Identifikasi Potensi Wisata di Desa Banjaran Wetan
Kunkun Kurniawan(1*)
(1) Padjadjaran University
(*) Corresponding Author
Abstract
Desa Banjaran Wetan merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung yang belum memiliki destinasi pariwisata. Secara geografis, Desa Banjaran Wetan memiliki wilayah yang paling luas di Kecamatan Banjaran. Salah satu potensi alam di wilayah Desa Banjaran Wetan yang dapat dikembangkan menjadi sebuah destinasi pariwisata berkelanjutan adalah Situ Cimeuhmal. Situ Cimeuhmal terletak di kaki Pegunungan Malabar dengan luas wilayah kawasan hutan lindung sebesar 46,5 hektar dan ketinggian 1.200 mdpl. Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan kawasan Situ Cimeuhmal terdiri dari PT. Perhutani, BBWS Citarum, PT Jasa Tirta, Komunitas Anak Peduli Alam Semesta, dan Kelompok Peduli Lingkungan Situ Cimeuhmal. Pengembangan Situ Cimeuhmal menjadi destinasi pariwisata berbasis konservasi air terkendala kordinasi dan role sharing diantara pemangku kepentingan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi wisata di Desa Banjaran Wetan serta strategi pengembangan destinasi pariwisata Situ Cimeuhmal yang sejalan dengan prinsip pariwisata berkelanjutan. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Banjaran Wetan memiliki potensi wisata alam dan non alam yang dapat dikembangkan menjadi destinasi pariwisata. Berdasarkan hasil analisasi SWOT, Situ Cimeuhmal memiliki potensi alam yang menarik untuk dijadikan destinasi pariwisata berbasis konservasi sumber daya air meskipun dari tinjauan atribut pariwisata belum memenuhi kriteria dengan baik. Atraksi yang ditawarkan kepada wisatawan masih terbatas pada keindahan kawasan yang asri, sejuk dengan kolam air dan event yang diselenggarakan tahunan kawin cai. Akses menuju lokasi destinasi kurang baik. Fasilitas untuk kenyamanan wisatawan seperti homestay atau pondokan belum tersedia. Potensi non alam yang dapat dikembangkan di Desa Banjaran Wetan adalah produk makanan ringan kerupuk, kopi dan beragam produk olahannya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Fennell, D. A. (2008). Ecotourism and the myth of indigenous stewardship. Journal of Sustainable Tourism, 185–193. https://doi.org/10.2167/jost736.0
Jamalina, I. A., & Wardani, D. T. K. (2017). Strategi Pengembangan ekowisata melalui konsep Community Based Tourism (Cbt) dan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat di desa wisata Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 18(1), 71–85. https://doi.org/10.18196/jesp.18.1.4008
Palmer, N. J., & Chuamuangphan, N. (2018). Governance and local participation in ecotourism: community-level ecotourism stakeholders in Chiang Rai province, Thailand. Journal of Ecotourism, 17(3), 320–337. https://doi.org/10.1080/14724049.2018.1502248
Sidiq, A. J., & Resnawaty, R. (2017). Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal di Desa Wisata Linggarjati Kuningan, Jawa Barat. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 38. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i1.14208
Sukma Arida, N. (2021). Dosen Pariwisata Universitas Udayana Ungkap Ada Pseudo Ekowisata di Bali. Tempo.Com. https://travel.tempo.co
Suryabrata, S. B. (2006). Metode Penelitian (1 dan 2 ed). PT Raja Grafindo Persada.
DOI: https://doi.org/10.22146/jpt.66150
Article Metrics
Abstract views : 4795 | views : 4944Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Kunkun Kurniawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pariwisata Terapan is published by Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Indonesia with registered number ISSN 2580-1031 (Print) and ISSN 2580-104x (Online). This website is licensed under a Creative Commons Attribute-ShareAlike 4.0 International License. Built on the Public Knowledge Project's OJS 2.4.8.1.
View My Stats =======