ID): Kementan RI. Kusumaningsih A. (2010). Beberapa bakteri patogenik penyebab foodborne disease pada bahan pangan asal ternak. Wartazoa. 20(3): 103-111. Pisestyani H., Dannar N.N., Santoso K., Latif H. (2015). Kesempurnaan kematian sapi setelah penyembelihan dengan dan tanpa pemingsanan berdasarkan parameter waktu henti darah memancar. Acta Veterinaria Indonesiana. 3(2):58-63. Purwanti U. (2006). Hubungan antara sanitasi tempat pemotongan hewan qurban dengan cemaran mikrob pada daging kambing di Kotamadya Jakarta Timur Tesis. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Rananda R.M., Djamal A., Julizar. (2016). Identifikasi bakteri Escherichia coli O157:H7 dalam daging sapi yang berasal dari Rumah Potong Hewan Lubuk Buaya. Jurnal Kesehatan Andalas. 5(3):614-618. Saimah, Sudarwanto M.B., Latif H. (2016). Dekontaminasi bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus pada sarang burung walet dengan perlakuan pemanasan. Jurnal Kedokteran Hewan. 10(2):143-147. Sembiring U.R., Suada I.K., Agustina K.K. (2015). Kualitas daging kambing yang disimpan pada suhu ruang ditinjau dari uji subjektif dan objektif. Indonesia Medicus Veterinus. 4(2):155-162. Suardana I.W., Artama W.T., Asmara W., Daryono B.S. (2010). Identifikasi Escherichia coli 0157:H7 serta deteksi gen shiga like toxin 1 dan 2 asal feses hewan, daging, dan feses manusia. Jurnal Veteriner. 11(4):264-270. Suwito W., Winarti E., Kristiyanti F., Widyastuti A., Andriani A. (2018). Faktor risiko terhadap total bakteri, Staphylococcus aureus, Coliform dan Escherichia coli pada susu kambing. Agricultural Technology. 38(1):39-44.



DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.54388

Article Metrics

Abstract views : 4922 | views : 6316

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 Jurnal Sain Veteriner

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Sain Veteriner Indexed by

    CrossrefROADCOREProduct DetailsDESKRIPSI GAMBAR


Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta

Phone: 0274-560862

Fax: 0274-560861

Email: jsv_fkh@ugm.ac.id

HP. 0895363078367

Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

free
web stats View My Stats